BintanEkonomi

Harga Kedelai Melonjak, Begini Potret Perajin Tahu di Bintan

BINTAN – Harga kedelai di Indonesia pada pekan pertama Februari 2021 dikabarkan kembali melonjak hingga tembus Rp11.240 per kilogramnya. Harga kedelai sejak akhir tahun lalu hingga awal tahun ini tidak stabil, dan cenderung naik.

Mamah Hasanah (79) salah seorang perajin tahu di Kabupaten Bintan, mengaku baru-baru ini dirinya membeli kedelai dengan harga Rp11.800 per kilogram.

“Harganya berubah-ubah, tapi seringanya naik. Sekarang aja sudah Rp11.800 per kg nya, bisa-bisa naik lagi,“ ungkap Hasanah saat ditemui di kediamannya Gesek Km. 20 Desa Toapaya Selatan, Selasa (15/02).

Sebagai perajin tahu rumahan, kata Hasnah, produksi tahu dari hari ke hari semakin menurun karena harga kedelai yang mahal dan dampak dari pandemi COVID-19. Untuk mensiasati hal tersebut, Hasnah mengaku sedikit memperkecil ukuran tahu yang dibuatnya.

“Ibu pernah produksi 25-30 kilogram perharinya, tapi sekarang hanya mampu 10-15 kilogram. Intinya tetap bikin, tapi tak banyak. Kedelai nya naik terus, Ibu pun terpaksa buat tahunya agak kecil sedikit,” jelas Hasnah lagi.

Hasnah berharap pemerintah setempat mampu menstabilkan harga kedelai khusus untuk perajin  tahu dan tempe rumahan sepertinya. Menurutnya, untuk memproduksi tahu tak hanya kedelai yang dibutuhkan, namun dirinya juga membutuhkan kayu sebagai bahan bakar memasak tahu.

Ditempat berbeda, perajin tahu dan tempe di Jabodetabek seperti yang dilansir dari detik.com akan melakukan aksi mogok produksi selama 3 hari yakni di tanggal 21, 22, 23 Februari. Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan mereka akibat lonjakan harga kedelai.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe (Gakoptindo), Aip Syarifuddin. Senin (14/02).

“Bisa dipastikan 3 hari tersebut tidak ada tahu dan tempe di Jabodetabek. Setelah aksi ini kami ingin menaikkan harga tahu dan tempe agar bisa menutupi  biaya produksi para perajin tahu dan tempe di Jabodetabek khusus,“ ungkap Aip.

Aip menambahkan, aksi ini hanya diikuti oleh perajin tahu dan tempe di Jabodetabek saja, bukan aksi nasional karena didaerah lain sedang dalam proses konsolidasi.

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close