Kepulauan RiauNatuna

Nelayan Natuna Sering Jumpa Nelayan Asing Saat Melaut

Lihatkepri.com, Natuna – Semua Nelayan Natuna mencari ikan di daerah ZEE namun yang sampai ke perbatasan laut Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)  itu hanya ada 7 sampai 10 kapal saja.

Ketua Aliansi Nelayan Natuna (ANNA) Hendri

Kawasan laut Natuna dan Laut Natuna Utara adalah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) ada beberapa nelayan kita Natuna yang melaut mencari ikan sampai ke laut perbatasan seperti laut perbatasan Vietnam atau laut perbatasan Malaysia timur.

“Kapal-kapal nelayan lokal ini mereka biasa menangkap ikan di areal abu-abu atau disebut dengan gray area,” ujar Ketua Aliansi Nelayan Natuna (ANNA) Hendri, Minggu (3/10/2021)

Ketika kapal-kapal nelayan Natuna mencari ikan sampai ke perbatasan ZEE, Hendri juga mengatakan bahwa mereka sering melihat kapal-kapal ikan asing seperti Vietnam dan Cina menangkap ikan di area tersebut tanpa izin alias ilegal fishing sedangkan area tersebut bukan wilayah mereka.

“Nelayan lokal Natuna jelas kalah saing hasil tangkapannya dibandingkan dengan mereka,” ujarnya

Menurut Hendri, Nelayan Natuna menangkap ikan hanya menggunakan pancing ulur atau pancing rawai sedangkan mereka menggunakan pukat trool atau pukat harimau jelas hasil tangkapan mereka melimpah semua jenis ikan masuk ke dalam pukat jangankan ikan terumbu karang pun terangkat.

“Ini yang membuat populasi ikan dan terumbu karang punah sehingga ikan-ikan susah untuk di dapat jika mereka ini di biarkan semakin lama nelayan Natuna susah untuk mencari ikan ,” ujarnya

Kapal asing ini jumlahnya tidak sedikit kadang-kadang sampai puluhan kapal sedangkan kapal Nelayan Natuna cuma ada 2 sampai 3 kapal saja.

“Bukannya nelayan kita tidak berani untuk menghalau atau memberitahu kepada mereka agar jangan mengambil ikan di laut Indonesia, tetapi nelayan kita dan kapal kita kalah banyak sedangkan kapal mereka besar-besar kita khawatir jika kapal nelayan Natuna di tabrak pasti hancur karena kapal mereka berlapiskan besi sedangkan kapal nelayan Natuna dari kayu,” ujarnya

Nelayan Natuna telah terbiasa dengan keberadaan kapal-kapal nelayan asing yang menangkap ikan di laut perbatasan tersebut, karena sudah dari zaman dulu memang sudah ada.

“Yang luar bisanya kemarin laut Natuna sempat memanas terjadi konflik ketika kapal-kapal Cina yang mencari ikan tanpa izin itu dikawal oleh kapal Coast Guard dan mengusir kapal nelayan Natuna sedang mencari ikan di area perbatasan ZEE sehingga kapal Coast Guard dan kapal Bakamla Indonesia datang menghalau kapal Coast Guard Cina agar menjauh dari laut Natuna,”ujarnya

Hendri juga mengatakan bahwa hal inilah yang membuat kapal nelayan Natuna takut untuk mencari ikan di area laut perbatasan mereka takut kapal mereka ditabrak dan ditangkap

Kebiasaan nelayan lokal atau nelayan Natuna mencari ikan di wilayah perbatasan paling kurangnya 10 hari bahkan kadang sampai 15 hari berbeda dengan nelayan yang dipinggir kadang-kadang cuma 2 hari, 3 hari paling lama 6 hari dan kadang kalanya ada juga yang baleknya setiap hari one day fishing.

“Untuk perbekalan ranaum yang di bawa oleh nelayan Natuna mencari ikan dilaut perbatasan ZEE selama 10 hari atau 15 hari itu kisaran 5 juta sampai 15 juta dengan kapal mutan 7 groston, seperti es batu 4 ton bahan bakar atau solar 4 drum perbekalan makan rokok kisaran 5 jutaan,” ujarnya

Hasil tangkapan yang yang mereka peroleh di era Kementeri Kelautan dan Perikanan (KKP) Ibu susi bisa mereka bawa hasil dalam 15 hari tersebut mencapai 50 sampai 60 juta dengan upah gaji abk 6 juta sampai 7 juta sekali trip, di eranya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Edi Prabowo dan yang sekarang jauh menurun kadang mereka hanya dapat bawa hasil 30 juta sampai 35 juta dengan gaji abk 2 juta sampai 3 juta saja ada kalanya tekor karena ikan sudah susah di jumpai.

“Sekarang ini sudah mau memasuki musim utara biasanya nelayan-nelayan Natuna yang mencari ikan di laut perbatasan tidak berani turun melaut karena cuaca extreem”, pungkas Hendri.

(Muhammad Amin)
Kepala Biro Natuna

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close