Dampak mewabahnya virus corona bukan hanya berdampak pada masyarakat, perkonomian saja melainkan wabah ini juga telah dirasakan sendiri oleh dunia pendidikan.
Organisasi Pendidikan, Keilmuan Dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO menyebut bahwa 39 negara yang menerapkan penutupan sekolah dengan total jumlah pelajar yang terpengaruh mencapai 421.388.462 anak di seluruh dunia dan terganggu pada kegiatan sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka pada masa depan.
Direktur Jendral UNESCO Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan mengeaskan bahwa , UNESCO bersama setiap Negara bekerja sama untuk memastikan kesinambungan pembelajaran bagi semua kalangan pelajar, dan terutama bagi aak-anak dan remaja yag kurang beruntung yang cenderung paling terpukul oleh penutupan sekolah.
Presiden Joko Widodo sudah menghimbau untuk bekerja,belajar,dan beribadah dari rumah semasa pandemic COVID ini. Pemerintah juga sudah memutuskan untuk membatlkan Ujian Nasional 2020 bagi para siswa-siswi. Kebijakan ini diharapkan pemerintah agar bisa mengurangi mobilitas pelajar dan mahasiswa sehingga dapat menekan penyebaran virus Corona.
Proses belajar onlone dirumah ini merupakan langkah yang dinilai ampuh dalam memutuskan rantai penyebaran virus corona. Tetapi, dalam praktiknya proses belajar mengajar yang dilaksanakan dirumah oleh siswa, guru dan mahasiswa akan dibantu dengan media atau aplikasi belajar online. Namun, sejumlah kesulitan ditemui oleh para guru, siswa dan sisiwi bahkan mahasiswa saat menjalankan metode belajar dari rumah karena berbagai hal yang dihadapi seperti masih kurang pahamnya materi pembelajaran yang diberikan oleh guru bahkan tidak sedikit orangtua yang juga merasa kerepotan dengan kegiatan ini sehingga sangat diperlukannya kiat khusus
Bahkan dalam survei berskala nasional yang dilakukan oleh KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) akibat banyaknya keluhan yang berdatangan, hasilnya pun cukup mencengang, sebanyak 76,6 persen responded yang merupakan peserta didik mengaku tidak senang dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dicancang sebagai solusi pada masa pandemic ini hanya 23,3 persen responden menganggap PJJ menyenangkan.
Tetapi jika kita melihat dari sisi positif dengan keadaan dilakukannya pembelajaran dari rumah atau pembelajaraan jarak jauh (PJJ) ada banyak sekali manfaat pembelajaran yang dapat diambil dalam situasi seperti ini yakni dengan di mulai pembelaajran mandiri yang akan membuat para siswa-siswi bahkan mahasiswa dapat berfikir kritis dalam meghadapi masalah yang dihadapi, mencari dan menggali informasi secara mandiri tetapi masih dalam pengawasan oleh guru bahkan dengan adanya pembelajan online tersebut maka, peran orangtua yang biasanya hanya mengurus anak dalam kegiatan yang biasanya dilakukan sehari hari dirumah sekarang peran orangtua tidak hanya melakukan itu saja melainkan peran orangtua sekarang menjadi guru dirumah untuk mengajarkan anak-anaknya didalam proses pendidikan anak dan menjalankan karakter baik didalam setiap permasalahan.
Sebagai bangsa yang besar, Indonesia harus mampu melalui segala masalah yang ada. yang dibuktikan dengan Indonesia siap dengan segala kemungkinan dengan lahirnya berbagai macam teknologi karya anak bangsa untuk memberikan layanan pendidikan secara daring atau online.
Untuk itu diharapkan untuk dimasa pandemi sekarang ini bagi mahasiswa dan siswa-siswi lebih melihat ke sisi positif diadakannya pembelajaran secara online untuk lebih giat belajar memecahkan masalah dengan berfikir kritis, melihat peluang dari kejadian ini untuk lebih berani lagi bereksperimentasi berkreasi dan ekplor diri agar terciptanya berbagai macam inovasi yang mampu menyukseskan pendidikan untuk masa depan.
Pademi corona ini sangatlah membuat khawatir dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Tetapi ini adalah ujian berat bagi seluruh dunia, menguji kemampuan untuk mengambil hikmah dari semua yang terjadi dan berupaya mencari solusi pada setiap masalah yang ada.
Penulis
Natalia Anasthasia Silalahi
Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Maritim Raja Ali Haji
