Opini

Salat Jumat Perdana di Masjid Tanjak

Untuk pertama kalinya, masjid yang berbentuk Tanjak, berada di Bandara Internasional Hang Nadim Batam digunakan salat Jumat. Antusiasme warga salat di sana begitu ramai.

Banyak jemaah yang mengabadikan momentum salat Jumat perdana itu dengan ponsel mereka masing masing. Ada yang merekam, foto untuk dokumentasi bahwa hadir pertama kali saat masjid itu digunakan untuk salat jumat.

Dan kita bisa lihat di media sosial seperti Facebook, Instagram, mulai muncul foto warga Batam yang salat di sana.

Masjid ini bisa menampung lebih dari 1.200 jemaah. Walaupun hampir penuh saat salat Jumat pertama, namun suasana di dalam terasa nyaman. Karena konsep masjid berwarna putih di dalam itu ruang terbuka. Sedangkan warna masjid di luar didominasi biru dan kuning. Sementara keramik masjid dominasi bewarna coklat.

Tak perlu kipas atau pendingin ruangan. Karena banyak ruang terbuka. Konsep masjid ini tak ada pintu untuk masuk ke dalam masjid.

Masjid Tanjak
Masjid Tanjak

 

Mulai dari tangga hingga ke depan masjid, warga dapat masuk dari sisi mana saja. Bahkan di depan imam ruang terbuka kiri dan kanan.

Andaikan ada jemaah yang buang angin atau kentut, maka tak perlu mundur ke belakang. Dia tinggal maju ke depan. Di sana sudah disiapkan kran untuk wuduk.

Lantas bagaimana keamanan dari masjid konsep terbuka seperti itu? Ada petugas yang akan menjaga siang dan malam. Apalagi di dalam bandara Hang Nadim.

Waktu salat perdana, jemaah hampir memenuhi pelbagai sisi masjid. Lokasi parkir yang luas. Kita tak repot mencari tempat untuk parkir kendaraan.

Di ruangan kamar mandi pun kelihatan mewah. Karena masih baru tak ada aroma yang tak sedap. Semoga ke depan, kamar mandi di masjid ini tetap bersih.

Ketika azan tanda waktu masuk berkumandang, alunan suara muazin begitu merdu. Begitu juga suara imam saat membaca surah dimulainya waktu salat. BP Batam membuka lowongan khusus untuk menjadi petugas masjid mulai dari imam hingga muazin.

Bagi warga Kepri yang belum merasakan salat di sana, anda boleh mencoba. Apalagi ketika sedang menunggu waktu keberangkatan saat di bandara.

Jarak masjid Tanjak dengan ruang tunggu bandara juga tidak terlalu jauh. Kalau jalan lamban, memerlukan bisa jadi 5 menit untuk sampai di masjid yang menjadi ikon baru di Kota Batam.

Bangunan masjid yang menyerupai tanjak itu dibangun Muhammad Rudi dengan menggunakan anggaran dari BP Batam. Ia melengkapi Bandara Hang Nadim dengan tempat ibadah yang nyaman.

Tak banyak di Indonesia bandara yang dilengkapi dengan masjid besar seperti masjid Tanjak saat ini. Termasuk salah satu nilai lebih Hang Nadim yang akan dikembangkan oleh perusahaan Korea untuk mengimbangi Changi di Singapura.

Masjid Al Akbar di Bandara Yogyakarta Internasional Airport hanya menampung 600 jemaah. Sedangkan di Masjid Tanjak dapat menampung 1.200 jemaah.

Jumlah masjid besar di Batam kini bertambah setelah masjid Tanjak dapat mulai digunakan untuk salat. Dalam waktu dekat pemerintah pusat akan meresmikan masjid tersebut.

Beruntung lah mereka yang punya kemampuan untuk membangun masjid.

“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangunkan semisal itu di surga.”(Bukhori no. 450 dan Muslim no. 533).**

Robby Patria

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close