Kolom Pembaca

Self Awareness untuk Kaum Overthinking

Urgensi masalah, motivasi untuk millenial overthinking hari ini.

_”Ada banyak hal yang dirasa berat. Teruji mental, terbebani masalah, sampai diri ini hendak sekarat”._
Kira-kira begitu kalimat yang biasa mewakili fenomena kaum muda yang sebagian adalah independent dan pekerja keras juga sebagian cuma banyak ngeluhnya entah itu dalam dunia pendidikan, organisasi, pekerjaan, pertemanan bahkan percintaan.

_Anyway,_ yang namanya hidup seblangsak apapun seambigu manapun harus tetap dijalani. Lagi pula kita pasti punya kebebasan memilih jalan keluar karena ada ruang menentukan pilihan, tapi pilihan tentu harus di dasarkan keilmuan, pilihan tentu dari dorongan siapa yang menjadi teman, karena dalam memilih kita selalu dipengaruhi oleh lingkungan dan pola pikir.

Tidak masalah susah-susah belajar, karena tujuannya apa? menjadi kritis, mampu menjadi kritis adalah jembatan/modal untuk menyelesaikan masalah.

Hidup yang tak memiliki masalah justru adalah hidup yang berbahaya. Kalau kata Maulana Jalaluddin Rumi; “Jangan lari dari apa yang menyakitimu, terlukalah sampai kau sembuh”. Rumi memperingatkan bahwa tiap kita akan selalu tumbuh lebih baik ketika melewati masalah. Lantas bila tak ada masalah, dari mana sistem akan dibenah? Kadang pula kita terlalu mempermasalahkan masalah. Overthink (orang-orang biasa menyebutnya). Banyak orang tersiksa dengan penyakit yang satu ini karena imajinasinya dibanding realitanya. Terkadang kita terlalu dalam mengkaji suatu masalah, mengira-ngira siapa yang salah, memikirkan apa pendapat orang tentang kita, terlalu memikirkan bagaimana nanti hal-hal tidak berjalan sesuai rencana. Akhirnya kita tersiksa oleh pikiran kita sendiri.

Merujuk cara hidup tenang ala kaum Stoikisme, mereka berpendapat bahwa; tetaplah fokus pada apa yang dapat dikendalikan. Jangan khawatir atau pasrahkanlah hal-hal yang tidak dapat dikendalikan.

Ini hanyalah tips bagaimana kita sebaiknya memandang masalah, bukan berarti tidak mencari cara untuk menyelesaikannya, ya.

Juga bukan tentang seberapa cepat kita harus keluar dari belenggu, tapi seberapa tepat. Tuhan ingin kita banyak belajar, banyak merasa, bahwa hidup memang tak selalu berjalan mudah.

Tertawakan saja masalahmu. Karena dunia adalah tempat bersenda gurau [Q.S 29:64]

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close