Kolom Pembaca

Maulid Nabi Dan Kesalehan Ruang Publik

Siapa yang tidak kenal dengan sosok manusia yang angung, dan menjadi suri tauladan bagi seluruh ummat muslimin. Dialah nabi Muhammad SAW, seorang manusia yang setiap hari namanya selalu disebut-sebut oleh ummat muslimin di belahan dunia ini. Begitu banyak buku dan sejarawan yang mengabadikan kehidupannya. Kelahirannya menjadi dambaan ummat muslim dan ajarannya menjadi contoh untuk menjalani kehidupan ini. Karena ajarannya tidak saja mengarah kepada Rabbani (Allah SWT) akan tetapi juga mengajarkan cinta kasih kepada sesama makhluk ciptaan tuhan (Hamblum minannas).

Nabi muhammad SAW tidak hanya sekedar nabi dan rasul, tetapi juga seorang pemimpin dan politikus yang ideal. Yang bisa menghidupkan rahmatan lila’lamin baik dalam tatanan sosila maupun di pentas politik di masanya, dialah sosok yang bisa menghidupkan keadaan yang menyejukkan dan mendamaikan tatanan sosial serta kesalehan berprilaku terhadap ummat manusia, baik untuk mereka yang satu keyakinan ataupun yang berbeda keyakinan. Hal itu dapat kita saksikan dari menelusiri sejarah kehidupan dan kepemimpinannya selama beliau hidup. Kepiawaiannya dalam kepemimpinan diabadikan di salah satu bukunya Michael H Hart yang berjudul The 100, A Ranking Of The Most Influential Persons In Histori, di dalam buku tersebut Michael H Hart menempatkan baginda al-musthafa nabi besar Muhammad SAW sebagai urutan nomor satu orang yang paling berpengaruh di dama sejarah. Selain itu Thomas Carlyle juga mencatat di dalam bukunya yang berjudul On Hereos Hero, Worship And The Heroes In History, dan menyebutkan bahwa baginda al-musthafa nabi Muhammad SAW sebagai orang terpenting dari aspek kepahlawanan.

Maka tidak heran kenapa beliau selalu disanjung-sanjung dan diagung-agungkan oleh seluruh ummat muslimin di belahan dunia. Karena memang kehadirannya membuat kesejukan dan mencontohkan kebaikan, maka wajar jika didalam kitab suci alkuran namanya sering disebutkan. Bahkan menjadi satu keharusan bagi seluruh ummat muslimin untuk menapaki dan mengikuti ajaran-ajarannya. Karena nabi Muhammad SAW adalah salah satu contoh yang paling utama untuk di teladanai. Sehingga di dalam al-kuran Allah SWT firmankan bahwa sosoknya menjadi suri tauladan yang sempurna bagi ummat muslimin.

Sehingga keteladanan untuk mengikutinya ajaran dan jejak hidupnya Allah SWT nobatkan di dalam firmannya (Al-Kuran) surat Al-Ahzab “sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah (Nabi Muhammad SAW) itu contoh teladan yang baik bagimu, ialah bagi orang-orang yang mengharapkan rahmat Allah SWT dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak mengingat nama Allah SWT”.

 Maka dari itulah, kenapa setiap tahunnya ummat muslimin memperingati hari kelahiran manusia yang paling agung ini. Karena kehadirannya keatas muka bumi ini menjadi rahmat bagi semesta alam. Dialah yang merubah tradisi-tradisi kejahiliyahan dimana saat itu sebelum kelahirannya kehidupan orang-orang pada ketika itu disebut masa kelam atau masa kejahiliyahan. Banyak terjadi pembunuhan, perampokan, penindasan kepada orang-orang lemah hingga pemerkosaan kepada hak-hak wanita. Sehingga setelah hehadirannya ke atas muka bumi ini seluruh jenis kebobrokan/kemaksiatan ditepiskan hingga tidak ada lagi pembuhuhan, perampokan, dan harkat martabat perempuan dimuliakan.

Maka tidak heran walupun beliau sudah wafat ribuan tahun yang lalu akan tetapi namanya masih sering diucapkan dan prilakunya menjadi teladan. Dan sifat kasih sayang yang di contohkannya masih tetap tertancap di atas dunia ini. Salah satu apresisasi yang paling tinggi yang ummatnya lakukan adalah dengan mengabadikan namanya sepanjang masa, menghidupkan dan mengamalkan ajaran-ajarannya di dala kehidupan sehari-hari. Serta memperingati hari kelahirnnya setiap tahun. Maka penulis melihat dan mengartikan dibalik maullid nabi tersebut adalah, sebagai salah satu bukti kecintaan kepadanya sehingga setiap menjumpai hari kelahirannya selalu di peringati oleh ummat muslimin, terlebih di indonesia.

Maka inti sari dari memperingati hari kelahiran nabi Muhammad SAW sesungguhnya tidak hanya dalam sebuah bentuk acara tahunan saja. Akan tetapi komitmen dan konsisten dalam menjalankan syariat dan ajaran-ajaran yang dibawa olehnya. Karena memang beliaulah teladan yang paling sempurna untuk di ikuti. Apabila seluruh ajarannya diterapkan di dalam kehidupan ini niscaya siapapun akan merasakan nikmat dan indahnya kesalehan publik. Karena segalanya sudah beliau contohkan, maka dari semua contoh yang dilakukan oleh beliau menjadi suatu kewajiban bagi seluruh ummat muslimin untuk mengikutinya. Ketika ajarannya dijadikan tauladan bagi suluruh ummat manusia, maka akan terciptalah nuansa kesalehan-kesalehan di tatanan sosial, tatanan politik bahkan dalam tatanan dunia ini. Karena hal itu sudah terbukti di masa kehidupan dan kepemimpinannya.

Ditulis Oleh : Irwansyah Lubis (Wakil Ketua III KAMUS DPW KEPRI)

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close