
Kepulauan RiauTanjungpinang
Sate Padang Malindo Paduan Rasa Dari 2 Negara Malaysia-Indonesia
Lihatkepri.com, Tanjungpinang – Warung sate Padang di daerah Tanjungpinang juga banyak diminati dan dengan pengusaha yang bisa dibilang lumayan banyak. Sate Padang ya pastinya tak diragukan lagi kelezatan dan khasnya.
Selain nasi goreng atau pecel lele, sate Padang juga masuk dalam kuliner malam yang digemari. Mirip seperti nasi goreng keliling, banyak penjual sate Padang yang menjajakan dagangan mereka di malam hari.
Di Tanjungpinang sendiri ada beberapa tempat makan sate Padang dengan konsep kaki lima. Buka dari sore sampai shubuh, tempat makan sate Padang ini jadi penolong saat orang-orang lapar di malam hari dan pastinya pas didompet harganya.
Salah satunya sate Padang Malindo yang berlokasi disimpang lampu merah batu 10. “Saya berjualan disini karena ramai dekat sama lampu merah”, kata si penjual Muhammad Nursyafii.
Beliau juga mengatakan kalo usaha sate padang ini mulai berjualan kurang lebih 8 tahun berjalan, dan sejak 2017 beliau meneruskan usaha bapaknya sampai sekarang.
“Saya berjualan mulai 2017 sampai sekarang sejak almarhum ayah saya meninggal”, papar beliau.
Mulai dari tempat yang strategis, rasa khas dari sate dan kuahnya membuat pengusaha ini ya Alhamdulillah laris dan mudah untuk mendapatkan pelanggan.
Beliau juga mengaku bahwa ada rasa khas sate padangnya dengan sate padang lainnya di daerah Tanjungpinang sendiri, dan itu juga merupakan salah satu faktor penarik pelanggan-pelanggan setianya menetap, dan tak jarang pelanggan baru juga beli.
“Ya, emang ada yang beda kalo sate saya ini dari pada sate padang yang lain khususnya di Tanjungpinang ini. Yang membedakannya yaitu daging ayamnya manis dan kuah padangnya yang khas dari segi rasanya, karena dulu almarhum bapak saya berjualan di Malaysia dan di negara itu juga almarhum mendapatkan resep untuk daging sate ayamnya menjadi manis serta kuah padangnya yang khas rasanya.” Panjang lebar dijelaskan pak Nursyafii ini kepada saya mengenai asal muasalnya.
Untuk sekarang masa new normal saat ini penghasilan dan pelanggan beliau mulai banyak lagi, ya seperti yang kita ketahui juga memang pada masa parahnya pandemi covid19 banyak pengusaha-pengusaha kaki lima khususnya tidak bisa berjualan yang pastinya tanpa pemasukan sejak diberlakukannya PSBB.
“ Ya alhamdulillah sekarang pendapatan saya sebelum pandemi kembali lagi, ya saat pandemi berlangsung kan pendapatan gak sebanyak sebelum pandemi dan masa sekarang, tau sendiri lah kita dimana-mana lokdown otomatis pelanggan saya gak terlalu ramai” Papar beliau saat saya wawancarai.
Sate Padang Malindo ini buka mulai jam 5 sore sampai tengah malam. “Ya, kalo udah sepi syukur-syukur habis ya saya tutup”, kata Nursyafii pengusaha sate tersebut.
(M. Hafiz)
Mahasiswa Stisipol Raja Haji