Uncategorized

Kelompok Nelayan Sebagai Kekuatan Ekonomi Masyarakat Pesisir

Lihatkepri.com, Lingga – Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi yang kaya akan pulau-pulau, dimana terdapat sekitar 2408 pulau besar dan kecil dan sekitar 96% wilayahnya berbentuk lautan. Dengan kondisi geografis demikian, maka tidak heran jika mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.

Begitu juga dengan masyarakat di desa Sungai Harapan kabupaten Linga. Sebagaian warga desa ini menempati wilayah pesisir pulau Singkep, salah satu pulau yang terbilang besar yang ada di Provinsi Kepulauan Riau.

Tidak sulit menemukan kelompok nelayan di daerah pesisir, sebab keberadaan kelompok nelayan ini sangat di butuhkan bagi warga yang mayoritas masyaraktnya berprofesi sebagai nelayan. Tetapi hal ini berbanding terbalik dengan kondisi yang ada di desa Sungai Harapan kabupaten Lingga.

Cukup aneh memang, pasalnya meskipun masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan, tetap tidak di temukan keberadaan kelompok nelayan layaknya di daerah pesisir lain, padahal keberadaan kelompok nelayan sangat membantu. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelompok nelayan, juga kurangnya pemberdayaan dan selama ini hasil tangkapan nelayan langsung dijual ke tengkulak.

“Padahal jika hasil tangkapan  itu di olah baru di jual, tentu hasilnya akan lebih efektif dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi” terang Dendi Budiman salah seorang mahasiswa KKN Kebangsaan delegasi Universitas Islam Negeri Jakarta.

Atas kondisi demikian, munculah ide dari tim KKN Kebangsaan yang di tempatkan di desa Sungai Harapan untuk melakukan sosialisai pentingnya kelompok nelayan.

“Tujuan dari sosialisasi tersebut adalah selain untuk pemberdayaan masyarakat nelayan itu sendiri, tujuan lainnya adalah menguatkan kembali kelompok nelayan yang pernah ada di Desa Sungai Harapan yaitu Kelompok  Nelayan Bangau Putih” tutur Dewi Norensia, mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya.

Mahasiswa KKN-Kebangsaan ini tentu tidak bergerak sendirian, mereka bekerjasama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lingga yang diwakili oleh Bapak Ramlan dan Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Kepulauan Riau yang diwakili oleh Ibu Mega Tania.

Menurut penuturan salah satu nelayan, bahwa pembinaan dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan tidak pernah datang ke Desa Sungai Harapan. Ibu Mega Tania selaku Penyuluh Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Kepulauan Riau menerangkan bahwa pihak Provinsi sangat konsisten untuk melakukan penyuluhan tetapi bentuk penyuluhan itu sendiri tidak harus datang ke lapangan dikarenakan kurangnya tenaga penyuluh untuk mengunjungi setiap desa pada setiap bulannya.

“kami dari pihak penyuluh provinsi sangat komit kepada kelompok yang aktif, untuk saya sarankan agar mengaktifkan kembali kelompok nelayan yang dulu pernah dibentuk” katanya.

Nelayan lainnya mengeluhkan bahwa beberapa kali mengajukan proposal tetapi tidak mendapatkan bantuan. Menanggapi itu  Ramlan selaku perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lingga menanggapi bahwa memang banyak proposal yang masuk ke Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lingga tetapi banyak yang menyalahi aturan proposal bantuan dana. Jadi, pihak Dinas hanya fokus pada proposal-proposal yang sesuai aturan saja.

“saran saya kelompok nelayan ini harus mampu mandiri tidak lagi bergantung pada bantuan dari pemerintah. Bisa dengan memberdayakan kas anggota atau koprasi kelompok nelayan misalnya” tandasnya.

Ibu Mega juga menambahkan bahwa alat-alat perlengkapan nelayan di Dinas pun juga terbatas. Jadi meskipun proposal yang diajukan sudah memenuhi aturan dan prosedur tetapi bantuan terhadap bantuan yang diharapkan nelayan belum tersalurkan, mungkin belum rejeki karena perlengkapan nelayan yang tersedia di Dinas Kelautan dan Perikanan terbatas.

Kendati banyak persoalan yang mengakibatkan matinya kelompok nelayan di desa ini, tetapi semangat membangun kelompok nelayan masih sangat jelas terlihat. Hal ini diyakini akan membawa kejayaan masyarakat pesisir dengan kelompok nelayan sebagai bagaian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat nelayan pesisir. (Dendi Budiman)

 

Show More
Kepriwebsite
Close