Opini
Selamat Datang Bapak Presiden
Di tengah suasana cuaca mendung di langit biru negeri segantang lada, Presiden RI bapak JOKOWI menyempatkan dirinya datang ke Tanjungpinang, Bintan (Provinsi Kepulauan Riau) yang sebelumnya di awali dari kunjungan kerja kepresidenan dari Jakarta ke Pekanbaru (Riau).
Pada jadwal awalnya Presiden RI melaksanakan peninjauan lokasi vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri. Sekaligus melaksanakan peninjauan dan meletakan batu pertama proyek pembangunan jembatan Batam-Bintan, di Kelurahan Tanjungpermai, Kecamatan Seri Kuala Lobam. Namun informasi terahir ada pembatalan kunjungan untuk beberapa lokasi yang sebelunya di jadwalkan. Hal ini tentunya tidak menjadi persoalan.
Yang terpenting bagi pemimpin Kepri, menurut Akhirman (Dosen FE. UMRAH) kehadiran bapak presiden tentunya suatu kebanggaan yang di berikan kepada bapak Anshar Ahmad, ibu Marlin Agustina yang baru saja dilantik dan menjalankan tugasnya sebagai Gubernur Kepri mendapat kunjungan langsung ke daerah yang baru mereka pimpin dari Presiden RI. Ini suatu pertanda baik tentunya. Namun demikian kunjungan presiden ini juga sebagai tanggungjawab besar yang harus diterima oleh pemerintah daerah Provinsi Kepulauan Riau di bawah Gubernurnya (Anshar Ahmad – Marlin Agustina) untuk mengatasi berbagai persoalan di daerrah ini, saat ini. Terutama presiden tentunya berhadap permasalahan Covid;19 di Kepri agar di atasi sesegera mungkin. Yang ke-dua, Presiden dengan sangat serius agar Jembatan penyeberangan BABIN (Batam – Bintan) dikerjakan dan pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur dan kepala daerah Kota Batam – Kabupaten Bintan turut mensukseskan pelaksanaan pembangunan jembatan ini.
Keberadaan jembatan BABIN semestinya tidak menjadi perdebatan pro dan kontra di masyarkat Kepri, kedepannya yang harus difikirkan dan dikerjakan adalah bagaimana, dan nilai ekonomis apa yang dapat ditransfer, diperebutkan oleh masing-masing daerah yang terkoneksi secara langsung dari Jembatan penghubung tersebut, ada 3 (tiga) daerah yang langsung terhubung yaitu (Batam – Bintan dan Tanjungpinang), masing-masing kepala daerah harus mendorong agar masyarakat daerahnya mempersiapkan keunggulan-keunggulan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, dan industri dari masing-masing daerah yang tentunya akan menguasai tiga pasar lokal daerah terhubung serta pasar Internasional yaitu melalui Singapura.