Lihatkepri.com, Karimun – Mahasiswa KKN STISIPOL RAJA HAJI membuat TOGA (Tanaman Obat Keluarga) sebagai Kenang kenangan yang dapat ditinggalkan sebagai tanda proses pelaksanaan Program KKN di Lokasi Perkebunan berbasis wisata milik Aris di Kelurahan Tanjung Berlian Kota Kecamatan Kundur Utara.
Sering kali setiap kegiatan KKN mahasiswa pastinya akan membuat sesuatu yang ditinggalkan agar dikenang, biasanya mahasiswa membuat plang jalan dari kayu, tugu besar maupun kecil.
Toga adalah pilihan mahasiswa KKN STISIPOL Raja Haji tanjung pinang sebagai kenangan kenangan Dan sesuai dengan tema KKN tahun ini tentang ketahanan pangan.
Toga sesuai dengan singkatannya merupakan tanaman obat yang bisa di buat dilahan pekarangan rumah, namun kali ini Toga sendiri di buat oleh mahasiswa kkn di perkebunan berbasis wisata(agrowisata). Selain bertujuan dengan konsep wisata, toga ini juga bisa di jual dan dimanfaatkan untuk penyembuhan berbagai penyakit.
Budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.
Sebenarnya menanam TOGA adalah pola hidup yang sederhana, yaitu dengan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan sebagai obat dalam kehidupan
Berbagai jenis tanaman yang ditanam oleh mahasiswa STISIPOL yaitu terdiri dari, jahe, kunyit, lengkuas, serai, bawang merah,bawang Putih.
Sandi selaku ketua kelompok mengatakan bahwa manfaat pembuatan toga ini selain sebagai kenang kenangan namun bisa pula dimanfaatkan Oleh pak aris atau pun tetangga disekitar Lokasi perkebunan untuk dijadikan obat dari bahan alami.
“Semoga toga ini menjadi sebuah edukasi untuk masyarakat agar membuat lahan pekarangan untuk ditanami tanaman obat herbal Serta menjadi sesuatu yang dapat dikenang oleh pak aris selaku mitra kelompok kami”.ujar Sandi
Walaupun sektor wisata saat ini sedang turun drastis, menurut Sandi tetap perlu adanya edukasi lewat Media online.