Uncategorized

Kemiskinan Dimasa Pandemi Tidak Terelakkan

Pandemi Covid 19 menyebabkan perilaku aktivitas ekonomi dan juga pendapatan masyarakat menurun dan mengakibatkan kemiskinan di Indonesia bertambah. Ada hubungan antara kondisi pandemi dan pelaksanaan PPKM dan juga perlambatan ekonomi.

Realisasi belanja daerah masih lambat sehingga kegiatan ekonomi tidak berjalan maksimal masyarakat tidak bisa membelanjakan yang dan mau tidak mau berdampak pada angka kemiskinan. Salah satu penyebab angka kemiskinan bertambah adalah ancaman PHK bagi buruh tidak bekerja selama pemberlakuan PPKM darurat. Dan karna pandemi semua di buat sulit tanpa terkecuali, menjadi miskin seakan menjadi realitas.

Selama pandemi terjadi angka kemiskinan terus meningkat melainkan ini cerminan sedikit masyarakat yang jatuh miskin karena pandemi. Penyebab jumlah orang miskin bertambah diantaranya banyak yang kehilangan pekerjaan. Hingga usaha yang dijalankan masyarakat bangkrut. Pandemi tidak hanya terdampak sektor formal, melainkan morat-marit usaha kecil yang dijalankan masyarakat puluhan juta usaha kecil masyarakat diperkirakan gulung tikar atau bangkrut karena pandemi. Kesulitan ekonomi karena dampak pandemi ini tak jarang membuat sebagian masyarakat tertekan bahkan ada yang mengakhiri hidupnya. Selama pandemi Indonesia mengalami masalah psikologis.

Wilayah-wilayah di Indonesia memiliki jumlah dan persentase kemiskinan yang beragam, dengan tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan bervariasi. Kemiskinan akibat adanya pandemi terus menyebar antarkelompok masyarakat. Sebagai upaya dalam mengurangi dampak pandemi Covid-19 sekaligus menghambat laju angka kemiskinan, pemerintah telah menggelontorkan sejumlah dana dalam jumlah besar yang disalurkan melalui program-program perlindungan sosial seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Kartu Prakerja, program sembako, bansos, hingga diskon tarif listrik bagi kalangan masyarakat dan pelaku usaha tertentu.

Namun, upaya tersebut sepertinya belum cukup mampu untuk menyelamatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi sebagian penduduk di tengah situasi pandemi ini. Selain memberikan bantuan melalui berbagai program perlindungan sosial, sebaiknya pemerintah juga dapat memberikan bantuan dalam bentuk modal usaha. Hal ini bertujuan untuk memulihkan kembali usaha-usaha kecil yang terdampak pandemi Covid-19.

Tentunya efek domino diharapkan akan berlanjut apabila usaha-usaha yang terdampak sedikit demi sedikit bangkit dan kembali mempekerjakan karyawannya sehingga pendapatan penduduk meningkat dan daya beli masyarakat juga ikut meningkat. Selain itu, pemerintah juga perlu menjaga kestabilan harga komoditas yang berpengaruh terhadap penghitungan garis kemiskinan. Sebab apabila inflasi tinggi maka daya beli masyarakat akan turun. Intervensi dari pemerintah ini sangatlah penting terutama bagi penduduk yang berada di sekitar garis kemiskinan agar tidak jatuh ke kategori penduduk miskin untuk ke depannya.

Dengan mulai adanya pelonggaran aktivitas perekonomian saat ini merupakan angin segar bagi pelaku usaha untuk kembali menggairahkan roda perekonomian nasional. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan kesadaran bersama untuk mematuhi protokol kesehatan agar mampu menekan angka Covid-19 sehingga upaya pemulihan ekonomi dan pengentasan kemiskinan dapat berjalan dengan optimal.Pandemi Covid-19 yang berdampak pada perubahan perilaku danaktivitas ekonomi telah mendorong peningkatan jumlah dan angka kemiskinan, baik secara nasional, wilayah desa-kota, maupun secara pulau-provinsi.

Penurunan pendapatan terjadi akibat peningkatan pengangguran dan menurunnya kesempatan bekerja dan berusaha.a (termasuk pariwisata dan transportasi), dan pertanian. Untuk menghadapi tekanan akibat pandemi sepatutnya masyarakat terutama keluarga terdekat bisa saling membantu untuk meringankan beban.Gangguan kejiwaan saat pandemi sebenarnya hanya dampak dari permasalahan yang ada masalah yang harus dibenahi adalah bagaimana kita yakni pemerintah dan masyarakat saling mambantu masyarakat kecil yang terkena dampak kehilangam mata pencahariannya.

Penulis:

YUDI RAMDANI, S.Sos., M.M
Dosen Stisipol Raja Haji Tanjungpinang

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close