Uncategorized
Tingkatkan Kapasitas Sumber Daya Pariwisata, Dispar Kepri Gelar Pelatihan Bagi Milenial Batam
Lihatkepri.com, Batam – Tingkatkan Kapasitas Sumber Daya Pariwisata, Dispar Kepri Gelar Pelatihan Bagi Milenial Batam di BCC Hotel Baloi, Kamis (14/3/2019) dengan tema “Peran Generasi Milenial Dalam Pemasaran Destinasi Pariwisata”.
Acara digelar dengan santai karena memang dihadiri oleh para milineal Batam ini bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan peran serta milenial Kota Batam khususnya, untuk memasarkan destinasi wisata di daerahnya melalui media sosial.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, ke depannya nanti kualitas pemasaran para milenial ini akan meningkat. Pelatihan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Pariwisata ini dihadiri oleh anggota Komunitas Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Kota Batam, dan dan mahasiswa jurusan pariwisata dari beberapa universitas Kota Batam, diantaranya Batam Tourism Politechnic (BTP), Universitas Internasional Batam (UIB), Universitas Terbuka (UT), Universitas Putra Batam, dan Universitas Batam (Uniba), serta Universitas Riau Kepulauan (Unrika).
Dalam pelatihan ini, Dispar Kepri sengaja mendatangkan Suteja Wiradana Kusuma, dosen dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung sebagai pembicara di dalam forum ini. Selain itu, Ardiwinata, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam juga ikut menjadi salah satu nara sumber dalam forum yang dimoderatori oleh Barbie ini.
Dalam paparannya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata menjelaskan bahwa generasi milineal saat ini memang kurang mendapatkan informasi dari perencanaan pembangunan Batam.
“Untuk itu di tahun 2019 ini mereka mulai kita libatkan dalam pembangunan di Kota Batam, khususnya di bidang pariwisata. Misalnya, di bulan April 2019 ini Disbudpar mengadakan pemilihan Encik Puan 2019 dan sekaligus menjadi Duta Pariwisata, yang pesertanya tentu saja melibatkan para milineal yang ada di Kota Batam,” jelasnya.
Lebih jauh saat yang dimintai keterangannya setelah acara ini, Ardiwinata mengucapkan terima kasih kepada Buralimar selaku Kadispar Provinsi Kepri yang telah mengadakan acara ini. “Peningkatan sumber daya pariwisata ini sangat dibutuhkan sekali, karena trend-nya memang anak-anak milineal dapat cepat mempromosikan destinasi wisata dengan kemampuan bersosial media mereka yang mampuni. Kita hanya memberi petunjuk dan arah yang benar dalam pengembangan pemasaran destinasi wisata tersebut,” sahutnya.
“Support bagi event-event milineal di tahun 2019 akan kita tingkatkan dalam banyak bentuk, misalnya dari segi regulasi. Hal lainnya seperti CoE Batam 2019 yang dapat dikonsumsi publik dan dapat dibantu dipromosikan oleh milineal di Kota Batam ini,” bebernya.
Sementara itu, Suteja selaku pembicara undangan di dalam acara ini mencoba memberikan suatu inovasi baru dalam bidang pemasaran destinasi wisata ini dengan system “One Destination One Team”. Artinya, GenPI atau milineal dapat membuat suatu grup khusus untuk mempromosikan destinasi pariwisata secara spesifik. Di dalam tim tersebut milineal membuat konten lalu mempostingnya di medsos, setelah itu membuat evaluasinya.
“Efektivitas genpi akan naik dengan bergabungnya mahasiswa ke dalam Genpi. Model One Desination One Team (ODOT) ini model kita coba diterapkan di Kepri. Milineal butuh teman yang dapat diajak untuk berdiskusi, membuat konten yang menarik, untuk kemudian mengevaluasi konten tersebut setelah diposting. Jadi bukan hanya membuat orang tahu ada destinasi pariwisata, namun juga membuat orang mau untuk datang ke destinasi tersebut. Langkah ini akan menjadi lebih terarah dan lebih maksimal dalam memasarkan destinasi wisata,” paparnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Boeralimar dalam sambutannya sekaligus membuka acara ini menjelaskan, saat berbicara tentang pariwisata, kita tidak dapat lepas dari sumber daya manusia yang membangun industri ini. Untuk itulah SDM pariwisata, yang salah satunya adalah para milineal ini juga harus mendapat perhatian dan pelatihan.
“Membangun pariwisata ini, selain unsur milineal, unsur pentahelik, yakni Akedemi (akademisi, mahasiswa, universitas), Bisnis (pelaku pariwisata), Community (Genpi, Pokdarwis, komunitas wisata lainnya), Government (unsur pemerintahan), dan Media juga harus turut bahu membahu dalam memasarkan pariwisata di sekitar mereka,” terangnya.
Lebih jauh, Buralimar juga menyinggung tentang formula 3 S dalam membangun pariwisata, yaitu Smart, Speed dan Solid. Smart tidk perlu menguasai semua hal, cukup menguasai beberapa hal di bidang wisata. Speed, kita berbicara tentang kecepatan. Di zaman ini kita tidak bisa lelet (lambat) lagi dalam mempromosikan pariwisata. Dan kita juga harus Solid, mempunsalah satu indikatornya dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisman ke Kepri. Di tahun 2017, ada 2.074 wisman yang masuk ke Kepri, sedangkan di tahun 2018 jumlah tersebut bertambah menjadi 2,6 juta wisman yang masuk ke Kepri.
“Di tahun 2019 ini target kita dari Kemenpar untuk wisman di Kepri mengalami peningkatan menjadi 4 juta. Dari jumlah tersebut, Kota Batam mendapat jatah target 2,4 juta wisman di tahun 2019 ini. Kita tetap optimis dapat mampu mencapai target tersebut, apalagi dengan bergabungnya kepala dinas baru di Kota Batam dan Kabupaten Natuna. Semangat baru ini akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan pariwisata di Kepri ini,” imbuh Buralimar lagi.
Semangat dan sikap optimis ini memang beralasan, salah satunya Kepri mempunyai program Hot Deal dalam merangsang animo wisman untuk datang berkunjung ke Kepri, dan tentunya program- program lainnya.
Buralimar juga menjelaskan tentang konsep 3 A, yakni Aksesibilitas, Amenitas dan Atraksi. Atraksi sendiri ada atraksi budaya, atraksi alam, dan atraksi buatan. Kepri nomor satu dalam hal atraksi alam, bahkan Kepri mendapat julukan Gerbang Bahari Indonesia. Dengan 96 peresen wilayah lautan, menjadikan Kepri unggul di bidang perikanan dan pariwisata. Kepri hanya tinggal berkonsentrasi ke arah sana.
Mengetahui tentang hal ini, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizky Handayani-pun turut menimpali, “Karena Kepulauan Riau (Kepri) merupakan pintu masuk terbesar ke 3 wisman ke Indonesia dan Batam menjadi kunci keberhasilan keberhasilan Kepri. Tentunya Kemenpar juga akan all out membantu Bantm untuk mencapai target tersebut, salah satunya adalah dengan meningkatkan kompetensi bagi SDM yang ada di Batam, terutama generasi milinealnya yang menjadi ujung tombak promosi pariwisata,” ujarnya yang turut diamini oleh Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Dessy Ruhati.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Batam sebagai border area akan menjadi salah satu fokus utama Kemenpar dalam mendulang wisman. Berbagai strategi juga terus dimatangkan Kemenpar dalam mengoptimalkan pariwisata Batam. Salah satunya dengan program pendidikan bagi milineal agar mampu memasarkan destinasi pariwisata, khususnya di tempat mereka berada.
“Milineal Batam menjadi salah satu “Senjata Pamungkas” Kemenpar untuk memasarkan banyak destinasi pariwisata di batam dan di Kepri untuk merebut target 20 juta wisman di tahun 2019 ini. Strategi Batam dengan menggandeng para milineal sebagai salah satu ujung tombak pemasaran sudah tepat. Mereka adalah asset yang sangat berharga untuk Kepri. Saya yakin target tahun ini akan tercapai,” ucap Menpar Arief Yahya. (Sumber : http://bamsnektar.blogspot.com/Bams@2019)