Kampus
Cinta Rupiah: Mengenali, Merawat, dan Menjaga Nilai Rupiah untuk Ekonomi yang Stabil
Keberadaan Rupiah tidak hanya menjadi penanda identitas bangsa, tetapi juga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional. Sebagai alat pembayaran yang sah, Rupiah menggerakkan roda perekonomian melalui transaksi perdagangan, investasi, dan konsumsi sehari-hari. Namun, dalam praktiknya, berbagai tantangan seperti rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga Rupiah, tingginya angka inflasi, serta fluktuasi nilai tukar sering kali menjadi penghambat terciptanya ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Dinamika global yang semakin kompleks, stabilitas ekonomi menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap negara, termasuk Indonesia. Stabilitas ini tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada kesadaran dankontribusi masyarakat dalam mengelola dan menjaga nilai Rupiah.
Kerusakan fisik pada uang Rupiah masih menjadi masalah yang signifikan. Mata uang rupiah dilindungi oleh UUD No 23 Tahun 1999 dan sah digunakan sebagai alat tukar atau transasksi pembayaran di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. UU No 7/2011 tentang Mata Uang mengatur mengenai macam, Harga, Desain, Bahan Baku, Pengelolaan, Kewajiban, Penggunaan, Larangan dan Saksi. UU No 2/2008 Tentang Bank Indonesia (BI) Bank Indonesia merupakan satu satunya lembaga yang memiliki hak tunggal untuk mengeluarkan dan mengedarkan Rupiah
FENOMENA KERUSAKAN FISIK RUPIAH
Fenomena seperti peredaran uang palsu, kerusakan fisik uang akibat kurangnya perhatian dalam perawatan, hingga perilaku konsumtif yang tidak terkontrol menunjukkan masih rendahnya apresiasi terhadap Rupiah sebagai elemen strategis perekonomian. Bank Indonesia (BI) melaporkan, jumlah peredaran uang palsu di Indonesia mencapai 575.327 lembar pada Januari-Oktober 2022.Jumlahnya meningkat 154,38% dibandingkan pada periode yang sama tahun
sebelumnya sebanyak 226.170 lembar.
Pemahaman masyarakat terhadap keaslian Rupiah masih belum merata. Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa pada tahun 2022 terdapat lebih dari 575.327 temuan uang palsu yang beredar di seluruh Indonesia.3 Masalah ini
terutama terjadi di wilayah perkotaan yang memiliki volume transaksi tunai tinggi,meskipun kesadaran masyarakat perkotaan terhadap fitur keamanan Rupiah cenderung lebih baik dibandingkan pedesaan.
Hal ini mengindikasikan perlunya edukasi lebih intensif tentang pengenalan keaslian uang, terutama di wilayah yang akses informasi masih terbatas. Selain mengenali keaslian, perawatan fisik uang Rupiah juga menjadi tantangan.
Perilaku masyarakat dalam memperlakukan uang menunjukkan rendahnya kesadaran akan pentingnya menjaga fisik uang. Observasi di pasar tradisional Jakarta mengungkapkan bahwa 70% pedagang menyimpan uang secara sembarangan, seperti melipat atau menyelipkannya di kantong plastik. Hal ini tidak hanya menyebabkan kerusakan pada uang, tetapi juga meningkatkan biaya percetakan ulang uang baru.
MENGURANGI BIAYA PERCETAKAN ULANG DENGAN MENJAGA KUALITAS UANG
Berdasarkan hasil survei yang melibatkan 6.285 responden di Indonesia yang dirilis Populix pada tahun 2020, kelompok masyarakat yang paling banyak melakukan belanja online adalah mereka yang berusia 18-21 tahun dan 22-18 tahun dengan masing-masing 35 persen dan 33 persen suara koresponden.4 Tingginya konsumsi barang impor melalui platform daring ini meningkatkan tekanan terhadap nilai Rupiah di pasar internasional. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan kenaikan impor barang konsumsi sebesar 12,5% pada tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menandakan bahwa literasi keuangan, khususnya terkait pengelolaan konsumsi dan investasi, perlu menjadi fokus utama untuk mendorong perilaku ekonomi yang lebih bijak. pajak atau program belanja nasional, dapat menjadi strategi untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat.
Sebanyak 45% masyarakat aktif membeli produk lokal untuk mendukung penguatan ekonomi domestik. Hal ini mencerminkan sedikit rendahnya partisipasi masyarakat dalam mendukung stabilitas ekonomi melalui konsumsi produk lokal.Kampanye promosi produk lokal, yang didukung dengan insentif seperti diskon
Dengan berbagai data dan fakta yang diungkapkan, pembahasan ini menunjukkan bahwa upaya menjaga stabilitas Rupiah memerlukan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait. Melalui peningkatan literasi keuangan, perilaku konsumsi yang bijak, serta perawatan fisik Rupiah, masyarakat dapat berkontribusi dalam menciptakan ekonomi yang lebih stabil dan berkelanjutan.
LANGKAH STRATEGIS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN MENJAGA RUPIAH
Data observasi menunjukkan banyak masyarakat yang kurang memperhatikan kondisi fisik uang, seperti melipat, mencoret, atau merusaknya secara tidak sengaja. Hal ini menyebabkan uang cepat rusak dan tidak layak edar, sehingga membutuhkan biaya tambahan untuk percetakan uang baru. Beberapa upaya yang penulis sarankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat diantaranya:
- Melakukan kampanye publik yang menekankan pentingnya menjaga fisik Rupiah merupakan langkah strategis. Misalnya, slogan sederhana seperti “Rawat Rupiah, Jaga Nilainya” dapat disebarluaskan melalui media sosial dan komunitas lokal.
- Menerapkan kebijakan moneter pemerintah seperti pengendalian inflasi dan stabilisasi nilai tukar. Kebijakan moneter perlu disertai dengan komunikasi publik yang efektif agar masyarakat memahami dampaknya terhadap kesejahteraan mereka. Misalnya, program sosialisasi berbasis digital dapat menjangkau generasi milenial dan Gen Z yang memiliki akses tinggi terhadap teknologi.
- Menyebarluaskan kampanye “Cinta Bangga Paham Rupiah” yang dilakukan oleh Bank Indonesia. Untuk meningkatkan efektivitas, kampanye perlu diintegrasikan dengan platform digital dan media sosial yang populer. Selain itu, kolaborasi dengan influencer atau tokoh masyarakat lokal dapat membantu menyampaikan pesan secara lebih luas dan efektif.
- Mengadakan edukasi literasi keuangan untuk menanamkan kebiasaan konsumsi yang lebih bijak. Pemerintah dan lembaga keuangan perlu melibatkan generasi muda melalui platform digital seperti media sosial, webinar, atau aplikasi edukasi keuangan yang interaktif.
- Gerakan nasional untuk mendukung produk lokal perlu diperkuat melalui insentif seperti kampanye diskon atau bebas pajak untuk produk dalam negeri. Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga perlu dilibatkan secara aktif.
- Menjaga dan merawat uang Rupiah serta tidak merusak uang Rupiah dengan sengaja seperti melipat, mencoret, membasahi, atau bahkan dengan sengaja merobek uang.
Penulis menegaskan bahwa mengenali, merawat, dan menjaga nilai Rupiah adalah langkah strategis untuk mendukung stabilitas ekonomi. Namun, keberhasilan langkah ini membutuhkan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga terkait. Dengan meningkatkan literasi keuangan, merawat fisik Rupiah, dan mendukung kebijakan moneter, cinta terhadap Rupiah dapat diwujudkan secara konkret dalam perilaku ekonomi sehari-hari. Rendahnya literasi tentang keaslian uang menunjukkan perlunya edukasi yang lebih intensif, terutama melalui pendekatan berbasis komunitas di daerah pedesaan.
Bank Indonesia dapat bekerja sama dengan tokoh masyarakat lokal dan lembaga pendidikan untuk menyampaikan pesan melalui kegiatan sosialisasi langsung, media visual, dan platform digital. Artikel ini menegaskan bahwa cinta terhadap Rupiah tidak hanya berupa pengakuan simbolis, tetapi harus diwujudkan melalui perilaku ekonomi yang mendukung stabilitas, seperti mengenali keaslian uang, merawat Rupiah, mengelola konsumsi secara bijak, dan mendukung penggunaan produk lokal.
PENULIS: MARSILA|GENBISTAINKEPRI
Your blog is a shining example of excellence in content creation. I’m continually impressed by the depth of your knowledge and the clarity of your writing. Thank you for all that you do.HABANERO88
lato99 lato99
I’ve been following your blog for quite some time now, and I’m continually impressed by the quality of your content. Your ability to blend information with entertainment is truly commendable.HABANERO88
Nice blog here Also your site loads up very fast What host are you using Can I get your affiliate link to your host I wish my site loaded up as quickly as yours lolHABANERO88
Hi Neat post There is a problem along with your website in internet explorer would test this IE still is the market chief and a good section of other folks will pass over your magnificent writing due to this problemHABANERO88