Pendidikan

Pentingnya Edukasi Politik Bagi Pemilih Pemula Jelang Pemilu 2024

Bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki para generasi muda yang memiliki masa depan yang cerah, generasi muda yang bisa menorehkan prestasi baik dikancah nasional maupun internasional. Untuk mewujudkan para generasi muda yang berprestasi tersebut tidak mudah apabila semua komponen yang ada tidak melakukan tindakannya secara bersama-sama untuk membekali generasi muda pada kegiatan yang positif. Dinamika yang terjadi akhir-akhir ini para pemuda mengalami permasalahan, diantaranya tawuran antar pelajar, narkoba, suka hidup yang berlebihan, acuh tak acuh, dll.

Kehidupan para generasi muda yang masih melakukan tawuran, narkoba, suka hidup yang berlebihan yang merupakan salah satu dampak dari kegagalan pendidikan yang belum mampu mengajak pada para generasi muda untuk ikut aktif dalam kegiatan yang ada baik disekolah, masyarakat, keluarga, bangsa dan negara. Salah satu cara untuk mengajak para generasi muda supaya tidak melakukan tindakan yang negatif adalah melalui kegiatan pendidikan politik. Kegiatan pendidikan politik diharapkan dapat mampu memberikan pengertian yang mendalam terhadap dasar negara dan pandangan hidup bangsa, sejarah, cita-cita dan tujuan nasional Indonesia, sehingga pada akhirnya dapat menumbuhkan kesadaran akan cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, rela berkorban untuk bangsa dan negara, serta dapat melaksanakan hak dan kewajiban secara selaras dan seimbang yang dilandasi dengan rasa tanggung jawab. Kehadiran para generasi muda dalam politik merupakan suatu keniscayaan yang perlu dilakukan karena generasi muda sebagai pengganti tongkat estafet kepemimpinan nasional. Hadirnya pemimpin muda diharapkan akan mampu menghidupkan suasana perpolitikan nasional yang pada saat sekarang ini masih didominasi oleh kalangan elit tua.

Peningkatan kualitas kehidupan masyarakat salah satunya sangat dipengaruhi oleh peran generasi muda dalam keikutsertaannya dalam kehidupan politik. Generasi muda sebagai tonggak masa depan bangsa yang memiliki peranan sangat besar untuk keberlangsungan suatu bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut para generasi muda harus memiliki dan dibekali oleh wawasan dan pendidikan yang memadai dalam rangka untuk ikut serta dalam memberikan yang terbaik untuk bangsa. Generasi muda merupakan para pemilih pemula yang memiliki suara cukup besar dibandingkan dengan yang lainnya. Sehingga para pemilih pemula diharapkan mampu berkontribusi dalam kegiatan politik baik secara aktif maupun pasif. Salah satu bentuk kegiatan politik adalah ikut serta dalam kegiatan Pemilu, Pilkada, Pilkades dan lainnya. Pemilu dan pilkada serentak yang akan di dilaksanakan pada tahun 2024 membutuhkan kontribusi dari para generasi muda, para generasi muda berhak dan berkewajiban untuk menyuarakan suara mereka untuk memilih dan melihat siapa calon yang memiliki potensi untuk memimpin indonesia menuju lebih baik lagi.

Dalam Undang-Undang No 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum disebutkan bahwa pemilih pemula adalah mereka yang baru pertama kali untuk memilih dan telah berusia 17 tahun atau lebih atau sudah pernah menikah mempunyai hak memilih dalam pemilihan umum atau pilkada. Pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih juga belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan kemana mereka harus memilih. Sehingga terkadang apa yang mereka pilih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Alasan ini menyebabkan pemilih pemula sangat rawan untuk dipengaruhi dan didekati dengan pendekatan materi politik kepentingan partai-partai politik. Ketidaktahuan dalam soal politik praktis, terlebih dengan pilihan-pilihan dalam pemilu atau pilkada membuat pemilih pemula sering tidak berpikir rasional dan lebih memikirkan kepentingan jangka pendek, namun, ketidakadaan pengalaman bukan berarti mencerminkan keterbatasan menyalurkan aspirasi politik, namun mereka tetap melaksanakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara. Diperlukan sebuah peran edukasi politik atau pendidikan politik untuk mengarahkan para generasi muda dalam memilih dan menentukan pilihan mereka sehingga mereka bisa menggunakan hak suaranya dengan baik dan tidak golput.

Edukasi politik atau yang biasa sering kita sebut dengan pendidikan politik adalah aktifitas yang bertujuan untuk membentuk dan menumbuhkan orientasi-orientasi politik pada individu. Pendidikan politik juga untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda sebagai pemilih pemula agar dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politik. Sebagai generasi yang menentukan masa depan bangsa, generasi muda pun dituntut agar lebih melek terhadap politik. Pemahaman generasi muda tentang politik harus ditingkatkan agar suara mereka tidak hanya dijadikan sebatas komoditas elektoral oleh mereka yang berkepentingan. Pendidikan politik merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas partisipasi politik pemilih pemula saat pemilu. Dengan pendidikan politik dapat meningkatkan pengetahuan tentang dinamika politik yang berkembang. Oleh karena itu, dengan berlandaskan motivasi untuk mempersiapkan masa depan bangsa dan negara serta untuk menjaga agar Pemilu dapat berjalan dengan baik, dan menghasilkan output pemilu yang memiliki legitimasi untuk memimpin pemerintahan, maka program pendidikan politik untuk pemilih pemula sangat penting dan mendesak untuk dilakukan. Agar dapat lebih efektif, program pendidikan politik tersebut perlu dilaksanakan dengan cara dan metode baru serta dengan materi dan kurikulum yang disesuaikan dengan karakter, kebutuhan, kepentingan, minat dan tingkat pengalaman dan pemahaman mereka tentang politik. Dan dengan dilakukannya pendidikan politik di diharapkan dapat menjadikan pemilih pemula menjadi seorang pemilih yang cerdas, kritis dan bertanggungjawab.

Perilaku pemilih pemula memiliki karakteristik yang biasanya masih labil dan apatis, pemilihan politiknya kurang, cenderung mengikuti kelompok sepermainan dan mereka baru belajar politik khususnya dalam pemilihan umum. Ruang-ruang tempat dimana mereka belajar politik biasanya tidak jauh dari ruang yang dianggap memberikan rasa kenyamanan dalam diri mereka. Adapun ruang-ruang tempat belajar politik tersebut yaitu, ruang keluarga. Didalam lingkungan keluarga mereka belajar berdemokrasi pertama kali, faktor keluarga sangat mempengaruhi cara pandang mengenai seluk-beluk kehidupan yang ada disekitarnya, termasuk pendidikan politik diperoleh pertama kali dari ruang keluarga. Keluarga mempunyai kekuatan dalam mempengaruhi secara emosional, sehingga faktor orangtua bisa membentuk prilaku pemilih mereka yang pemula.

Pengaruh teman sebaya atau sepermainan, menjadi faktor yang harus dipertimbangkan, karena faktor eksternal ini bisa mempengaruhi informasi dan pendidikan politik. Teman sebaya atau sepermainan dipercaya tidak hanya bisa mempengaruhi presepsi dan tindakan positif tetapi juga dapat mempengaruhi presepsi dan tindakan negative. Sehingga kecenderungan prilaku politiknya berpotensi bahwa suatu hal tersebut adalah sama baik itu dari sifatnya, tingkah lakunya dan karakteristiknya dengan prilaku politik teman dekatnya. Media massa, terutama media masa televisi mampu menyajikan sumber informasi politik kepada pemilih pemula secara efektif dan efisien, dalam hal ini para remaja atau pemilih pemula dalam sehari bisa menghabiskan waktu berjam-jam didepan televisi, meskipun tidak selalu menonton program yang berkaitan dengan politik, berselang-seling dengan hiburan yang ada di televisi.

Membedakan pemilih pemula dengan pemilih lainnya adalah soal pengalaman dan pengetahuan politik dalam menghadapi pemilu. Referensi yang dijadikan sandaran dalam melakukan pemilihan cenderung tidak stabil atau mudah berubah-ubah sesuai dengan informasi yang melingkarinya. Hal itu penting karena pemilih pemula adalah pemilih yang ikut andil menentukan pemimpin di Indonesia bahkan di daerah tempat tinggal mereka. Perilaku pemilih pemula menjadi indikator kualitas demokrasi secara substansial pada saat ini dan masa yang akan datang. Karena kondisinya masih labil dan mudah diberikan wawasan politik dan demokrasi secara benar dan baik dari suprastruktur politik maupun infrastruktur politik.

Dengan kata lain pendidikan politik memiliki makna yang penting dan strategis dalam rangka mendorong agar para pemilih pemula untuk memiliki pengetahuan politik yang memadai, sekaligus kesadaran akan suatu pentingnya sistem politik yang ideal. Fungsi dari pendidikan politik ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan generasi muda agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam berpolitik. Sebab partisipasi aktif itu mempunyai pengaruh dan kekuatan, generasi muda juga bisa ikut dalam pengawasan terhadap perbuatan mengatur masyarakat dan negara, maka menjalani proses politik lewat pendidikan politik dan belajar berpolitik. Tujuan utama dari pendidikan politik. Pertama, dengan adanya pendidikan politik diharapkan setiap individu dapat mengenal dan memahami nilai-nilai ideal yang terkandung dalam sistem politik yang sedang diterapkan. Kedua, bahwa dengan adanya pendidikan politik setiap individu tidak hanya sekedar tahu saja tapi juga lebih jauh dapat menjadi seorang warga negara yang memiliki kesadaran politik untuk mampu mengemban tanggung jawab yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan peningkatan kadar partisipasi dalam dunia politik. Jadi pendidikan politik sangat diperlukan bagi para pemilih pemula untuk menentukan pilihannya dalam pemilu dan pilkada yang akan datang.

Penulis

Danny
Prodi Administrasi Publik Stisipol Raja Haji Tanjungpinang

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close