
Bintan
Plt Kepala Kantor GTK Kepri, Dr. Hos Arie Rhamadhan Sibarani: Musda AWI Momentum Kuatkan Profesionalisme dan Sinergi Pengawasan Pendidikan di Kepri
BINTAN — Pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi Widyaprada Indonesia (AWI) Provinsi Kepulauan Riau mendapat apresiasi tinggi dari Plt Kepala Kantor Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Provinsi Kepri, Dr. Hos Arie Rhamadhan Sibarani, S.H., M.H. Ia menyebut momentum ini sebagai tonggak penting dalam penguatan peran strategis widyaprada sebagai pengawal mutu pendidikan dan penggerak transformasi sistem pengawasan pendidikan di daerah.
Plt Kepala Kantor GTK Kepri, Dr. Hos Arie Rhamadhan Sibarani: Musda AWI Momentum Kuatkan Profesionalisme dan Sinergi Pengawasan Pendidikan di Kepri
“Musda AWI Kepri bukan sekadar agenda organisasi, melainkan refleksi sekaligus konsolidasi para widyaprada untuk terus meningkatkan kualitas pendampingan, pengawasan, dan pembinaan terhadap satuan pendidikan di wilayah kita,” ujar Dr. Hos Arie di Tanjungpinang, Jumat (11/7).
Dr. Hos Arie menekankan bahwa widyaprada memiliki posisi vital dalam menjembatani kebijakan pendidikan nasional dengan praktik di lapangan, khususnya dalam konteks implementasi kurikulum merdeka, penguatan literasi dan numerasi, serta program pembelajaran mendalam di Kepulauan Riau.
“Widyaprada adalah mitra strategis dalam menjaga arah gerak pendidikan kita. Mereka bukan hanya melakukan supervisi administratif, tetapi juga harus menjadi fasilitator perubahan budaya belajar di sekolah-sekolah,” tegasnya.
Menurutnya, Musda ini menjadi ruang penting untuk memperkuat kompetensi, memperbarui strategi pengawasan, serta mempererat kolaborasi antarwilayah dalam menjawab tantangan mutu pendidikan yang semakin kompleks di era digital dan pascapandemi.
Lebih lanjut, Dr. Hos Arie juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya AWI Kepri dalam membangun sistem profesionalisme yang berbasis pada kode etik, integritas, dan semangat gotong royong antarwidyaprada.
“Kami berharap dari Musda ini lahir rekomendasi-rekomendasi strategis yang konkret, terutama dalam membangun sistem pengawasan berbasis data, teknologi, dan pendekatan humanistik kepada sekolah dan guru,” ungkapnya.
Ia juga mendorong agar AWI dapat lebih proaktif dalam membina widyaprada muda, serta membuka ruang diskusi lintas profesi dengan pengawas sekolah, kepala sekolah, dan dinas pendidikan kabupaten/kota.
“Transformasi pendidikan hanya bisa dicapai jika semua elemen berjalan seirama. Widyaprada Kepri harus menjadi motor perubahan dan pendorong praktik baik di daerah ini,” tutup Dr. Hos Arie dengan optimistis.