Banten
Kunjungan ke BBPVP Serang, BLKPP Kepri Optimis Kualitas Lulusan BLK Meningkat
SERANG – Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Riau yang membidangi urusan ketenagakerjaan bersama Kepala Balai Latihan Kerja dan Produktivitas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau melakukan kunjungan kerja ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas ( BBPVP ) Serang.
Dalam upaya peningkatan kualitas pelatihan, daya serap lulusan dan penurunan tingkat pengangguran di Kepulauan Riau,
Selain Kunjungan ke BBPVP Serang, beberapa anggota Komisi IV juga telah mengunjungi BBPVP Semarang lebih awal, Kedua Balai Besar ini adalah milik Kementerian Tenaga Kerja ( Kemnaker ) RI, fokus dalam reorientasi, revitalisasi, dan rebranding Balai Latihan Kerja.
Di Indonesia hanya ada 6 Balai Besar, 4 diantaranya lagi yaitu BBPVP Bekasi, BBPVP Bandung, BBPVP Medan dan BBPVP Makassar. Keunggulan Balai Besar selain menyelenggarakan pelatihan yang berkualitas, juga didesain untuk melakukan reformasi kelembagaan pelatihan, rebranding persepsi, redesain substansi pelatihan, serta revitalisasi sarana dan prasarana pelatihan.
Anggota DPRD Komisi IV yang hadir dalam kunjungan tersebut adalah Hj. Deby Maryanti, A.Md, Ir. Wirya Putra Sarsilalahi, Lis Darmansyah, SH, MH, Muhammad Taufiq, SH, MM, Saproni, SE, Uba Ingan Sigalingging, S.Sn dan Hanafi Ekra, S.Ag, didampingi oleh bagian humas dan staff DPRD Provinsi kepulauan Riau.
Sedangkan dari Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas, hadir Kepala UPT BLKPP Kepri, Tri Ciptoningsih, bersama pejabat struktural dan fungsional di BLKPP Disnakertrans Provinsi Kepri.
BBPVP Serang, hadir Bapak Sugiyanto, ST., MM selaku Kepala Bagian Tata Usaha, Ibu Chairuka Dhewy IDI, S.Si., M.Si selaku Koordinator Pelaksana Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan, Bapak Sayekto, ST., M.Si selaku Sub Koordinator Pelaksana Seksi Pemberdayaan dan Bapak Endang, SH selaku Sub Koordinator Pelaksana Seksi Penyelenggaraan BBPVP Serang, menerima kunjungan rombongan dengan ramah.
Dalam kunjungan ini dilakukan sharing session mengenai program terkini dan proses bisnis yang ada di BBPVP Serang. Dilanjutkan dengan kunjungan ke workshop Kejuruan Las dan Listrik sebagai kejuruan Unggulan, diluar jurusan lain di BBPVP Serang.
Pembangunan BLK dan penerapan pelatihan berbasis kompetensi, untuk kejuruan Las, food beverage dan perhotelan, saat ini kemnaker sedang mendapatkan bantuan soft loan dari Negara Austria.
Mengambil konsep BLK Maritim, ada tiga BLK yang medapatkan bantuan yaitu BBPVP Medan, BBPVP Serang, dan BBPVP Makassar.
Ada 4 komponen utama kegiatan, yaitu pembangunan gedung workshop, pengadaan peralatan pelatihan, pelatihan instruktur dan manajemen, serta pengembangan program pelatihan.
Dalam paparan BBPVP Serang terlihat proses bisnis pelaksanaan pelatihan tergambar dengan baik, di mulai dari Training Need Analysis – TNA, penyusunan program, evaluasi program, masukan dari dunia usaha dunia industri, rekrutmen peserta, seleksi peserta, dan proses pelatihan, benar – benar menunjukkan ketepatan tujuan pelatihan berbasis kompetensi dan kebutuhan skill individu pekerja di perusahaan.
Saat ini Sertifikasi pelatihan di Kemnaker menggunakan LSP P2 berkedudukan di BLK UPT di Kemnaker.
Hubungan dengan stakeholder juga terjalin baik dengan kementerian / Lembaga seperti Kemdiknas, KESDM, KLHK, Kadin, BNSP dan pemangku kepentingan lain baik di daerah maupun pusat dalam bingkai Skill Development Centre – SDC. Hal ini dilakukan untuk mengatasi hambatan – hambatan di sektor hulu seperti kebijakan dan penerapan Undang-Undang, sinkronisasi dan harmonisasi ruang lingkup kegiatan dan kewenangan.
Tampak pula on the job training atau pemegangan di industri yang mampu mengatasi gab/kesenjangan pengetahuan dunia kerja untuk peserta pelatihan.
Peserta pelatihan dapat berasal dari kabupaten / kota, provinsi di seluruh Indonesia melalui di program boarding. Program yang muncul untuk mengatasi kesenjangan kompetensi masyarakat di Indonesia.
UPTD BLKPP Provinsi Kepri mengusulkan kembali agar daerah Kepri yang berada di garda terdepan, berbatasan langsung dengan negeri jiran singapura dan Mmalaysia, mendapatkan kuota peserta pelatihan boarding.
Siswa pelatihan mendapatkan informasi tentang lowongan kerja di balai – balai Latihan kerja pusat, dan menghadirkan rekrut pekerja setelah pelatihan dari mitra perusahaan BLK.
Hadirnya stake holder perusahaan dalam memberikan masukan dalam penyusunan program pelatihan, membuat lengkap dan sempurnalah pemenuhan kompetensi peserta pelatihan di BLK.
Dalam proses mengajar juga pelibatan supervisor, manager dan HRD perusahaan sangat membantu BLK dalam mencapai target penyerapan lulusan BLK.
Menjadikan BLK sebagai wadah berkumpulnya calon – calon pekerja yang unggul dan tersertifikasi, selain membantu perusahaan mengisi jabatan – jabatan pekerjaan di Indusri, namun berimplikasi mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, mensejahterakan masyarakat, dan indikator keberhasilan Balai Latihan kerja.
Dengan kegiatan ini maka pelaksanaan pelatihan di UPTD Balai Latihan Kerja kedepan akan lebih lagi, selain adopsi program dari pusat, penerapan materi softskill dan produktivitas, juga melibatkan stakeholder dari swasta, yakni perusahaan dan penyalur tenaga kerja.
Ditengah meningkatnya pengangguran, maka BLK akan lebih siap melahirkan program – program unggul, SDM yang berkualitas, kompeten dan berdaya saing.