Opini

Meningkatkan Profesionalitas Guru Dalam Menghadapi  Era Revolusi Industri 4.0

Tut Wuri Handayani itulah slogan yang sering kita dengar dalam dunia pendidikan di Indonesia yang artinya “ seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan”, Ing Madya Mangunkarsa “ditengah atau diantara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide” dan Ing Ngarsa Sung Tulada “ didepan, seorang pendidik harus memberikan teladan atau contoh tindakan.

Secara  garis besarnya bisa digambarkan yaitu “ Tut Wuri Handayani, Ing Madya Mangunkarsa, Ing Ngarsa Sung Tulada”.  Semboyan tersebut selalu menjadi pijakan atau rujukan saat berbicara mengenai konsep pendidikan. Selain itu, semboyan tersebut bertujuan untuk memberi tuntunan atau panduan terhadap seorang guru dalam mengajar dan mendidik siswa-siswinya di sekolah. Hal ini tercermin dalam suatu sikap menjadi seorang guru atau pendidik yang baik  harus memiliki sikap dan sifat di gugu dan di tiru oleh seluruh siswa dan siswinya. Misalnya, dari segi tutur kata, sikap dan karakter dalam mengajar bahkan tingkah laku seorang guru tersebut.

Menjadi seorang guru atau pendidik tidak semudah yang kita pikirkan dua tugas yang diemban pada pundak kita yaitu “mendidik dan mengajar” harus benar-benar di implementasikan kepada siswa. Harapannya adalah akan menghasilkan suatu karakter atau kualitas siswa/siswi yang cerdas dan berkualitas dari segi pengetahuan dan akhlak anak. Bisa diibaratkan seperti cerminan dari sosok seorang guru yang professional dalam mengajar di sekolah.

Merujuk dari semboyan Tut Wuri Handayani, sangat melekat dengan seorang tokoh pendidikan bernama Ki Hajar Dewantara. Beliau merupakan pendiri Tamansiswa pada tanggal 3 Juli 1922 silam. Nama beliau sangat tidak asing kita dengar dalam dunia pendidikan di Indonesia, karena beliau adalah orang yang pertama kali mencipatakan sekaligus mengucapkan semboyan “Tut Wuri Handayani”.  Apabila semboyan tersebut dihubungkan dengan profesi seorang guru, tersirat amanah yang sangat besar dalam mencetak generasi yang berperadaban mulia. Di dalam sistem pendidikan kita mengenal yang dinamakan profesi yaitu bidang pekerjan yang dilandasi keahlian berupa keterampilan, kejujuran, dan sebagainya. Selain itu, profesionalitas berhubungan dengan profesi seseorang. Adapun yang dimaksud profesionalitas adalah keahlian atau kemampuan seorang guru yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Upaya meningkatkan profesionalitas seorang guru paling utama yang harus dimiliki adalah “komitmen, tanggungjawab dan disiplin”. Apabila ketiga hal tersebut berjalan beriringan akan tercipta seorang guru yang berintegritas dan profesional dalam bekerja.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.14 tahun 2005 disebutkan prinsip profesionalitas dari profesi guru berdasarkan atas bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme. Dalam menghadapi era revolusi industru 4.0, peran guru dalam proses kegiatan belajar dan pembelajaran sangat diperlukan karena guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan kualitas mutu pembelajaran di semua kalangan satuan pendidikan guna mewujudkan tujuan sistem pendidikan secara nasional.  Peranan guru sebagai tenaga pendidik profesional yaitu menyiapkan dan membentuk SDM yang berkualitas.

Berbicara profesionalisme erat kaitannya dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Dalam hal ini ada empat kompetensi yang harus dikuasai oleh guru dalam meningkatkan profesionalitas dalam proses belajar mengajar yaitu : kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesionalisme. Untuk meningkatkan profesionalitas guru dalam menghadapai era revolusi industri guru harus memiliki bekal pengetahuan terhadap konsep pembaharuan dalam pendidikan. Misalnya tentang paradigma pembelajaran terkini (technology based, scientific approach) agar dapat menjadi agent of change ketika menjadi pengajar, pendidik atau pengelola yang inovatif dan motivatif di era revolusi industri 4.0. .

Hambatan dan tantangan kedepan yang harus kita lakukan bersama yaitu meningkatkan kualitas mutu pendidikan baik skala nasional maupun lokal. Adapun kriterianya harus dimulai mempersiapkan Sumber Daya Manusia (guru) yang profesional dan unggul. Alasannya yaitu kemampuan profesional pendidik menentukan kedepannya kualitas arah mutu pendidikan pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Kedepannya dalam menghadapi revolusi industri 4.0, kita akan menghadapi adanya perubahan pola hubungan antara guru dan murid. Adapun pengertian dari revolusi industry 4.0 perubahan besar dan radikal terhadap cara manusia memproduksi barang. Revolusi industry yang kita hadapi saat ini lebih kepada digitalisasi. Dengan demikian revolusi industry adalah perubahan dalam bidang industry memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Dengan adanya produk canggih manusia lebih instan dalam menginginkan sesuatu hal (digitalisasi).

Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, kedepannya yang akan kita hadapi memungkinkan peranan sekolah dan guru akan mulai bergeser. Sekolah tidak menjadi satu-satunya sumber atau pusat pembelajaran karena terbatas antara ruang dan waktu. Peranan guru juga akan berubah karena banyak sumber belajar yang mampu memfasilitasi seseorang untuk belajar salah satunya melalui dunia digitalitalisasi. Dengan demikian apa yang perlu kita siapkan kedepannya? Salah satunya skill dan kompetensi sesuai dengan bidang yang kita miliki.

Saran dan solusi kedepannya dalam rangka meningkatkan profesionalitas guru, semua elemen satuan pendidikan (stakeholder) harus bersinergi mendukung tugas guru. Tantangan kedepan adalah bagaimana cara guru mewujudkan profesionalisme? Salah satunya harus mampu menguasai teknologi dan informasi, desentralisasi dan sentralisasi dalam dunia pendidikan. Sehingga secara pribadi kita mampu bersaing dengan Sumber Daya Manusia dari luar yang akan masuk ke Indonesia. Saran kedepannya terhadap pemerintah, harus fokus dalam memberdayakan SDM guru seperti pengembangan kemampuan guru seperti kepemimpinan, penguasaan bahasa asing, public speaking dan jaringan. Guru di pelosok desa terpencil yang sangat jauh jangkauannya dari akses perkotaan (internet)  harus diperhatikan dengan maksimal.   Apabila hal tersebut telah dikuasi merata oleh seluruh elemen guru maka tantangan kedepannya dalam menghadapi revolusi industri 4.0, guru akan mampu bersaing dan memliki kriteria  kualitas serta kapasitas SDM unggul dan siap dalam bekerja secara profesionalisme.

 Penulis:

Indah Purmasari, S.Pd )
Tenaga Pendidik SMK BINTAN INSANI TANJUNGPINANG)

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close