Ekonomi

Kepulauan Riau Masuk 3 Besar Nasional dalam Produktivitas Tenaga Kerja

TANJUNGPINANG – Produktivitas tenaga kerja Indonesia menunjukkan tren meningkat dalam tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2024 yang diolah oleh Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatik) Kementerian Ketenagakerjaan, rata-rata produktivitas tenaga kerja nasional pada tahun 2024 mencapai Rp 89,33 juta per tenaga kerja. Angka ini naik sebesar 1,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang berada pada kisaran Rp 87,96 juta.

Dengan capaian Rp 200,12 juta per tenaga kerja, Kepri menjadi salah satu provinsi paling produktif di Indonesia, melampaui rata-rata nasional dan banyak daerah industri lainnya.

Secara regional, Provinsi Kepulauan Riau mencatatkan kinerja produktivitas yang paling signifikan dalam periode 2022–2024. Berdasarkan data yang sama, produktivitas tenaga kerja di provinsi ini meningkat dari Rp 164,5 juta pada 2022 menjadi Rp 196,25 juta pada 2023, dan kembali naik menjadi Rp 200,12 juta pada 2024. Dengan capaian tersebut, Kepulauan Riau menempati peringkat ketiga nasional, setelah DKI Jakarta dan Kalimantan Timur.

DKI Jakarta masih mempertahankan posisi tertinggi nasional dengan produktivitas sebesar Rp 421,3 juta per tenaga kerja, diikuti oleh Kalimantan Timur dengan Rp 288,31 juta. Sementara itu, angka produktivitas Kepulauan Riau hampir 2,2 kali lipat dari rata-rata nasional, menunjukkan keunggulan efisiensi sektor industri dan penggunaan tenaga kerja di wilayah tersebut.

Produktivitas tenaga kerja dihitung sebagai rasio antara Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terhadap jumlah angkatan kerja yang bekerja. Indikator ini menjadi salah satu ukuran penting dalam menilai efisiensi perekonomian daerah serta kualitas dan nilai tambah yang dihasilkan oleh tenaga kerja.

Menurut analis ketenagakerjaan dari Pusdatik Kemnaker, capaian Kepulauan Riau didorong oleh meningkatnya investasi di sektor industri padat karya dan tumbuhnya kebutuhan terhadap tenaga kerja terampil.

“Data menunjukkan bahwa wilayah dengan basis industri yang kuat dan program pelatihan kerja yang terarah cenderung memiliki produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi,” ujarnya.

Tren peningkatan ini juga mencerminkan adanya pergeseran struktural dalam perekonomian daerah, terutama di provinsi-provinsi yang berhasil mengembangkan sektor unggulan seperti manufaktur, logistik, dan teknologi informasi. Hal tersebut turut didorong oleh implementasi pelatihan berbasis kompetensi dan program vokasi yang disinergikan dengan kebutuhan industri.

Dalam konteks pembangunan ekonomi berkelanjutan, peningkatan produktivitas menjadi elemen kunci. Pemerintah daerah dinilai perlu terus memperkuat sistem pelatihan kerja, memperluas akses pendidikan vokasional, serta membangun konektivitas antarwilayah untuk menjaga momentum pertumbuhan produktivitas yang inklusif.

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Close