Opini
Memilih Dengan Menggunakan Akal Sehat Dan Hati Nurani
Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau biasa disebut dengan Pilkada atau Pemilukada adalah Pemilihan Umum untuk memilih pasangan calon Kepala Daerah yang diusulkan oleh Partai Politik (Parpol) atau gabungan parpol dan perseorangan. Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) merupakan sebuah pemilihan yang dilakukan secara langsung oleh para penduduk daerah administratif setempat yang telah memenuhi persyaratan.
9 desember akan berlansungnya pemilihan Umum kepala daerah secara serentak, terutama di provinsi kepulauan riau terdapat 5 kabupaten dan 1 kota yang terdiri dari kabupaten karimun, bintan, lingga,Natuna, dan anambas serta kota batam. Pemilihan pilkada secara demokrasi merupakan sistem yang bertujuan untuk memberikan peluang kepada masyarakat agar memilih calon yang sesuai dengan kriteria mereka. Persaingan cukup sengit baik dari pemilihan Cagub dan Cawagub, Cabup dan cawabup, serta Cawako dan Cawawako.
Covid 19 menjadi tantangan tersendiri bagi para paslon dalam mempersiapkan strategi untuk menjadi pemimpin daerah serta meyakinkan masyarakat agar dapat memilihnya saat 9 desember mendatang. Pelaksanaan Pilkada serentak ini di gelar di 270 wilayah dengan 9 provinsi, 224 kabupaten serta 37 kota. Termasuklah salah satunya di Kepulauan Riau. Terfokus kepada moment pesta demokrasi di Kepulauan Riau sangat antusias proses kampanye dengan sistem blusukan kepada masyarakat serta sosialiasi dengan maksimal 50 orang untuk di kumpulkan. Pilkada kali ini sangat bergeming mengingat dampak covid sangat berpengaruh pada semua sektor baik wisata, sosial ekonomi dan politik. Masyarakat sudah pastinya ingin memiliki pemimpi yang mampu membawa daerahnya lebih maju terkhusus untuk kehidupan pribadi mereka, maka dari itu masyarakat di anjurkan serta harus jeli dalam proses pesta demokrasi ini. Terutama pada masyarakat pesisir, masyarakat yang jauh dari akses kabupaten induk.
Menjadi pemilih cerdas berarti masyarakat sadar betul arti penting dirinya sebagai pemilih. seperti yang dapat dilakukan adalah dengan cara mencermati rekam jejak calon-calon dalam pilkada, melihat profile para paslon yang menajdi competitor politik. Kemudian Selain itu, kata masyarakat perlu mempertimbangkan aspek integritas dan kapabilitas calon-calon dalam pilkada dan juga harus menjadi perhatian adalah masyarakat jangan tergoda dengan iming-iming politik uang. Terkadang mindset masyarakat hanya berorientasi bahwsanya suara mereka bisa dibayar dengan uang, apakah 5 tahun itu hanya dibyar dengan harga yang kebutuhannya sangat besar salama 5 tahun.diingatkan juga kepada masyarakat agar dalam menggunakan pilihannya memang sudah melalui pertimbangan matang.
Masyarakat saat ini perlu membedah semuanya, visi misi calon, guna memilih calon pemimpin yang terbaik, dengan menggunakan akal sehat Tujuannya agar pelaksanaan pesta demokrasi berjalan dengan sukses dan berkualitas. Yang terpenting, masyarakat harus menggunakan hak pilih masing-masing dengan sebaik-baiknya tanpa adanya doktrinasi dari hasutan hasutan berbau politik. Pilihan masyarakat akan menentukan masa depan pembangunan daerah sehingga masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam pilkada dan menggunakan hak pilihnya dengan baik, Sementara itu dia juga mengajak masyarakat untuk merayakan pilkada serentak 2020 dengan penuh riang gembira. Semuanya bisa dimulai dari diri sendiri misalkan dengan ikut berpartisipasi menggunakan hak suara dan tidak terpengaruh berita hoaks atau disinformasi