
Opini
BEASISWA YANG TIDAK TEPAT SASARAN
Banyak orang ingin mendapat pendidikan yang baik hingga ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi masyarakat mampu, hal tersebut bukanlah masalah. Namun, bagi masyarakat yang kurang mampu, itu tidak lah mudah. Oleh sebab itu, pemerintah dan masyarakat yang peduli pendidikan memberikan berbagai program beasiswa yang dapat diakses siapapun. Mendapatkan beasiswa tersebut bukanlah perkara yang mudah, karena mengingat tiap-tiap beasiswa memiliki syarat yang berbeda.
Apa lagi di era globalisasi saat ini, kebutuhan akan manusia berkualitas melalui sistem pendidikan yang utuh dan pemerataan pendidikan bagi masyarakat kurang mampu dan berprestasi merupakan hal penting guna mewujudkan cita – cita negara. Menjadi bangsa yang kaya, makmur adalah keinginan bagi setiap insan di manapun dan tentu ini ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Salah satunya adalah mencerdaskan bangsa melalui pendidikan yang sudah ada saat ini. Akan tetapi jika kita melihat lebih dalam terhadap kondisi pendidikan di Indonesia saat ini, sangat ironi dan bahkan menggerakan kita untuk mengusap dada jika melihatnya. Kemiskinan yang belum tuntas di perkotaan serta di pedesaaan, sangat membuktikan cita – cita bangsa jauh dari harapan dan membuka kepesimisan bagi mereka yang kurang cukup secara finansial. Oleh karena itu, pemerataan pendidikan diseluruh penjuru nusantara adalah tugas yang mulia guna mencerdaskan bangsa, mengentas kemiskinan, dan tidak lupa pula dapat mejadikan manusia terdidik.
Peluang makin terbuka untuk ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan bagi masyarakat kurang mampu melalui bantuan dana beasiswa. Akan tetapi, sebuah persoalan mendalam ketika dana bantuan beasiswa tersebut diselewengkan oleh calon penerima dan penerima beasiswa tersebut. Ini menandakan gejala – gejala sosial turut bermain di dalamnya yang menggiring praktik tidak etis. Banyak pihak berpendapat, bahwa kebijakan program beasiswa cenderung tidak tepat sasaran. Sehingga diantara yang membutuhkan dana pendidikan tersebut harus siap tergerus oleh masalah penyelewengan ini. Bayangkan saja, padahal program pendidikan yang mulia ini berguna menjadikan bangsa kita yang cerdas yang ikut berpartisipasi dalam dunia pendidikan. Serta, berguna mencetak generasi untuk kemajuan bangsa yang adil dan makmur. Apabila banalitas ini terus berlangsung, maka bersiaplah akan muncul generasi perusak bangsa yang tumbuh menjadi koruptor.
Namun praktik – praktik penyelewangan pengadaan dana beasiswa dinilai kurang tepat sasaran. Banyak diantara mereka yang tergolong kurang mampu belum terjamah oleh program yang baik ini. Kebanyakan para individu yang ikut dalam program beasiswa khususnya di perguruan tinggi berasal dari golongan yang mampu secara finansial. Mahasiswa yang tergolong mampu melakukan konstruksi terhadap kemiskinan dan status pendidikan yang mereka jalani guna mendapatkan guliran dana pendidikan layaknya mahasiswa yang kurang mampu, padahal secara prestasi kebanyakan dari mereka rata – rata bernilai rendah memandang keberadaan uang sebagai pemenuhan segala kebutuhan termasuk kebutuhan tersier.
Ditulis Oleh: Gery Fiermedeny (Mahasiswa STISIPOL Raja Haji Tanjungpinang)