Opini

PEMILU DAN PEREMPUAN

Pemilihan Umum atau Pemilu merupakan rekruitmen orang-orang untuk menduduki jabatan politik tertentu seperti: anggota DPR, Kepala Daerah dan Presiden dengan tata cara yang diatur melalui peraturan perundang-undangan. Melalui Pemilu, rakyat memiliki kesempatan melakukan evaluasi terhadap peserta Pemilu, partai politik dan calon anggota DPR, untuk menentukan apakah mereka masih pantas diberi kepercayaan. Di samping itu, dalam proses menetukan pilihan terhadap calon pemimpin tersebut, rakyat dapat menentukan pilihannya dengan mempertimbangkan visi dan misi calon yang akan dipilihnya, hal ini menunjukkan bahwa melalui Pemilu, rakyat menentukan masa depan daerah, negara dan bangsa, sesuai yang mereka inginkan.

Pemilu menjadi tempat rakyat menggantungkan harapan adanya perubahan ke arah keadaan yang lebih baik, lebih adil dalam distribusi sumber daya, lebih memberi ruang bagi rakyat untuk berpartisipasi dan akhirnya mewujudkan pemerintahan yang menghormati, mempromosikan melindungi dan memenuhi HAM dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakat. Harapan yang digantungkan oleh rakyat pada pemilu tersebut bukanlah yang mustahil untuk diwujudkan. Harapan tersebut akan dapat diwujudkan, sepanjang pemilu diselenggarakan dan dilaksanakan secara bersih dan damai serta taat pada asas-asas penyelenggara pemilu yang Luber dan Jurdil.

Pemilu sering disebut sebagai “Pesta demokrasi” penempatan kata “Pesta” dimaksudkan untuk memberi makna bahwa pemilu adalah suatu peristiwa yang menyenangkan atau menggembirakan. Hal ini dimaksudkan agar setiap warga pemilik hak pilih tidak merasa takut dan berat hati untuk mengikuti pemilu, sehingga semua pihak hadir, memberikan partisipasinya dalam “Pesta demokrasi” tersebut.

Untuk mewujudkan pemilu sebagai sarana menciptakan pemerintahan yang demokratis dan mensejahterakan rakyat, diperlukan partisipasi politik sejati seluruh rakyat. Secara umum partisipasi politik adalah bentuk keikutsertakan seseorang dalam aktifitas politik. Dalam hal ini ada beberapa bentuk partisipasi politik yang dikenal diantaranya yaitu : 1) Keikutsertaan seseorang dalam lembaga pengambilan keputusan publik atau lembaga negara yang dipilih melalui mekanisme pemilihan; 2) Keikutsertaan seseorang di dalam suatu partai politik atau organisasi politik; 3) Keikutsertaan seseorang secara aktif dalam kegiatan politik tanpa menjadi anggota suatu organisasi politik; 4) Keikutsertaan seseorang dalam pemilihan umum untuk merekrut orang-orang untuk menduduki jabatan politik. Maka dengan ini, pada dasarnya partispasi sejati rakyat hanya akan dapat terwujud bila pemerintah, partai politik dan penyelenggara pemilu aktif menyelenggarakan pendidikan politik dan pendidikan pemilih.

Pada kesempatan lain, sebagai suatu proses rekruitmen jabatan politik, pemilu sering dianggap sebagai medan pertarungan perebutan kekuasaan. Layaknya sebuah pertarungan, maka hasil akhir dari pemilu adalah adanya pihak yang kalah dan pihak yang menang. Pihak yang menang adalah mereka yang akan menduduki jabatan politik dan memiliki kekuasaan. Cara pandang terhadap pemilu sebagai medan pertarungan perebutan kekuasaan ini, mengakibatkan penyelenggaraan dan pelaksanaan pemilu rawan akan praktek-praktek tidak terpuji, seperti : kecurangan, diskriminasi dan kekerasan. Dari praktek-praktek tidak terpuji tersebut, golongan perempuanlah yang selalu menjadi korbannya.

Kecurangan Terhadap Perempuan Saat Pemilu

Perempuan menjadi rentan korban dari praktek kecurangan, disebabkan oleh: 1) perempuan bersikap anti politik atau apolitis. Sikap ini terbentuk karena selama Orde Baru, berpuluh-puluh tahun, rakyat termasuk perempuan dilarang berpolitik. Budaya patriakhi yang mengajarkan bahwa politik dianggap sebagai urusan laki-laki. Sikap a-politis perempuan inilah yang kemudian menjadikannya tidak waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya praktek curang; 2) rendahnya akses perempuan terhadap Informasi. Perempuan adalah pihak yang paling banyak tidak memahami seluk-beluk kepemiluan. Rendahnya akses perempuan terhadap informasi tentang kepemiluan ini, disebabkan oleh karena penyuluhan-penyuluhan lebih banyak mengundang kepala keluarga dan diselenggarakan pada malam hari; dan 3) Keterasingan perempuan. Masih banyak perempuan, khususnya yang berada didaerah pedesaan, wilayah terpencil, terluar dan perbatasan, yang buta huruf dan tidak cakap berbahasa Indonesia. Masyarakat di lingkungan terasing, cenderung mempercayai dan memaklumi tindakan orang lain. Sikap ini, kemudian dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk berbuat curang.

Kemudian bentuk-bentuk kecurangan yang mengintai perempuan, antara lain: 1) secara sengaja nama-nama perempuan tidak dimasukkan dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Tujuan tindakan ini adalah untuk menghilangkan hak pilih perempuan; 2) Adanya penolakan memberikan layanan pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Dan Kartu Keluarga (KK) dengan tujuan agar yang bersangkutan tidak dapat mengurus hak pilihnya, manakala namanya tidak ada dalam DPT; 3) Adanya tindakan manipulasi data dan informasi, seperti misalnya menggunakan forum pendidikan pemilih untuk mengarahkan pada partai atau nama tertentu; 4) Secara sengaja menahan, atau menyembunyikan atau menggelapkan surat undangan pemilih dengan tujuan menghalangi pemilih menggunakan hak pilihnya, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Diskriminasi Terhadap Perempuan Saat Pemilu

Praktek-praktek diskriminasi terhadap perempuan dalam pemilu masih tetap saja terjadi, diantaranya adalah : 1) menutup akses perempuan untuk memperoleh pendidikan dan informasi terkait pemilu. Diskriminasi dapat dilakukan secara sengaja tidak melibatkan perempuan atau mengundang perempuan untuk berpartisipasi, misalnya kegiatan diselenggarakan pada waktu malam hari, sehingga perempuan tidak dapat mengikuti pendidkan tersebut; 2) adanya pihak-pihak yang merintangi perempuan pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya, misalnya pekerja rumah tangga yang dilarang oleh majikannya untuk pulang ke daerahnya untuk mengikuti pemilu, buruh pabrik yang tidak mendapatkan ijin atau cuti untuk memilih; dan beberapa contoh lainnya.

Kekerasaan Terhadap Perempuan Saat Pemilu

Kekerasan yang sering terjadi saat pemilu kepada perempuan yang mengakibatkan perempuan mengalami penderitaan secara fisik dan mental serta diliputi rasa takut dan kehilangan rasa aman sekaligus merupakan penghancuran harga diri dan martabat perempuan. Misalnya: 1) kekerasan terhadap perempuan pada masa kampanye, terutama saat pengerahan dan pengumpulan massa dalam suatu ruangan terbuka, yang mengakibatkan berbagai pelecehan seksual terhadap perempuan; 2) pemaksaan dengan kekerasan atau ancaman kekerasan terhadap perempuan untuk memilih partai politik atau calon pemimpin tertentu, dan beberapa contoh lainnya.

Praktek-prkatek kecurangan, diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan pada saat pemilu tentunya merupakan tindakan yang melanggar prinsip demokrasi dan asas-asas pemilu yang LUBER dan JURDIL. Dan hal-hal ini harus benar-benar kita sikapi bersama, terutama lembaga-lembaga yang bertanggung jawab mengayomi hak-hak perempuan, misalnya : Lembaga Perlindungan Perempuan yang dinaungi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat khusus perlindungan hak-hak perempuan dan lembaga-lembaga lainnya yang mengurus, memperjuangkan dan mempertahankan hak-hak perempuan dalam hal politik.

UUD 1945 dan berbagai peraturan perundangan di Indonesia, mengakui bahwa setiap warga negara, laki-laki maupun perempuan, memiliki hak pilih yang sama. Hak pilih adalah hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Sejak pemilu pertama tahun 1955, perempuan Indonesia telah memiliki hak pilih. Padahal saat itu, banyak negara yang mengaku sebagai negara demokratis, tetapi tidak memberikan hak bagi perempuan untuk memilih dalam pemilu.

Pengakuan Indonesia terhadap hak pilih perempuan, tidak saja diatur dalam peraturan perundangan nasional, tetapi juga mengesahkan instrument Hukum Internasional, sebagai peraturan nasional, yaitu Konvensi Mengenai Hak-Hak Politik Perempuan (Convention on The Political Right of Womwn).

Konvensi mengenai Hak-Hak Politik Perempuan, di setujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan resolusi No 640 (III) pada 20 Desember 1952 dan dinyatakan berlaku sejak 7 Juli 1954. Indonesia mengesahkan (ratifikasi) konvensi ini, melalui Undang-undang No 68 Tahun 1958 yang disahkan pada 16 Desember 1958.

Pasal-pasal penting dalam Konvensi ini adalah : Pasal 1, Perempuan berhak untuk memberikan suara dalam semua pemilihan dengan syarat-syarat yang sama dengan laki-laki, tanpa diskriminasi; Pasal 2, Perempuan berhak untuk dipilih bagi semua badan yang dipilih secara umum, diatur oleh hukum nasional dengan syarat-syarat yang sama dengan laki-laki, tanpa ada diskriminasi; dan Pasal 3, Perempuan berhak untuk memegang jabatan publik dan menjalankan semua fungsi publik, diatur oleh hukum nasional dengan syarat-syarat yang sama dengan laki-laki, tanpa ada diskriminasi.

Dengan ini, pada intinya Indonesia telah sejak lama mengakui hak-hak politik warga negaranya yang berjenis kelamin perempuan, walau seiring perjalanan bangsa Indonesia, hak politik tersebut mengalami pasang surut.

Pemilih perempuan, pada dasarnya sangat rentan untuk kehilangan perannya sebagai subjek dalam pemilihan umum. Hal ini terjadi karena sebagian besar perempuan pemilih terkadang tidak memiliki kuasa atas dirinya. Ketika masih lajang, perempuan berada dalam kuasa orang tuanya. Saat telah menikah, mereka berada dalam kuasa suaminya. Orang tua, terutama ayah dan suaminyalah yang memutuskan banyak hal terkait kehidupan perempuan. Oleh karenanya saat menggunakan hak pilihnya, perempuan sangat rentan untuk mengalami pengaruh dari suami dan orangtuanya, sehingga mereka tidak dapat secara bebas dan mandiri menentukan pilihannya. Ketidakmandirian perempuan dalam memilih menjadi semakin mutlak, ketika perempuan tidak berdaya secara politik karena rendahnya pengetahuan mereka terhadap hak-hak politiknya.

Untuk memberdayakan perempuan sebagai pemilih mandiri yang dapat menjadi subjek dalam pemilihan umum, diperlukan pendidikan politik bagi perempuan dan laki-laki. Yaitu pendidikan yang membuat perempuan menyadari hak-hak politik yang dimilikinya dan menjadikan laki-laki terutama suami atau ayah mereka lebih menghargai dan menghormati hak-hak politik perempuan. Sehingga perempuan sebagai pemilih dapat sungguh-sungguh menjadi subjek.

Pemilu dan partisipasi politik perempuan memiliki hubungan yang sangat erat. Pemilu adalah wujud dari pengakuan dari pentingnya partisipasi politik perempuan. Sebaliknya, partisipasi politik perempuan adalah kunci utama keberhasilan dan penentu kualitas penyelenggara pemilu.

Perempuan pemilih adalah subjek penentu. Karena perempuan pemilih menentukan, proses politik seperti apakah yang terjadi dalam pemilu. Pilihan terhadap proses politik ini juga akan menentukan hasil pemerintahan yang akan datang.

 

Oleh :

William Hendri, SH.,MH. (Kepala Subbag Teknis Pemilu dan Hupmas KPU Kota Tanjungpinang dan Pengurus ICMI Kota Tanjungpinang)

 

Tags
Show More
Kepriwebsite

981 Comments

  1. Having read this I believed it was rather enlightening. I appreciate you finding the time and energy to put this content together. I once again find myself personally spending a significant amount of time both reading and commenting. But so what, it was still worthwhile.

  2. Nice post. I learn something totally new and challenging on websites I stumbleupon everyday. It’s always useful to read through content from other writers and use something from their websites.

  3. This is a topic which is close to my heart… Thank you! Exactly where can I find the contact details for questions?

  4. I blog quite often and I seriously appreciate your content. This great article has truly peaked my interest. I will take a note of your website and keep checking for new details about once per week. I opted in for your RSS feed as well.

  5. Having read this I believed it was really informative. I appreciate you finding the time and energy to put this informative article together. I once again find myself personally spending way too much time both reading and commenting. But so what, it was still worthwhile.

  6. This is the right web site for anybody who wishes to find out about this topic. You know a whole lot its almost hard to argue with you (not that I personally would want to…HaHa). You definitely put a fresh spin on a subject which has been written about for years. Great stuff, just great.

  7. You’re so interesting! I do not suppose I have read something like this before. So nice to discover somebody with a few genuine thoughts on this issue. Really.. many thanks for starting this up. This website is one thing that is required on the internet, someone with a little originality.

  8. I’d like to thank you for the efforts you’ve put in writing this blog. I really hope to view the same high-grade content from you in the future as well. In fact, your creative writing abilities has encouraged me to get my very own blog now 😉

  9. Next time I read a blog, Hopefully it does not fail me just as much as this one. I mean, Yes, it was my choice to read, however I really thought you would probably have something helpful to say. All I hear is a bunch of whining about something you can fix if you were not too busy seeking attention.

  10. I needed to thank you for this wonderful read!! I absolutely loved every little bit of it. I have got you saved as a favorite to look at new things you post…

  11. You’re so awesome! I do not suppose I have read a single thing like this before. So wonderful to find someone with some genuine thoughts on this topic. Really.. thank you for starting this up. This web site is something that is needed on the web, someone with a little originality.

  12. Good post. I learn something new and challenging on blogs I stumbleupon everyday. It will always be exciting to read through content from other writers and practice a little something from their web sites.

  13. I blog often and I seriously thank you for your information. This great article has really peaked my interest. I will bookmark your blog and keep checking for new information about once a week. I subscribed to your RSS feed too.

  14. Hello! I could have sworn I’ve visited this site before but after looking at many of the posts I realized it’s new to me. Regardless, I’m certainly pleased I came across it and I’ll be book-marking it and checking back often.

  15. Hi! I could have sworn I’ve been to this blog before but after browsing through a few of the articles I realized it’s new to me. Nonetheless, I’m certainly pleased I found it and I’ll be book-marking it and checking back often!

  16. You are so interesting! I do not believe I’ve read through anything like that before. So good to find someone with genuine thoughts on this subject matter. Really.. many thanks for starting this up. This website is something that is required on the internet, someone with a bit of originality.

  17. I blog frequently and I genuinely thank you for your information. This article has really peaked my interest. I am going to bookmark your website and keep checking for new details about once per week. I subscribed to your RSS feed too.

  18. The very next time I read a blog, Hopefully it doesn’t fail me just as much as this particular one. After all, Yes, it was my choice to read through, but I truly thought you would probably have something interesting to talk about. All I hear is a bunch of crying about something you could fix if you were not too busy searching for attention.

  19. I blog quite often and I truly thank you for your content. Your article has truly peaked my interest. I will take a note of your site and keep checking for new details about once per week. I opted in for your RSS feed as well.

  20. Hello there! This article could not be written much better! Looking at this post reminds me of my previous roommate! He always kept talking about this. I will send this information to him. Fairly certain he’s going to have a great read. Thank you for sharing!

  21. Having read this I believed it was really enlightening. I appreciate you taking the time and energy to put this content together. I once again find myself spending a significant amount of time both reading and commenting. But so what, it was still worth it.

  22. Hello there, I do think your web site might be having web browser compatibility issues. Whenever I look at your web site in Safari, it looks fine however when opening in Internet Explorer, it’s got some overlapping issues. I merely wanted to provide you with a quick heads up! Aside from that, wonderful site.

  23. sex nhật hiếp dâm trẻ em ấu dâm buôn bán vũ khí ma túy bán súng sextoy chơi đĩ sex bạo lực sex học đường tội phạm tình dục chơi les đĩ đực người mẫu bán dâm

  24. Hi, I do believe this is an excellent web site. I stumbledupon it 😉 I will return yet again since i have book-marked it. Money and freedom is the greatest way to change, may you be rich and continue to guide others.

  25. After I originally left a comment I seem to have clicked the -Notify me when new comments are added- checkbox and now each time a comment is added I get four emails with the exact same comment. Perhaps there is a means you can remove me from that service? Cheers.

  26. You’re so interesting! I don’t suppose I’ve read something like that before. So good to discover another person with a few genuine thoughts on this topic. Seriously.. many thanks for starting this up. This website is one thing that’s needed on the web, someone with a bit of originality.

  27. Oh my goodness! Incredible article dude! Thanks, However I am having issues with your RSS. I don’t know why I cannot subscribe to it. Is there anybody else getting identical RSS problems? Anyone that knows the solution will you kindly respond? Thanks!!

  28. Having read this I believed it was really enlightening. I appreciate you finding the time and energy to put this article together. I once again find myself spending a significant amount of time both reading and commenting. But so what, it was still worthwhile!

  29. I’m amazed, I have to admit. Rarely do I come across a blog that’s equally educative and engaging, and let me tell you, you have hit the nail on the head. The problem is something not enough people are speaking intelligently about. I’m very happy that I came across this during my hunt for something relating to this.

  30. I’m amazed, I must say. Seldom do I come across a blog that’s both equally educative and engaging, and without a doubt, you’ve hit the nail on the head. The problem is an issue that too few folks are speaking intelligently about. Now i’m very happy that I found this in my hunt for something relating to this.

  31. sex nhật hiếp dâm trẻ em ấu dâm buôn bán vũ khí ma túy bán súng sextoy chơi đĩ sex bạo lực sex học đường tội phạm tình dục chơi les đĩ đực người mẫu bán dâm

  32. Howdy! I could have sworn I’ve been to this blog before but after browsing through some of the posts I realized it’s new to me. Anyways, I’m definitely pleased I came across it and I’ll be bookmarking it and checking back often.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close