Kolom Pembaca

Dunia dalam Transformasi Kehidupan

Dunia dalam Transformasi Kehidupan

Ditulis oleh Andriansyah Sinaga
Mahasiswa Semester akhir  STIDKI AL AZIZ KOTA BATAM

Betapa ramai manusia buta penglihatan padahal ia memiliki panca indra mata yang begitu tenang dapat memamcarkan suatu cahaya penglihatan , bahkan banyak manusia menjadi lupa daratan . Betapa ramai manusia menjadi ingkar, Betapa ramai manusia tidak dapat bersyukur, betapa ramai manusia menjadi durhaka,membangkakang serta dapat  berkhianat.

Sehingga Mereka sanggup untuk melupakan tujuan hidupnya ketika di dunia dan hanya mengejar kenikmatan dunia . Dunia yang dikejar akan berakhir, tempat manusia hidup, tempat manusia memuja kenikmatan dan pada akhirnya Semuanya akan menjadi sia-sia belaka.

Kehidupan di dunia ini hanya merupakan suatu permainan dan senda gurau yang tidak ada akhirnya samapai pada suatu ketentuan yang telah ditetapkan oleh sang Raja ( Allah Swt) Ada kalanya manusia untuk menang ada kalanya kalah, ada kalanya Susah dan senang semuanya silih berganti.

Semua itu adalah  arti dari pada dinamika Dunia, yang telah  menipu terhadap diri sendiri, sedihnya merupakan kesengsaraan sementara. Itulah di namakan kehidupan di alam fana.

Sungguh berbeda dengan kehidupan yang sejati dan abadi di akhirat  nanti. Barangsiapa yang senang dengan kenikmatan dunia ,maka ia akan senang selamanya dan barangsiapa menderit dengan kenikmatan dunia, maka ia akan menderita selamanya (na’udzu billahi min zalik).

Al-Quran telah banyak menyebutkan bahawa kehidupan di dunia tidak lebih hanya main-main dan senda gurau semata , Sebagai mana Firman Allah Swt yang artinya : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya?” (Surah Al-An’Am ayat 32)

Firman-Nya yang lain menyebutkan  : “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (Surah Al-Ankabut ayat 64). Artinya bahwa kehidupan dunia ini tidak lain dan tiada bukan hanya sebagai tempat mencederai manusia itu sendiri yang akan mengakibatkan kesedihan yang mendalam pada diri setiap manusia .

Hal yang senada juga Rasulullah Sallallahu Saw berkata: “Doa orang yang sedang menderita (kesedihan yang mendalam) ialah: “Ya Allah, RahmatMu aku harapkan, janganlah Engkau serahkan segala urusanku kepada diriku sendiri walau sekejap mata, perbaikilah segala urusanku, tiada Ilah yang berhak disembah selain Engkau.” (HR Abu Dawud)

Dalam kehidupan ini ada bertingkat-tingkat tentang kenikmatan dunia. Manusia berlumba-lumba  mengejar, hingga kepayahan dan umurnya juga akan habis dan hidupnya tersungkur hanya diarahkan mengejar kenikmatan dunia.

Tak ada kenikmatan yang sejati Kenikmatan yang diinginkan manusia dalam kehidupan itu hanyalah kenikmatan yang semuanya hanya ilusi. Khayalan dari manusia yang sudah menjadi tabiat hidupnya hanya untuk kenikmatan dan kemegahan.

Ketahuilah, sesungguhnya kenikmatan yang teragung dan terbesar, iaitu kenikmatan yang dirasai sepenuhnya di hari akhirat nanti. Kenikmatan akhirat itulah yang akan membawa hamba kepada kemuliaan yang kekal. Kerana itu, hakikatnya seorang mukmin, tidak mengejar kenikmatan dunia, yang tidak memiliki keuntungan apa-apa melainkan sedikit sahaja, dibandingkan dengan kenikmatan berupa kemuliaan disisi Allah Azza Wa Jalla.

Tidak ada maknanya kenikmatan dan kelazatan dunia seisinya, yang boleh membuat manusia menjadi lupa dan mabuk, sehingga terlena dengan kehidupan dunia. Kehidupan manusia yang sudah mabuk dunia itu, menjadi sujud, rukuk, dan ibadahnya hanya untuk memenuhi rasa kenikmatan dunia.

Hanyalah orang-orang mukmin, yang layak mendapatkan kenikmatan yang sejati, kerana pahala yang akan dikurniakan oleh Allah Rabbul alamin, sentiasa terus mengalir, ketika mereka makan, minum, berpakaian, tidur, terjaga, dan dalam perkahwinannya, dan semua amal mereka semata hanya diarahkan untuk mendapatkan Ridho-Nya. Tidak mencariRidho selain-Nya. Apalagi, hanya ingin mendapatkan Ridho kepada manusia lainnya, yang dapat memberinya kenikmatan dunia. Itu bukan sifat mukmin yang hakiki.

Orang-orang mukmin kerinduan hanya pada kenikmatan atas keimanannya, ibadahnya, kerinduannya hanya kepada Allah Swt. Ketahuilah, sesungguhnya kenikmatan dunia itu, selalu akan menghalangi seseorang memperoleh kenikmatan akhirat dan bahkan mengantarkan dirinya kepada siksa neraka.

Manusia yang hidupnya hanya tertuju kepada kenikmatan dunia, akhirnya menjadikan harta-benda, pangkat, kekuasaan, dan makhluk-makhluk, serta berbagai bentuk berhala-hala(menuhankan Manusia) yang menyerupai tuhan, menjadi arah dan tujuan hidup mereka. Seakan semua yang ada itu, mampu memberikan kenikmatan kepada manusia yang bersifat kekal. Karena itu, ketika diakhirat mereka saling mencerca dan menyalahkan antara satu dengan yang lainnya .

Sebagai mana Firman Allah SWT dalam al-Quran yang artinya : “Dan kawan-kawan mereka dari golongan manusia berkata; ‘Ya Tuhan, kami telah saling mendapatkan kesenangan, dan sekarang waktu yang telah Engkau tentukan buat kami telah datang.’ Allah berfirman.’Nerakalah tempat kamu selama-lamanya, kecuali jika Allah menghendaki lain.’ Sesungguhnya, Tuhanmu Maha Bijaksana, Maha Mengetahui. Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu menjadi teman bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan”. (Surah al-An’aam  ayat 128-129).

Marilah sama-sama kita jadikan kehidupaan di dunia ini sebagai medan untuk kita beramal dan menyediakan persiapan bekal kita menuju alam akhirat. Tidak mungkin kita akan tenang dan berbahagia apabila membawa bekalan yang sedikit dan tidak berkualitas pula apabila menuju perjalanan yang jauh yaitu ke alam barzakh dan alam akhirat .

Janganlah sia-siakan masa, umur, tenaga dan kekayaan  yang kita miliki tanpa kita membuat pelaburan untuk bekalan kita di sana, ketika itu apa yang sudah imenjadi pertukaran adalah amal-amal soleh, amal ibadah, amal kebajikan yang kita lakukan di dunia ini semata-mata kerana Allah SWT. Renungkanlah dan bertindak segera tanpa ditangguh-tangguhkan lagi.

Waallu’alm bishowab

 

Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close