Uncategorized

Isra Mi’raj Nabi Saw : “Perbaiki Niat Menuju Kesempurnaan Sholat”

ISRA MI’RAJ NABI SAW :

“PERBAIKI NIAT MENUJU KESEMPURNAAN SHOLAT”

SYARIZAL

Kabid PTKP

HMI Cabang Tanjungpinang-Bintan

Isra mi’raj Rasulullah Muhamad Saw tidak hanya dipahami sebatas perjalanan beliau dalam menjemput perintah untuk melaksanakan ibadah shalat semata, namun ada makna yang luas dari pada perjalanan tersebut dan tidak akan cukup rasanya jika dituangkan secara histori dalam tulisan ini, dari itu saya mencoba melihat dari perspektif yang berbeda, hal yang paling mendasar secara hakiki sebelum melaksanakan sebuah perintah tersebut yaitu niat. Dari itu melalui momentum isra mi’raj Rasulullah Muhamad Saw pada 27 Rajab 1437 H atau bertepatan dengan 5 Mei 2016, mari selaku umat baginda Rasulullah Saw kita perbaiki niat dan luruskan niat sebelum melaksanaka hal yang di perintahkan Allah SWT kepada Rasul dan kita semua, karna jika kita ingin memahami bahwa perintah merupakan sebuah keharusan yang mau tidak mau, suka tidak suka harus kita kerjakan sebagai suatu kewajiban maka langkah awal yang tepat adalah dengan mengawali niat.

Sebagaimana kita ketahui semua perbuatan tergantung pada niat seseorang. Bila engkau niat untuk berjuang, maka yang engkau dapati adalah buah dari perjuangan. Bila engkau berniat untuk tegar menghadapi kegagalan, maka yang engkau dapati adalah kegigihan, danbila setiap kegiatanmu tanpa engkau niati apapun maka yang ada adalah pekerjaan tanpa tujuan.

Sebagaimana Hadis yang di riwayahkan Bukhari-Muslim, yaitu “

“Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung dari niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai yang diniatkannya. Maka barang siapa niat hijranya kepada Allah dan rasul-Nya maka hijrahnya diterima oleh Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang niat hijrahnya untuk dunia yang akan diperolehnya atau wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnyapun akan sampai kepada apa  yang diniatkannya” (HR Bukhari-Muslim)

Sebelum melangkah dengan semangat baru, perbaiki dulu niat mu karna bila langkah pertama salah maka langkah-langkah berikutnyapun akan jauh dari kebenaran. Bila arah yang kau tempuh melenceng maka sampai kapapun engkau tak akan sampai pada tujuan, ubahlah niatmu segerahlah ganti dengan niat terbaik, niat yang ikhlas.

            Niat adalah  tergeraknya hati kepada tujuan yang akan dicapai maka niat inilah yang akan membuat manusia bersifat visioner. Pembelajaran cerdas harus memiliki visi yang jelas dalam hiduppnya harus memiliki akhir yang ingin dituju dalam hidupnya. Sebuah ilustrasi sederhana bila anda ingin pergi ke Lingga dari Tanjungpinang, maka anda akan melewati beberapa pelabuhan pelabuhan atau dermaga sebelum sampai pada tujuan, anda tidak akan turun dari kapal sebelum kapal tersebut yang anda tumpangi sampai ke Kabupaten Lingga. Itu namanya fokus pada tujuan akhir.

Hadis Rasulullah diatas menjelaskan bahwa segala pekerjaan/perbuatan kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita niatkan. Kita menemput jalan sesuai dengan tujuan, maka poin penting yang harus diperhatikan adalah Memperbaiki Niat. Apalagi niat dalam melaksanakan perintah yang telah di berikan Allah kepada baginda Rasulullah Saw yakni perkara shalat harus dengan sungguh-sungguh kita memperbaiki niat tersebut sehingga menjalankan perintah dengan ikhlas, tanpa mengharapkan suatu imbalan kecuali Ridho Allah SWT.

Kenapa niat kita harus diperbaiki ? karna bila niat kita salah, niat kita jelek maka bisa jadi niat kita tidak di Ridhoi Allah. Seorang mahasiswa pasti memiliki niat yang berbeda beda meski berada dalam kelas yang sama. Bisa jadi ada yang menganggap kuliah adalah formalitas belaka, ada yang berniat untuk main-main, tetapi ada juga yang sungguh-sungguh untuk mencari ilmu pengetahuan. Keberagaman niat ini adalah hal yang wajar mengingat masing-masing kepala memiliki isi yang berbeda namun yang perlu diseragamkan adalah kebaikan niat itu, bila niat kita baik maka jalan yang akan ditempuhpun akan baik pula namun bila dari niat saja sudah menyimpang maka akhir yang dicapaipin jauh dari nilai kebenaran dan kebaikan.

Lalu bagaimana bila seorang siswa bertanya, bolehkah kita berniat untuk mendapatkan nilai tertinggi dalam proses belajar dan bukankah hasil akhir/parameter kesuksesan seorang siswa bisa dilihat dari nilai ujian akhir nasionalnya ? hampir kebanyakan siswa berpikir bahwa nilai akhir ujian adalah satu satunya parameter untuk menilai kepandaian dan kecerdasan seseorang. Semakin tinggi nilai yang  didapat maka semakin pandai di kelasnya. Tidak salah memang  ketika banyak siswa berpikir demikian. Tetapi tahukah anda banyak orang sukses dahulunya adalah siswa paling bodoh dikeasnya ? anda kenal Bill Gates ? orang terkaya nomor satu di dunia itu ? ia bahkan tak pernah menduduki rangking I dikelasnya bukan pula masuk sepuluh besar bahka ia sempat Drop Out alias hengkang sebelum menyelesaikan studinya.

Lalu apa pentingnya mengejar sebuah nilai ? nilai adalah parameter paling bawah untuk menilai kemampuan dan kecerdasan manusia. Kemampuan anda terlalu rendah bila hanya dinilai dengan angka-angka, maka niat  mencari nilai dalam proses belajar adalah niat yang paling dangkal karna ilmu tidak bisa dinilai dengan angka angka, begitu pula dengan ibadah shalat khususnya.

Jadi pada dasarnya dari ilustrasi diatas sehubung dengan momentum hari perjalanan diperintahkan-Nya perkara sholat kepada umat Nabi Muhamad Saw, saya mengajak pembaca semua khusnya diri saya sendiri dengan posisi siapapun kita dan apapun status kita di dunia ini hendaklah sebelum melaksanakan ibadah shalat kita awali degan niat yang lurus dan ikhlas, karna pada masa sekarang ini sebagai bahan renungan, masih banyak orang yang melaksanakan perintah sholat tetapi perbuatan mereka masih saja menyimpang,masih saja mereka melakukan perbuattan dosa, ini yang menjadi tanda tanya besar ??? yang salah satu faktornya adalah niat. Mari kita perbaiki niat dalam menjalankan ibadah khususnya ibadah sholat agar mendapat keridhoaan dari Allah SWT. Amin Ya Robbal’alamin.

Show More
Kepriwebsite
Close