Kolom Pembaca

Suasana Malam 7 Likur di Kampung Tembeling Tanjung

Tradisi Malam Tujuh Likur di Kepulauan Riau, Biasanya ditandai pada malam ke 10 terakhirbulan puasa. Malam 7 Likur adalah Sebuah kebiasaan masyarakat yang telah berlangsung sangat lama dan terus lestari sampai kini khususnya di Tembeling Tanjung yaitu salah satu kampung yang terletak di Kelurahan Tembeling Tanjung, Kecamatan Teluk Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Suasana Malam 7 Likur di Kampung Tembeling Tanjung
Idar Yanti

Tradisi Tujuh Likur adalah tradisi memasang lampu pelita (lampu dengan bahan bakar minyak) di perkarangan rumah dan menghias jalan-jalan.

Dimulai pada malam ke 27 masyarakat di Tembeling Tanjung menandai dengan satu buah lampu pelita. Warga menyebutnya malam selikur atau satu likur. Hal ini terus berlanjut hingga malam penghujung bulan Ramadhan. Menambah lampu pelita sesuai bilangannya.

Yang paling istimewa ketika malam ke 27 Ramadhan, yaitu satu malam dari malam-malam ganjil yang paling istimewa di bulan suci Ramadhan. Tidak hanya diperkarangan rumah, ribuan lampu-lampu pelita bakal menghiasi bahu jalan. Ditambah karya-karya pintu gerbang dengan motif dan corak islami. Gubah-gubah masjid, bulan-bintang, kaligrafi berpadu-padan atau ucapan selamat hari raya.

Nampak megah di jalan-jalan pembuatan pintu gerbang biasanya dilakukan oleh para pemuda daerah atau kampung setempat mereka membuatnya secara bergotong royong secara suka rela, mulai dari pengambilan bahan-bahan material berupa kayu, papan, bahan buat pelita, dan lain-lain dalam jumlah yang banyak tergantung besar kecilnya pintu gerbang yang akan dibuat untuk perayaan malam 7 likur.

Selain pemasangan pelita sebagai perayaan malam 7 Likur, ada juga beberapa masyarakat setempat membuat kenduri selepas berbuka puasa sebagai rasa syukur sudah menjalankan ibadah puasa sampai kemalam istimewa ini atau kenduri untuk mendoakan ahli keluarga yang sudah dulu menghadap sang ilahi.

Dan biasanya masyarakat Tembeling Tanjung juga akan mengadakan Khatam Al-Qur’an di Masjid selesai shalat tarawih. Hal ini akan terus berulang setiap tahunnya khususnya di bulan Ramadhan.

Tradisi ini tidak akan pernah hilang apalagi dikehidupan masyarakat Kepulauan Riau. Apalagi biasanya pemerintah setempat akan mengadakan perlombaan lampu cangkok terindah. Hal ini biasanya yang membuat pemuda semangat dalam membuat ini..

Namun di masa pandemi, pemerintah tidak lagi membuat perlombaan lampu cangkok, tetapi tidak membuat pemuda-pemudi Tembeling Tanjung untuk tidak semangat dalam penyambutan malam 7 Likur.

Di malam 7 Likur Ramadhan 1443 H pemuda pemudi Tembeling Tanjung tetap membuat pintu gerbang sebagai penyambutan malam 7 Likur, pandemi bukanlah penghalang untuk tidak merayakan malam 7 Likur ini..

Idar Yanti, Mahasiswa STAIN SAR Abdurahman

Tags
Show More
Kepriwebsite

6 Comments

  1. до какого числа сентября знак зодиака дева к чему
    снится когда красишь волосы на голове к чему снится когда ловишь хомяка
    как переживают расставание мужчины весы, как расстаются весы мужчины к
    чему снится парень который нравится с
    понедельника на вторник целуемся

  2. жоғары сот кеңесі евразийский банк филиалы,
    евразийский банк номер телефона бесплатно ктк программа на сегодня прямой
    эфир, фильмы на ктк сегодня мини экскаватор цена, мини экскаватор аренда алматы

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close