Kolom Pembaca

Merawat Persatuan dan Kesatuan Antar Ummat Beragama Adalah Solusi Untuk Keharmonisan Bangsa

Salah satu dari keistimewaan negara Indonesia yang membuat negara-negara lain menjadi kagum dan terpesona adalah dengan keberagaman macam suku, golongan, agama, budaya dan adat istiadat yang berbeda di negara yang satu yaitu Indonesia, dan ini menandakan bahwa negara Indonesia merupakan negara dalam kehidupannya yang majemuk. Kemajemukannya mencakup hampir ke segala aspek kehidupan bernegara yang meliputi politik, ekonomi sosial dan budaya dll. Walaupun banyak perbedaan akan tetapi perbedaan yang ada di dalam bangsa Indonesia sudah di ikat dengan ikatan kebinekaan yaitu bhineka tunggal ika, artinya walaupun berbeda-beda akan tetapi tetap satu sehingga perbedaan itu merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari lagi dan menjadi tugas setiap individu untuk merawat perbedaan tersebut

Akan tetapi pada era globalisasi ini, kerukunan ummat beragama sepertinya sedang terusik sehingga menjadi perbincangan hangat dalam kalangan masyarakat terutama antar ummat beragama yang ada di Indonesia. Hal ini akan membuat tantangan dan persoalan yang harus segera diselesaikan karena perbedaan agama adalah merupakan kenyataan dalam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang yang tidak bisa dipungkiri lagi keberadaannya, sehingga toleransi dan kebebasan antar ummat beragama sangat diutamakan dalam menjalin keharmonisan kehidup berbangsa dan bernegara. Karena idealnya kebebasan dan toleransi antar ummat beragama merupakan dasar untuk terciptanya kerukunan ummat antar beragama, tanpa toleransi dan kebebasan sangat sukar untuk menjalin kerukunan dan menyatukan kebersamaan tersebut.

Tragedi yang terjadi di Halmahera, Poso, Ambon, Sampit Palangkaraya dan beberapa daerah lainnya merupakan kejadian yang sangat memilukan karena kurangnya toleransi antar sesama pemeluk agama sehingga menimbulkan konflik dan catatan buruk bagi negara ini. Jika toleransi dan kebebasan tidak dijadikan prioritas ummat dalam hidup bermasyarakat maka tidak menutupi kemungkinan kejadian seperti ini akan terulang di masa yang akan datang ataupun masa dekat.  Buktinya dekade 2017 belakangan terakhir Indonesia dikejutkan dengan sebuah peristiwa  yang bernuansakah SARA mulai muncul mengusik ketenangan ummat beragama dan membuat ketenangan dan kerukunan antar ummat beragama mulai terusik kembali.

Dalam bangsa yang majemuk dan konsep multi cultural seharusnya dibangkitkan jiwa kebangsaan dan persudaraan setanah air, karena memang masyarakat ini sudah dibangun dalam satu ikatan bhineka tunggal ika. Sudah seharusnya saling menghargai dan menghormati dan tidak memasuki ranah agama ummat dan agama lain. Maka idealnya demi terciptanya keharmonisan tersebut mayoritas seharusnya menghargai minoritas dan sebaliknya minoritas menghormati mayoritas sehingga dengan demikian maka kerukunan ummat beragama akan terjalin dengan baik.

Dan seharusnya kesadaran terhadap masing-masing pemeluk agama harus ditanamkan dalam membina kebersamaan dan manghindari terjadinya perpecahan karena ini merupakan solusi terbaik agar tidak terjadi perpecahan dalam mengamalkan agama dan mengusik ketenangan hidup antar ummat beragama. Karena sikaf toleransi harus menjadi kesadaran pribadi yang harus dimiliki oleh setiap individu pemeluk agama yang ada di negara ini. Karena sesama mahluk sosial tidak terlepas dari interaksi baik sesama pemeluk agama maupun dengan agama lain.

Mempererat tali silaturrahmi dan saling menerima perbedaan serta tidak menyinggung keyakinan agama masing-masing adalah salah satu wujud toleransi hidup beragama, jadi bentuk kerja sama seperti ini seharusnya ada dalam pribadi setiap individu serta ketaatan menjalankan printah agama masing-masing. Menurut kamus bahas Indonesia toleransi adalah bersifat toleran, yaitu menghargai. membiarkan oranglain berpendapat lain, melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita tanpa saling mengganggu ataupun intimidasi dan menghormati keyakinan dan kepercayaan seseorang atau kelompok lain.

Dengan demikian maka diharapkan kepada masing-masing pemelik agama untuk saling menghormati dan saling menerima pendapat supaya terciptanya kesejahtraan dan ketentraman dalan menyatukan perbedaan terseut dengan tidak saling mengganggu, mencaci dan memfitnah. Karena dalam menjalankan kehidpan yang harmonis tidak akan bisa untuk dicapai kecuali saling menghormati dan menjalin silaturrahmi dengan baik. Karena setiap agama pastinya mengajarkan menebarkan kebaikan untuk beribadah terlebih dalam agama islam. Bahwa dalam agama islam tidak hanya untuk semata-mata diajarkan untuk beribadah akan tetapi semua asfek telah diajarkan mulai dari hal terkecil sampai hal terbesar, dengan istilah lain mulai membuka mata sampai menutup mata kembali terlenih untuk menjalin silaturrahmi untuk kedamain dan ketentraman.

Sebagaimana firman Allah SWT dijelaskan di dalam AL-Qur’an “ Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui dan maha mendengar (QS Al-Hujarat: 13).

 

Oleh: Irwansyah Lubis (Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang)

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close