Jakarta

Kemendikdasmen Perkuat Kapasitas Pendidik dalam Mengimplementasikan SPAB di Satuan Pendidikan

Jakarta – Penguatan sistem pelindungan anak dan kesiapsiagaan bencana di lingkungan satuan pendidikan terus dilakukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) secara menyeluruh dan berkelanjutan. Program ini turut mendorong peningkatan kapasitas pendidik melalui forum berbagi praktik baik, salah satunya melalui webinar SPAB Seri 4 bertema “Guru Hebat: Punya SOP Kedaruratan dan Melakukan Simulasi di Sekolah” yang melibatkan ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Pendidikan Pendidikan Guru (Dirjen GTK PG), Nunuk Suryani dalam kesempatan berbeda mengatakan bahwa pendidikan pengurangan risiko bencana di sekolah menjadi penting untuk dilakukan. Guru sebagai garda terdepan harus membekali para murid tentang pengetahuan kebencanaan supaya sekolah bisa lebih siap dalam memitigasi risiko kejadian. “Ibu/Bapak guru adalah garda terdepan dalam meningkatkan pengetahuan murid terkait pengurangan risiko bencana terutama apa saja yang harus dilakukan mulai dari sebelum, saat, dan sesudah terjadinya bencana. Apa yang kita sebagai guru bisa lakukan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi di sekolah,” jelasnya.

Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto, menegaskan bahwa penguatan Standard Operating Procedure (SOP) atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan prosedur operasional standar mengenai kedaruratan dan pelaksanaan simulasi bencana secara berkala merupakan komponen penting dalam membangun sistem pendidikan yang aman dan tangguh. Setiap satuan pendidikan di Indonesia memiliki SOP kedaruratan yang relevan dengan risiko di lingkungan masing-masing, dan melaksanakan simulasi secara berkala.

“Ini bukan sekadar pelatihan teknis, tetapi bentuk nyata dari cinta dan perlindungan kita terhadap anak-anak Indonesia,” ujar Rachmadi saat membuka kegiatan (23/7). Melalui program ini, guru, kepala sekolah, dan komunitas sekolah didorong untuk membangun budaya aman, mengenali risiko, serta menyiapkan respons terpadu dalam situasi krisis.

Kolaborasi dengan berbagai pihak juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Dalam kesempatan yang sama, Project Manager Plan Indonesia selaku mitra pelaksana program SPAB, Muhammad Juarsa, menyampaikan pentingnya sinergi antara pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dinas pendidikan, dinas sosial, dan masyarakat sipil untuk memperluas jangkauan SPAB. Ia juga menyoroti bahwa SPAB tidak hanya fokus pada bencana alam, tetapi juga mencakup perlindungan anak dari kekerasan dan perundungan di sekolah.

Fasilitator SPAB dari berbagai provinsi juga berbagi pengalaman dalam penyusunan dan pelaksanaan SOP kedaruratan. Ni Putu Nita Anggraini, fasilitator dari Bali, menyoroti pentingnya siswa berkebutuhan khusus mengetahui simulasi bencana. Ia menilai, edukasi SPAB bisa diintegrasikan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS). Sementara itu, fasilitator nasional, M. Andrianto menekankan perlunya evaluasi berkala terhadap SOP sebagai bagian dari pengembangan budaya aman di sekolah.

Webinar juga menyoroti isu perlindungan anak dari kekerasan di lingkungan sekolah. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk DIY, Erlina Hidayati Sumardi, mengingatkan pentingnya pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) di setiap sekolah, serta sistem pelaporan yang ramah anak dan mudah diakses.

Pelibatan berbagai pihak terkait dalam mewujudkan lingkungan belajar yang aman bagi anak sangat dibutuhkan. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan adalah kunci untuk menciptakan sekolah yang tidak hanya aman dari bencana alam, tetapi juga dari kekerasan dan ancaman lainnya. Karena itu, SPAB menjadi salah satu langkah penting untuk mewujudkan visi tersebut, agar setiap anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, nyaman, dan tangguh.

Sumber:
Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat
Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Close