Anak merupakan generasi penerus bangsa, dan merupakan tunas yang berpotensi menentukan perubahan kelangsungan hidup keluarga, masyarakat serta agama. Agar anak dapat tumbuh dengan kepribadian yang baik, anak membutuhkan bantuan dari orang-orang dewasa dalam mendapatkan stimulus, pembelajaran dan pendidikan. Akan tetapi anak juga merupakan individu yang mempunyai pola pikir dan perkembangan yang berbeda dengan orang dewasa, sehingga mereka membutuhkan perhatian yang khusus terlebih dari kedua orang tuanya.
Akan tetapi saat ini, para orang tua lebih memperhatikan kebutuhan Sekunder dan kebutuhan Tersier anak dibandingkan dengan kebutuhan Primer, kebanyakan orang tua lalai akan tanggung jawabnya sebagai orang tua, yang harus memperhatikan tumbuh kembang anak. Terlebih di zaman sekarang ini, orang tua yang disibukan dengan pekerjaan dan gadget masing-masing. Dengan begitu mereka akan memenuhi permintaan anak-anak mereka agar anak-anak mereka tidak membuat keributan dirumah serta tidak menggangu pada saat orang tua sedang bermain Gadget dan beristirahat.
Menurut saya perilaku seperti ini cenderung menyebabkan perilaku anak menjadi negative, anak akan cenderung berprilaku tidak tahu sopan santun dan tata krama, bahkan lebih buruk lagi anak akan melakukan pelanggara hukum akibat dari kurangnya perhatian dan kasih sayang dari kedua orang tua. Terbukti pada tahun 2022 ini saja terdapat 15 kasus pelanggaran pidana yang di lakukan oleh anak dibawah umur (data dari Balai Pemasyarakatan Kelas II Tanjungpinang). Hal ini tentu menjadi perhatian kita bersama, bagaimana peran kedua orang tua atau keluarga terhadap anak tersebut.
Menurut Prof. Dr. R.B. Soemanto, M.A (Pengertian dan Ruang Lingkup Sosiologi Keluarga).Keberhasilan atau kegagalan keluarga menjalankan fungsi dapat kita pahami dari realitas atau kenyataan sosial yang terjadi. Kenyataan itu merupakan wujud dan hasil dari tindakan sosial individu-individu (unsur) keluarga. Pemahaman lebih lanjut dari tindakan sosial tersebut bisa juga ditelusuri maknanya dari hal-hal atau segala sesuatu dibalik tindakan. Hal-hal tersebut berupa nilai sosial, kepercayaan, sikap, dan tujuan, yang semuanya itu menjadi penuntun tindakan seorang individu atas nama dirinya sendiri maupun keluarga dalam mewujudkan cita-cita atau sebaliknya gagal mencapai yang diinginkan.
Sebagai orang tua, kita tentu harus mempunyai pendekatan dan komuniskasi yang baik terhadap anak. Pembiasaan ini meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari, mulaila dengan hal yang terkecil seperti mengatur waktu bermain Gadget, belajar dan istirahat, orang tua juga harus membiasakan diri untuk berkomunikasi dan bermain bersama anak, Komunikasi yang efektif merupakan aspek penting dalam segala lini kehidupan individu. Keahlian ini sebenarnya bisa dilatih oleh orangtua sejak dini. Komunikasi yang baik juga mendekatkan hubungan antara anak dan orangtua, sehingga hubungan keluarga harmonis bisa dicapai.
Penulis:
IIWAN KUSUMA PUTRA
Dosen Stisipol Raja Haji Tanjungpinang
