Bintan

Gerakan Transisi PAUD ke SD, BPMP Kepri Pimpin Aksi Berbagi Praktik Baik Antara Kabupaten Karimun dan Anambas

Inspirasi Transformasi Pendidikan

BINTAN – BPMP Provinsi Kepulauan Riau memimpin aksi berbagi praktik baik antara Kabupaten Kepulauan Anambas dengan Kabupaten Karimun (12/2) sebagai aksi nyata dan tindak lanjut atas pelaksanaan koordinasi awal pada program Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dan Kurikulum Merdeka melalui kegiatan Diseminasi Surat Penguatan Implementasi Transisi PAUD SD dan Kurikulum Merdeka.

Aksi berbagi praktik baik ini diinisasi atas permintaan fasilitasi Kabupaten Karimun yang peduli dengan pencapaian pemanfaatan PMM pada topik Transisi PAUD-SD yang progresnya yang cenderung stagnan pada beberapa bulan terakhir.

Dalam diskusi yang dihadiri oleh Kepala Bidang PAUD dan PNF Disdikpora Kepulauan Anambas, Kepala Bidang GTK Disdikbud Karimun, Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian PAUD Disdikbud Kabupaten Karimun, pengawas se-Kabupaten Karimun, serta anggota tim kerja Inovasi dan Transformasi Pembelajaran; Zetya Noviana, PIC PDM-09 BPMP Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan bahwa terdapat 3 target perubahan yang akan dicapai bersama melalui gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

“Adapun 3 target perubahan tersebut adalah meniadakan tes calistung sebagai syarat PPDB jenjang SD, menjalankan MPLS 2 minggu, dan memfasilitasi pembelajaran yang mengembangkan kemampuan fondasi anak”, jelas Zetya Noviana dalam paparannya.

Selanjutnya tim BPMP Provinsi Kepulauan Riau menyampaikan beberapa informasi dan strategi peningkatan kualitas pembelajaran melalui optimalisasi pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Komunitas Belajar dalam Sekolah. Pada sesi diskusi mengenai Komunitas Belajar dalam Sekolah yang dipimpin oleh Fauzan Azim, PIC PDM 02 Implementasi Kurikulum Merdeka dijelaskan bahwa dalam melaksanakan diskusi melalui komunitas belajar ada 3 ide besar dan 4 pertanyaan kunci yang dapat dijadikan pedoman oleh guru di sekolah.

“Ide besar dalam komunitas belajar yaitu: 1) fokus pada pembelajaran, 2) membudayakan kolaborasi dan tanggungjawab kolektif, 3) berorientasi pada hasil belajar murid. Sementara 4 pertanyaan kunci yang dapat dijadikan panduan dalam berdiskusi antara lain: 1) apa yang diharapkan untuk siswa pelajari? 2) bagaimana kita tahu bahwa murid sudah belajar hal tersebut? 3) bagaimana respon kita ketika murid tidak belajar? 4) bagaimana kita akan memperkaya murid yang sudah mahir?,” ungkap Fauzan dalam pemaparannya.

Diskusi berlanjut dengan tips dan trik yang bisa dilakukan oleh guru dalam rangka lulus aksi nyata dan mengoptimalkan fitur-fitur yang tersedia pada PMM yang disampaikan oleh Krishna Cahya Murthi Kuncoro, PIC PDM 03B Transformasi Digital Pembelajaran. Dalam diskusi tersebut juga dihimbau kepada guru PAUD dan SD untuk dapat memeriksa kembali data jumlah guru pada dasbor dan diselaraskan dengan data pada Dapodik serta jumlah akun belajar.id guru yang tersedia.

“Jika terdapat data yang tidak sama, silakan nanti dilaporkan NPSN serta jumlah yang benar kepada kami agar bisa kami laporkan kepada tim pusat”, himbau Krishna.

Pada puncak diskusi, Mukhtar Kepada Bidang PAUD dan PNF Disdikpora Kepulauan Anambas menyampaikan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan oleh Disdikpora Kepulauan Anambas dalam rangka menyukseskan gerakan Transisi PAUD SD di Kepulauan Anambas.

Mukhtar juga mengungkapkan bahwa keberhasilan dan progres yang selama ini tercapai di Kepulauan Anambas tidak terlepas dari peran Bunda PAUD Kabupaten Anambas hingga ke tingkat desa yang aktif melakukan sosialisasi program Transisi PAUD SD dan parenting, serta keterlibatan seluruh organisasi mitra seperti Himpaudi dan IGTKI dalam memberikan pendampingan pada guru di tingkat satuan pendidikan.

“Selain memberikan pendampingan secara langsung kepada satuan pendidikan, kami juga melakukan sistem reward dan punishment kepada guru. Guru-guru yang memang progres belajarnya rendah akan mendapatkan teguran lisan dari kami (Disdikpora Kep. Anambas, red). Kami juga memberikan penghargaan pada guru dan satuan pendidikan yang memiliki progres belajar yang baik melalui pemberian apresiasi berupa piagam penghargaan, piala, dan uang pembinaan”, ungkap beliau.

Untuk memberikan wawasan pada guru-guru dalam menyelenggarakan transisi pendidikan yang baik antar jenjang, Mukhtar juga mengatakan bahwa Kami (Disdikpora Kep. Anambas, red) memprogramkan guru PAUD untuk magang di SD dan sebaliknya

Pernyataan ini kemudian ditanggapi oleh Kabid GTK Disdikbud Karimun, Muhammad Khudri mengatakan bahwa Kami (Disdikbud Karimun) mendapatkan ilmu baru.

“Selama ini yang sudah kami lakukan di Kabupaten Karimun dalam upaya memberikan gambaran ke anak-anak bagaimana masa transisi PAUD ke SD adalah dengan membawa siswa PAUD melihat pembelajaran di SD kelas Awal,” ujarnya.

Sesi diskusi ditutup dengan concluding remark dari Ketua Tim Kerja 01 Inovasi dan Transformasi, Dwi Afrini Risma yang menghimbau kepada seluruh peserta yang sebagian besar merupakan pengawas sekolah untuk dapat bersama mengawal implementasi gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

“Kunci keberhasilan suatu program kolaborasi, komitmen, dan konsistensi. Langkah konkret yang dapat Ibu dan Bapak lakukan adalah dengan cara mempelajari informasi yang sudah disediakan oleh Kemendikbudristek melalui laman Transisi PAUD SD. Sekali lagi kami mengajak Ibu dan Bapak untuk terlibat aktif dalam menyukseskan gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di Kepulauan Riau demi masa depan anak bangsa yang lebih baik di masa mendatang”, tutup Dwi.

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close