
Opini
Collaborative Governance di Masa Pandemi
Tidak terasa sudah hampir 2 (dua) bulan COVID-19 melanda diseluruh penjuru negara. Indonesia yang sampai hari ini berusaha mencegah, melawan serta menangani permasalahan ini ternyata berhasil mencapai angka sembuh lebih tinggi disbanding dengan angka kematian akibat COVID-19. Tercatat pada 21 April 2020 berjumlah 7.135 Positif, 842 Sembuh dan 616 Meninggal (news.detik.com). Berbagai pihak yang terkena dampak akibat COVID-19. Namun dalam hal ini semua pihak juga harus berkontribusi menangani permasalahan yang ditimbulkan akibat COVI-19.
Salah satu permasalahan yang timbul akibat COVID-19 ini ialah perekonomian yang semakin menurun. Dengan adanya Social Distancing dan diterapkannya Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) disebagian daerah Indonesia banyak orang yang mengalami kelumpuhan ekonomi. Masyarakat menengah kebawah hampir sebagian besar kehilangan pekerjaannya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini tentu saja harus menjadi perhatian pemerintah daerah maupun pusat. Collaborative governance salah satu upaya dalam mengatasi permasalahan ekonomi ini.
Secara umum dijelaskan bahwa Collaborative Governance merupakan sebuah proses didalamnya melibatkan berbagai stakeholder yang terikat untuk mengusung kepentingan masing-masing instansi dalam mencapai tujuan bersama (Cordery, 2004; Hartman et al., 2002) dalam definisi ini tidak dijelaskan secara terperinci jenis organisasi apa saja yang tergabung didalam proses tersebut. Hanya saja memang pada umumnya sebuah kerjasama antar organisasi menuju pada tujuan yang telah disepakati bersama dengan pengaktualisasian kapasitas masing-masing pihak.
Oleh sebab itu adanya kerjasama dari berbagai pihak mampu mengatasi permasalahan ini. Pemerintah bisa saja melakukan kerjasama dengan pihak swasta, media, masyarakat dan akademisi. Di samping itu, pemerintah sudah berupaya menyiapkan stimulus ekonomi untuk membantu dan meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak Covid-19 melalui berbagai kebijakan demi menangani krisis ekonomi akibat virus corona. Salah satunya dengan memberikan berbagai macam bantuan sosial kepada masyarakat (katadata, 2020). Dalam hal ini ternyata masih banyak masyarakat yang tidak merasakan bantuan tersebut. Dikarenakan distribusi bantuan yang tidak merata kepada seluruh masyarakat. Ketersediaan bantuan pun terbatas hanya untuk mereka yang memang dikategorikan kalangan masyarakat bawah bukan untuk masyarakat menengah yang dianggap cukup mampu (detik.com, 2020).
Namun demikian berbagai macam usaha lain yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah untuk menangani permasalahan ini. Salah satunya pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak swasta yang ada didaeranya untuk bersama-sama mengatasi permasalahan dengan berkolaborasi. Beberapa pihak swasta juga turut serta memberikan bantuan logistik, obat-obatan bagi para dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya termasuk pekerja rumah sakit karena berada digarda terdepan.
Sebagian juga ada yang turut serta memberikan bantuan sembako kepada masyarakat menengah yang kehilangan pekerjaan sehingga mengalami kesulitan ekonomi. Ini adalah salah satu upaya pemerintah agar tidak terjadi konflik baru antar masyarakat menengah kebawah akibat pemberian bantuan dalam meringankan beban ekonomi. Selain itu pemerintah juga bekerjasama dengan media untuk memberikan informasi terkait bantuan tersebut, agar seluruh kalangan masyarakat mendapatkan informasi yang jelas.
Dengan diberikannya bantuan ekonomi bagi masyarakat menengah kebawah dalam hal ini masyarakat juga sangat berperan untuk menekan lajunya tekanan penyebaran COVID-19. Yaitu dengan mengindahkan kebijakan yang di keluarkan seperti social distancing dan PSBB. Sehingga masyarakat hendaknya mengikuti aturan yang telah berlaku seperti dilarang berkumpul dan berpergian jika tidak ada kepentingan. Demikian pula dengan peran akademisi disini ialah menyalurkan inovasiyang dapat bermanfaat untuk seluruh kalangan masyarakat dan membantu pemerintah dalam menangani permasalahan ini. Seperti halnya melakukan open donasi atau penggalangan dana dalam bentuk sembako, uang, dan lain-lain yang dilakukan oleh mahasiswa di seluruh Indonesia dan tergabung diberbagai organisasi
Hal ini menunjukan bahwa berbagai pihak telah bersinergi untuk tetap peduli dan membantu menstabilkan ekonomi dikehidupan orang banyak. Kendati demikian tujuan dari kerjasama antar berbagai pihak ialah untuk mencapai tujuan bersama yaitu menekan penyebaran COVID-19. Serta menangani permasalahan diberbagai aspek terutama aspek ekonomi yang merupakan dampak dari COVID-19 .
Penulis
Dewi Nurwati
Mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Maritim Raja Ali Haji