Opini
Batam Butuh Jemaah Tabligh Imbangi Perubahan Sosial
Batam adalah kota Industri. Melihat dari jalan yang dibangun dengan pola dua sisi dengan 2 lajur jalan dan banyaknya industri Menginterpretasikan bahwa Batam mempersiapkan peningkatan mobilitas secara kuantitasnya untuk jangka panjang atau ratusan tahun. Maka penduduknya harus mampu melihat peluang-peluang ekonomi dan bisnis dari ekosistem yang ada.
Peningkatan taraf ekonomi dan kehidupan duniawi searah dengan pola kehidupan sosial yg semakin terbuka atau open society. Sehingga pula akan masuk paradigma yang bisa menjadi doktrin pendidikan sosial terbuka pada masyarakatnya. Dan Batam sudah memasuki kehidupan yg sangat open bahkan dari sisi ada yang liberal yang ditunjukkan dengan munculnya banyak hiburan malam yang sama sama disepakati tidak sesuai dengan budaya dan kearifan lokal batam sebagai bangsa melayu. Yang mana adat melayu bersendikan syara’ dan kitabullah (idris dalam tamadun dan tunjuk ajar melayu). Ditambah lagi Batam mulai menjadi incaran mafia perusak moral dengan ditangkapnta kapal pembawa 1,6 ton narkoba yang akan didaerah perairan Batam pada tahun 2017 lalu.
Maka dari itu pentingnya penggalakan pendidikan agama islam untuk masyarakat kota batam guna mebentengi akidah dan akhlak masyarakat muslim kota Batam. Pendidikan agama itu pun harus digalakkan seimbang dan sejajar dengan perekonomian yang dibangun di kota Batam supaya ia menjadi teman pendidikan akidah dalam pembangunan kota Batam.
Namun pendidikan agama yg sedang galak di bangun dan terstruktur pembangunannya banyak melalui sekolah sekolah formal yang sifatnya berbayar dan beberapa sekolah biayanya tidak ramah dengan masyarakat golongan tidak mampu. Sehingga pembangunan akidah seperti ini dianggap hanya akan menempa masyarakat kalangan mampu secara ekonomi.
Masih ada solusi sebenarnya untuk pendidikan akidah dan akhlak.masyarakat kota Batam yang tidak memerlukan biaya yang mahal bagi masyarakat dan pula bisa menyeimbangi pergerakan pembangunan ekonomi kota Batam, yaitu pola pendidikan jemaah tabligh.
Memandang dari sisi literasi maka jemaah tabligh merupakan kelompok yang mengedepankan literasi melalui ajakannya menghidupkan pembacaan buku pendidikan agama seperti kitab fadhilah amal, fadhilah sedekah, fadhilah alqur’an, muntakhab hadits, hikayatus shohabah, dan beberapa kitab karangan imam besar timur tengah yang berisi penyemangat untuk meningkatkan dasar-dasar kepercayaan (akidah) masyarakat. Bahkan dalam lembaran kitab fadhilah sedekah jemaah tabligh mengharuskan pembaca dan pendengarnya untuk membudayakan hal tersebut di rumah-rumah masyarakat dan di masjid setiap pemukiman.
Tak hanya itu, mereka yang telah membaca atau memahami pun diperintahkan untuk membudayakan diskusi dengan yang lain yang belum mendengar isi kitab tersebut. Sehingga kitab tersebut menjadi isi perbincangan dalam diskusi masyarakat. Maka inilah sebenarnya pendidikan agama islam yang paling ramah untuk masyarakat.
Selain dari sisi literasi, jamaah tabligh pun menggalakkan masjid menjadi pusat budaya masyarakat dengan empat fungsi masjid sebagai pusat, pendidikan agama dalam budaya taklim dan pengajaran alqur’an, pusat diskusi keagamaan (dakwah) di derah pemukiman masjid dalam program jaulah 1, pusat penggalakan silaturahmi keislaman dari sebuah pemukiman kepada pemukiman lainnya dalam program jaulah dua, pelayanan tamu pemukiman dan pelayanan masyarakat dalam program hikmat, dan yang terpenting pusat pendidikan dan praktek organisasi Islam bagi masyarakat dalam musyawarah harian masjid untuk usaha program-program pendidikan agama yg juga berguna sebagai pendidikan birokrasi islam.
Jika hal ini bisa teraplikasikan di kota Batam, maka pembangunan di kota Batam akan diiringi pula dengan pembangunan akidah masyrakat yg Islami pada seluruh masyarakat tanpa pandang taraf ekonomi. Sehingga terbentengilah masyarakat kota Batam.dari ancaman budaya liberal yang akan mengikis akidah masyarakat kota Batam. Serta mendorong terus Batam sebagai bandar dunia madani yang diridhoi Allah Swt. Makmur perekonomiannya bahagia masyarakatnya.
Ditulis Oleh : Febri Fajerin (Mahasiswa Kota Batam)