Kolom Pembaca

Pertumbuhan Ekonomi Batam dan Keajaiban Pasar Kaget

BATAM – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, akibat gejolak pandemi Covid 19 tahun 2020 lalu ekonomi Batam mengalami penurunan yang tercatat sebesar minus 2,55 persen.

Muhammad Ravi, S.Sos

Namun ajaibnya, pertumbuhan ekonomi Batam mengalami perbaikan sebesar 4,75 persen, bahkan lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen dan Kepulauan Riau (Kepri) sebesar 3,43 persen pada 2021 lalu.

Berdasarkan kontribusi terhadap Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor industri pengolahan menyumbang kontribusi sebesar 58,41 persen, dengan pertumbuhan sebesar 5,31 persen per tahun, dan andil pertumbuhan sebesar 3,07 persen.

Diikuti sektor konstruksi yang berkontribusi sebesar 20,44 persen, dengan pertumbuhan mencapai 6,70 persen per tahun dan menyumbang andil pertumbuhan 1,29 persen. Sektor perdagangan besar dan eceran serta reparasi mobil dan sepeda motor, berkontribusi sebesar 5,87 persen, selama 2021 tumbuh mencapai 2,41 persen, dengan andil 0,14 persen.

Dari sisi distribusi PDRB menurut lapangan usaha, sektor industri pengolahan memberikan lapangan pekerjaan kepada masyarakat Batam, dengan kontribusi sebesar 58,41 persen. Kemudian, sektor konstruksi yang memberikan kontribusi sebesar 20,44 persen.

Dari semua indikator tadi, sepertinya kita juga tidak bisa menafikan bahwa perputaran roda ekonomi di Batam juga bertumbuh dari masyarakat yang hidup di pasar kaget.

Pasar kaget menurut KKBI adalah pasar sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Berdasarkan manajemen pengelolaan, pasar dibagi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Salah satu bentuk pasar tradisional adalah pasar kaget. Disebut pasar kaget karena adanya tiba-tiba.

Pasar tradisional adalah pasar yang pelaksanaannya bersifat tradisional tempat bertemunya penjual pembeli, terjadinya kesepakatan harga dan terjadinya transaksi setelah melalui proses tawar-menawar harga.

Jika dilihat secara historis bertumbuhnya pasar kaget, biasanya masyarakat pedagang melapakkan barang dagangannya di lapangan terbuka atau di pinggir jalan umum.

Pasar kaget ini akan menjadi pemicu tumbuhnya perekonomian di daerah yang bersangkutan.

Seiring waktu dengan bertambahnya tuntutan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup, maka pasar kaget mulai menjamur secara perlahan di Kota Batam. Jumlah pedagang dan pembeli semakin banyak, tempat berdagang semakin luas serta waktu transaksi semakin lama.

Keberadaan pasar kaget di Kota Batam menyebar hampir diseluruh wilayah kecamatan, sampai saat ini total jumlah pasar kaget di Kota Batam sebanyak 27 pasar kaget.

Di satu sisi keberadaan pasar kaget ini sangat membantu pedagang, aktifitas ekonomi meningkat, nilai tambah ekonomi juga cukup tinggi karena menyangkut berbagai jenis produk industri, makanan dan sebagai salah satu cara untuk menanggulangi masalah pengangguran.

Sisi lain, pasar tanpa penataan akan menghasilkan kondisi pasar yang semrawut. Pedagang menggelar dagangannya seenaknya, terutama pembeli yang bermotor, berhenti seenaknya sehingga mengambil sebagian jalan. Akhirnya fungsi jalan yang sebenarnya menjadi terganggu. Gerak mobil sangat lambat dan kondisi macet tidak dapat dicegah lagi.

Bagi warga pengguna jalan dan warga sekitar jalan, pendapatnya beragam. Ada yang mendukung keberadaan pasar ini, ada juga yang merasa terganggu akan keberadaannya. Secara umum, warga tidak keberatan mengenai keberadaannya tetapi dengan catatan tidak mengganggu para pengguna jalan.

Adanya aktivitas pasar kaget berdampak kepada menurunnya kualitas lingkungan yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan mahluk hidup (khususnya manusia), misalnya tingkat pencemaran lingkungan bertambah (banyaknya tumpukan sampah yang ditimbulkan dan meningkatnya polusi udara akibat kemacetan lalu lintas) dan parameter-parameter lingkungan lainnya.

Sedangkan dari sisi ekonomi berdampak kepada tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, tingkat pendapatan masyarakat setempat dan tingkat peluang lapangan kerja yang timbul akibat adanya aktivitas pasar kaget tersebut.

Meski demikian, timbul ironi bahwa pasar kaget menjadi saingan bagi pasar tradisional yang resmi dilahan pasar yang disediakan pemerintah, dan menimbulkan pertanyaan besar bagi pemerintah, bukankah pasar kaget bagian dari pasar tradisional, tetapi mengapa para penjual dan pembeli lebih memilih melakukan transaksi di pasar kaget daripada di pasar tradisional resmi.

Dan menjadi pertanyaan juga bagi kita semua tentang bagaimana kemampuan pemerintah dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam mengelola pasar tradisional yang seharusnya mampu menjadi sentra ekonomi masyarakat di Kota Batam.

Oleh

Muhammad Ravi, S. Sos
Pemuda Kepulauan Riau

(Dikutip dan diolah dari berbagai sumber)

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close