Pada hakikatnya mahasiswa adalah perbendaharaan bagi sebuah negara, karena mahasiswa adalah agen kontrol dan agen perubahan. Mahasiswa dikenal dengan kekayaan keintelektualannya sehingga peran dari mahasiswa dalam kelangsungan perjalanan sebuah negara yang besar tidak bisa dinafikan lagi. Maka untuk menjadi sebuah agen perubahan bangsa mahasiswa tidak hanya punya beban dan tanggung jawab di dalam kampus atau inuversitas dalam mengerjakan tugas perkuliahan saja, melainkan peran dan tanggung jawab dari mahasiswa lebih berat dari mengerjakan tugas perkuliahan dan lebih berat juga dari mengerjakan skripsi. Tugas mahasiswa haru bisa menjadikan sebuah negara berjalan dengan efektif dan bisa peracik obat atau menjadi lampu penerang dalam sebuah negara untuk memperbaiki negara bila mana terjadi problematika dan prilaku-prilaku yang menggerogoti negara ini atau yang merusak citra negara ini.
Maka dari itulah, mahasiswa selalu dituntut untuk bisa berdaya saing dalam segala hal dan mempunyai kemampuan dalam melihat problematika yang terjadi di dalam negara, sehingga mahasiswa idealnya tidak lagi berpikiran bahwa tujuan dari proses perkuliahan untuk menjadi mahasiswa hanya sekedar untuk menambah embel-embel gelar sarjana, dan tidak juga hanya sekedar untuk eksis tanpa ilmu pengetahuan. Untuk itulah sebagai seorang mahasiswa maka harus siap menghadapi arus global yang terjadi saat ini, maka mahasiswa diharapkan lebih sadar akan tanggung jawabnya, supaya mahasiswa bisa memberikan manfaat yang besar dalam proses perjalanan negara ini menuju keperpaduannya dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang sudah tertuangkan kedalam undang-undang dasar 1945, karena cita-cita bangsa yang kaya ini tidak akan mungkin bisa tercapai hanya dengan retorika belaka.
Oleh karena itu mahasiswa harusnya lebih aktif dan memperlihatkan eksistensinya dalam memberikan sumbangsih pemikiran-pemikirannya untuk mengubah kondisi negara saat ini, karena jika dilihat dalam keadaan sekarang ini permasalahan-permasalahan yang di alami negara ini kian hari kian menjamur. Mulai dari permasalahan Kemiskinan, Pembunuhan, Pemerkosaan, Perampokan, Pencurian, Korupsi, Hoax, Radikalisme, Narkoba Dll. Angka kemiskinan masih teinggi, dikutp dari Badan Pusat Statistik Indonesia presentasinya mencapai 10,12 persen atau 26,58 juta orang. Pembunuhan hampir setiap hari terjadi dengan modus yang beragam, mulai dari modus kekerasan hingga modus ekonomi, pemerkosaan meraja lela, mulai dari pemerkosaan hingga berujung maut dan lebih ironisnya saat ini merak pemerkosaan dibawah umur. Dan belum lagi dengan permasalahan korupsi yang semakin menggila layaknya sudah membudidaya dan menjamur, permasalahan korupsi tidak terjadi di pusat, provinsi atau kabupaten saja melainkan saat ini sudah merangkak kepada pemerintahan desa. Dan ditambah lagi permasalahan narkoba, sepertinya Indonesia sudah menjadi sasaran utama peredaran dan penjualan narkoba karena pasalnya barang haram tersebut masuk ke indonesia bukan hanya jumlah kiloan lagi melainkan sudah masuk hingga ratusan kilo gram.
Permasalahan-permasalahan ini tidak bisa didiamkan lagi dengan berpangku tangan di dalam kampus atau Universitas karena jika ditelaah permaslalahan-permasalah tersebut merupakan permasalahan yang kursional jika di diamkan akan membawa bala petaka. Untuk itulah mahasiswa harus bisa memberikan solusi dan menciptakan inovasi-inovasi yang efektif untuk memperbaiki keadaan dan wajah bangsa ini. Jika mahasiswa hanya bisa berpangku tangan melihat ini maka akan ironis sekali, akan hilanglah eksistensi mahasiswa sebagai agen perubahan dan agent kontrol dari permukaan bangsa ini, karena hakikatnya mahasiswa adalah anak-anak muda yang terdidik yang mempunyai sejuta ide gagasan dan memiliki kekayaan intelektual berpikir. Untuk itu maka mahasiswa harus lebih sadar lagi dengan tanggung jawab yang dipikulnya supaya keadaan bangsa dan negara ini tidak boleh terpuruk dan tidak boleh melemah. Karena perjuangan dalam mencapai tujuan negara ini masih panjang dan peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam perjalanan bangsa dan negara yang kaya ini. Mahasiswa itu ibaratkan sebuah pohon besar yang rindang dan subur untuk tempat berteduh dan berlindung, akan tetapi jika tidak mempunyai gagasan dan kekayaan intelektual maka tidak ubahnya bagaikan pohon yang tidak berbuah tidak dapat untuk dinikmati
Oleh: Irwansyah Lubis (Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Pemerintahan STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang)
