Kolom Pembaca

[Part 3] MENGETUK LANGIT, Sebuah Catatan Perjalanan Spiritual 212 Batam-Jakarta

[Part 3] MENGETUK LANGIT, Sebuah Catatan Perjalanan Spiritual 212 Batam-Jakarta

MENGETUK LANGIT

(Sebuah Catatan Perjalanan Spiritual 212 Batam-Jakarta)

Oleh : Adri Wislawawan (Ketua Bidang PPD HMI Cabang Batam)

 

 

TIBA DI BATAVIA

GNPF-MUI dan Polri akhirnya memutuskan untuk mengawal bersama aksi 212 dan mencabut larangan berangkat ke Jakarta, termasuk larangan kepada perusahaan-perusahaan transpotasi Bis, aksi akan difokuskan di Monas dan sekitarnya.

 

Akhirnya Tanggal 1 Desember saya berangkat memakai pesawat Lion Air pukul 13.25 WIB dan sudah janjian jauh-jauh hari dengan salah satu senior yang juga ingin berangkat. tak dikira ternyata satu pesawat dengan rombongan jamaah lain dari Batam yang akan mengikuti aksi 212, rombongan lainnya dari Batam memakai pesawat citilink pukul 14.15 WIB termasuk yang saya kenal yakni Ketua Aliansi Umat Islam Batam Bersatu, bersama Ketua Umum HMI Cabang Batam dan Ketua Umum KAMMI Batam, serta 2 orang pengurus HMI Badko Riau-Kepri, dan banyak jamaah lainnya.

 

Hujan deras hari itu tidak membuat pesawat kami batal berangkat (hal yang kami cemaskan), begitu juga pesawat-pesawat lainnya, meskipun dapat kabar kalau hari itu pesawat dari Jakarta menuju Tanjung Pinang mendarat darurat di Bandara Hang Nadim karena cuaca buruk.

 

Rombongan pesawat Lion Air dari Batam tiba di Bandara Sukarno-Hatta terlebih dahulu sekitar pukul 15.30 WIB, dan ternyata langsung berpencar. saya agak kebingungan awalnya, meskipun setelah datang rombongan pesawat citilink, rombongan dari Batam di Bawah komando Ketua Aliansi Umat Islam Batam Bersatu dapat berkumpul semua, pada briefing itulah saya baru tahu bahwa kordinasi telah diatur dalam beberapa rapat tertutup yang terbatas, wajar saja beberapa dari kami sediki kebingungan. di Bandara Sukarno-Hatta kami bertemu dengan beberapa peserta aksi dari Pekanbaru dan Dumai, serta dari beberapa daerah lainnya, semua bergegas menuju titik kumpul masing-masing, sungguh padat.

 

Dengan memakai ikat kepala “TANGKAP AHOK” saya dan rombongan memakai Bis Damri jurusan Gambir, dengan tujuan utama adalah Masjid Istiqlal.

 

Dalam perjalanan sembari membuat grup Whatsapp kordinasi perintah dari ketua aliansi, saya juga mengetahui bahwa masih banyak rombongan dari Batam yang menyusul, dengan berbagai pesawat dan jam penerbangan, termasuklah salah satu senior di KAHMI Batam.

 

Sore itu lalu lintas jakarta padat merayap, tak jauh beda dengan Batam yang selalu macet di jam berangkat serta pulang kerja. Kami sampai di Stasiun Gambir hampir pukul 19.00 WIB dan segera berjalan kaki menuju Masjid Istiqlal, di pintu gerbang Istiqlal ada seorang Polisi berpangkat Brigadir menanyakan rombongan dari daerah mana, siapa penanggung jawabnya dan tidak lupa mengingatkan untuk menjaga diri dan barang-barang pribadi.

Show More
Kepriwebsite
Close