Pedagang Pasar Barek Motor Keluhkan Fasilitas dan Lapak Kaki Lima

Lihatkepri.com, Bintan – Salah seorang pedagang sayur di Pasar Barek Motor, Muradi (51) mengeluhkan beberapa fasilitas pasar dan meminta pengelola pasar menertibkan lapak kaki lima yang meresahkan.

“WC pasar tak layak di pakai, langit-langit pasar juga kotor jadi udara ikut kotor. Kami mohon pengelola pasar lakukan pembenahan,” tuturnya, pada Sabtu (29/05).

Pengelola pasar, lanjutnya, juga harus menertibkan lapak sayur kaki lima dikawasan pasar ikan yang diduga mengganggu stabilitas pengunjung di dalam pasar.

“Di pintu pasar ikan sana banyak orang jual sayur di kali lima ruko. Jadi pengunjung yang kesini berkurang,” tegas dia.

Hal senada diungkapkan Saragi (52) bahwa pedagang sayur di kaki lima sangat meresahkan pedagang sayur didalam pasar.

“Biar fair, yang jual sayur disini semua. Toh juga masih ada kios yang kosong,” tegasnya.

Sementara itu, PT. Bintan Inti Sukses (BIS) sebagai pengelola pasar melalui asisten manager pengembangannya, Ardi mengatakan perbaikan fasilitas memang jadi prioritas perusahaan namun harus dilakukan secara bertahap.

“Kami baru saja selesai perbaiki mushola pasar. Kedepan WC dan langit-langit pasar yang di keluhan pedagang akan kita tindaklanjuti, tapi satu per satu,” jelas Ardi saat dihubungi melalui sambungan telepon whatsapp.

Soal kaki lima, kata Ardi, memang sampai saat ini belum terselesaikan. Namun Ardi mengaku sudah sharing bersama pihak kecamatan dan kelurahan setempat untuk mencarikan solusinya.

“Kedepan kita akan pikirkan terkait persoalan ini,” tambah Ardi lagi.

Disisi lain, lanjutnya, pedagang kaki lima tersebut sudah izin dan diizinkan pemilik ruko berjualan dihalaman rukonya.

Dari pantauan dilapangan, memang terlihat beberapa pedagang sayur kaki lima yang berjualan di halaman depan ruko tepat di jalan arah menuju pasar ikan.

Sebelumnya Ardi mengaku sudah menyurati Satpol PP Bintan dalam upaya bekerjasama menertibkan pedagang kaki lima ini namun sampai saat ini belum ada tanggapan dan tindaklanjutnya.