Batam

Rakornas IV KAHMI di Batam Digelar Secara Offline dan Online

BATAM – Kota Batam ditetapkan sebagai tempat penyelenggaraan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) IV Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).

Rakornas IV KAHMI di Batam akan berlangsung selama tiga hari, 25-27 Februari 2022 di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Jalan Duyung, Sei Jodoh. Agenda akbar ini akan diikuti sekitar 712 peserta utusan KAHMI dari seluruh Indonesia.

Peserta Rakornas IV KAHMI terdiri dari utusan Pengurus Majelis Nasional (MN) KAHMI dan Forhati. Kemudian Majelis Wilayah (MW) KAHMI dan Forhati serta Majelis Daerah (MD) KAHMI. Selain itu juga hadir Majelis Perwakilah KAHMI Luar Negeri, panitia, dan undangan.

“Ditetapkannya Batam sebagai tuan rumah Rakornas IV KAHMI ini merupakan rencana besar Ketua Umum MD (Majelis Daerah) KAHMI Batam, Amsakar Achmad, yang juga Wakil Wali Kota Batam dua periode,” ujar Ketua Panitia Lokal, Akhirman, Rabu 23 Februari 2022.

Akhirman menjelaskan, Rakornas KAHMI di Batam merupakan rakornas terakhir sebelum pelaksanaan musyawarah nasional (Munas) MN KAHMI. Melihat strategisnya agenda rakornas, Akhirman berharap seluruh jajaran pengurus KAHMI Batam dan panitia dapat bekerjasama dengan solid untuk menyukseskan event nasional tersebut.

“Rakornas IV KAHMI di Batam akan menghadirkan tokoh-tokoh nasional dan sejumlah menteri. Semoga momentum ini dapat berkontribusi dalam memperbaiki perekonomian Batam dan Provinsi Kepri,” katanya.

Rakornas IV di Batam akan membahas isu-isu strategis terkait pandemi Covid-19. Tema yang diusung adalah ‘Kebangkitan Ekonomi Indonesia Pasca Pandemi Covid-19’.

Ketua Pelaksana Rakornas IV KAHMI, Anita Ariyani menjelaskan, melalui Rakornas IV di Batam, KAHMI ingin memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa di era pandemi Covid-19. Utamanya dalam mengembangkan inovasi, kreasi, bahkan gagasan progresif dalam memperjuangkan Islam wasathiyah dan melakukan gerakan internalisasi nilai-nilai Pancasila sebagai Pandangan Hidup dan Dasar Negara.

“KAHMI sebagai bagian integral dari komponen bangsa harus mengambil bagian untuk ikut aktif membenahi ekonomi bangsa,” ujarnya.

Menurut Anita, ada beberapa tujuan dari pelaksanaan Rakornas IV KAHMI di Batam. Antara lain untuk mengonsolidasikan kekuatan internal guna akselerasi pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Melalui rakornas, KAHMI bertekad menyatukan kekuatan dalam menghadapi berbagai masalah kebangsaan, terutama saat pandemi. Ia berkeyakinan bahwa kontribusi alumni HMI yang tersebar di berbagai bidang pengabdian bangsa dan negara memiliki peran sentral dalam mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan.

“Kami adalah kader umat dan kader bangsa yang bertanggung jawab menciptakan masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran,” tuturnya.

Fasilitasi Rapat via Offline dan Online

KAHMI menyediakan fasilitas secara tatap muka (offline) dan daring (online) bagi sekitar 712 peserta yang bakal mengikuti Rakornas IV di Batam.

Peserta yang mengikuti rakornas secara offline diperkirakan sebanyak 258 orang. Terdiri dari panitia nasional dan daerah 30 orang, pengurus Majelis Nasional (MN) KAHMI 100 orang, Majelis Wilayah (MW) KAHMI 68 orang, MN dan MW Forhati 50 orang, serta tamu undangan 10 orang.

Sedangkan sekira 454 peserta lainnya akan mengikuti rakornas secara online. Mereka terdiri dari Majelis Perwakilan KAHMI Luar Negeri 4 orang, Majelis Daerah (MD) KAHMI 450 orang, kecuali MD di wilayah MW KAHMI Kepri yang hadir secara offline.

Pelaksanaan rakornas secara online ini dilakukan untuk menghindari kerumunan di tengah terus bertambahnya kasus baru Covid-19. Panitia menyiapkan zoom meeting untuk mefasilitasi keikutsertaan para peserta dalam seluruh rangkaian agenda rakornas.

Sementara dalam pelaksanaan kegiatan secara offline, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Peserta yang hadir juga diwajibkan untuk tes swab dan antigen yang disediakan oleh panitia.

Koordinator Humas Panitia Lokal Rakornas IV KAHMI di Batam, Zaki Setiawan mengatakan, panitia juga menyiapkan dua hotel untuk menghindari penumpukan peserta rakornas secara offline. Kedua hotel itu adalah Swiss-Belhotel dan Zest Hotel di kawasan Harbour Bay, Sei Jodoh.

“Hanya saja untuk lokasi pelaksanaan rakornas akan dipusatkan di Swiss-Belhotel Harbour Bay, mulai dari pembukaan, seminar dan dialog, serta sidang-sidang pleno,” ujarnya.

Kontribusi untuk Batam Sebagai Lokomotif Pembangunan Ekonomi Nasional

Rakornas IV KAHMI akan menjadi sarana bagi KAHMI untuk memberikan kontribusi bagi Batam sebagai lokomotif pembangunan ekonomi nasional.

Ketua Pelaksana Rakornas IV KAHMI, Anita Ariyani mengatakan, kepentingan Rakornas IV KAHMI di Batam ini sejalan dengan kebijakan Presiden pada Juni 2021 lalu. Yakni dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 67 Tahun 2021 tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam Aero Technic (BAT) dan PP 68/2021 tentang KEK Nongsa.

KEK Batam Aero Technic seluas 30 hektare dikembangkan untuk kegiatan industri berbasis maintenance, repair, overhaul (MRO) pesawat. Sedangkan KEK Nongsa seluas 166,45 hektare dikembangkan untuk kegiatan berbasis IT-digital dan pariwisata.

“Keduanya berada di Batam yang diharapkan Batam menjadi mercusuar kawasan ekonomi berbasis service dan digital,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Batam menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia. Ketika dibangun pada tahun 1970 oleh Otorita Batam, kota ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk dan kini tumbuh hingga 200 kali lipat.

Pulau Batam telah berkembang dan memiliki berbagai keunggulan secara ekonomi. Masa kejayaan Batam adalah ketika dipimpin B.J Habibie di Otorita Batam. Berkat kepemimpinannya, dunia mulai mengenal Batam sebagai kawasan industri terkemuka di kawasan Asia Pasifik. Sarana dan prasarana dasar yang dibutuhkan dalam suatu daerah industri telah terbangun dengan kualitas nomor satu.

Pada masa itu, laju pertumbuhan ekonomi Batam selalu melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Batam merupakan daerah tujuan investasi yang menarik dibanding daerah lainnya di Indonesia. Batam juga sebagai penyumbang ekspor nonmigas kedua terbesar setelah Bali.

Namun fakta menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Batam setelah tahun 2000-an mengalami penurunan performa. Kondisi ini kontras dengan periode sebelumnya, yakni pada 1978-1998, di mana Batam mengalami kejayaan.

Banyak kajian menyatakan bahwa titik awal permasalahan krusial yang dihadapi Kota Batam adalah sejak diterapkannya otonomi daerah di Batam. Kehadiran Pemerintah Kota Batam pada tahun 2000 sebagai pelaksana otonomi daerah dan memiliki kedudukan hukum dan politik yang sangat kuat, sehingga di era pandemi ini diharapkan mampu mengembangkan kebijakan KEK dengan tetap memberikan kepastian hukum bagi investor.

Anita menjelaskan, Majelis Nasional KAHMI memilih dan menetapkan Batam sebagai tempat Rakornas IV KAHMI mempertimbangkan beberapa hal strategis dan mendesak. Di antaranya Batam menjadi daya ungkit pemulihan ekonomi pasca-pandemi melalui berbagai kebijakan strategis, antara lain pertama Free Trade Zone (FTZ), kedua Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), serta ketiga adanya kebijakan penerapan otonomi khusus di Batam.

Penerapan otonomi khusus di Batam, secara empirik merupakan hal baru di Indonesia karena berdasarkan konsep desentralisasi asimetris berbasis ekonomi. Namun demikian, dalam implementasinya perlu tahapan lebih lanjut yakni penyiapan undang-undang khusus tentang Batam serta substansi kekhususan apa yang akan diberikan kepada Batam.

“Batam itu pusat pertumbuhan ekonomi nasional yang selalu berada di atas rata-rata nasional. Namun sejak pandemi Covid-19 merosot dan harus diselamatkan,” jelasnya.

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close