Opini

INDONESIA MASIH MEMBUTUHKAN PEMIMPIN KHARISMATIK

Membahas tentang kepemimpinan, terlebih dahulu kita mesti memahami definisi kepemimpinan itu sendiri. Sebelum mendefinisikan kepemimpinan, kata pemimpin menurut Sobry Sutikno adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan, dan kepemimpinan menurut beliau adalah kemampuan untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan.

Kemudian menurut Burns, kepemimpinan adalah pemimpin membujuk pengikut untuk mencapai tujuan bersama. Tujuan ini merefleksikan nilai-nilai, motivasi, keinginan, kebutuhan, aspirasi yang diharapkan oleh pemimpin dan pengikut. Harold W. Boles mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses atau sejumlah tindakan di mana satu orang atau lebih (pemimpin) menggunakan pengaruh, wewenang atau kekuasaan terhadap satu atau lebih orang lain (pengikut) dalam menggerakkan sistem sosial untuk mencapai satu atau lebih tujuan sistem sosial. Sementara itu, Gary Yukl mendefinisikan kepemimpinan sebagai proses pemimpin mempengaruhi pengikut untuk menginterpretasikan keadaan; pemilihan tujuan organisasi; pengorganisasian kerja; mempertahankan kerjasama dan tim kerja; mengorganisir dukungan dan kerja sama orang dari luar organisasi.

Pada dasarnya, kepemimpinan ideal memiliki ciri-ciri di antaranya adalah : 1) sifat inkuisitif; 2) kemampuan analitis; 3) daya ingat yang kuat; 4) pengetahuan yang luas; 5) kemampuan bertumbuh dan berkembang; 6) keterampilan mendidik; 7) keteladanan; 8) keberanian dan ketegasan; 9) developmentalist; 10) antisipatif dan proaktif; 11) adaptabilitas dan fleksibel; naluri tepat waktu, rasa kohesi dan relevansi yang tinggi; 13) rasionalitas, objektivitas dan pragmatisme; 14) kapasitas integratif; 15) kemampuan menentukan skala prioritas; dan 16) kemampuan membedakan yang urgen dan penting. Dalam sejarah bangsa, dari masa ke masa selalu adanya sebuah masa dimana dalam sebuah negara memiliki seorang pemimpin yang berkharisma atau kharismatik. Kita bangsa Indonesia patut bangga karena pernah mempunyai seorang pemimpin yang kharismatik, yaitu presiden pertama kita Ir. Soekarno. Seorang pemimpin yang dikenal dunia internasional dan dapat kita kategorikan sebagai salah satu pemimpin yang berpengaruh di dunia.

Berbicara tentang pemimpin kharismatik, perlu kita cari tahu definisi dari kharismatik itu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dikemukakan bahwa “kharismatik berarti bersifat kharisma”. Menurut Sobry Sutikno, seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik khusus yaitu daya tariknya yang sangat memikat, sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar. Dalam teori kharismatik, dinyatakan bahwa seseorang menjadi pemimpin karena mempunyai kharisma (pengaruh) yang sangat besar. Pemimpin yang bertipe kharismatik biasanya memiliki daya tarik, kewibawaan dan pengaruh yang sangat besar.

Menurut Enceng, pemimpin kharismatik sanggup mengambil risiko dan melakukan pengorbanan-pengorbanan demi pencapaian visi. Dalam kaitan ini, kepercayaan merupakan komponen yang penting dari kharisma. Para pengikut akan memiliki rasa kepercayaan yang tinggi, bila pemimpin tersebut mendukung suatu strategi dengan cara merefleksikan perhatiannya kepada para pengikut dan secara aktual sanggup mengambil risiko. Kepemimpinan kharismatik, pada dasarnya merupakan kepemimpinan yang ciri-cirinya mirip dengan pola kepemimpinan para nabi. Kepemimpinan ini, cenderung lebih peka terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat. Pemimpin kharismatik dipandang sebagai pemimpin yang luar biasa karena wawasan strateginya, pendiriannya yang kuat, rasa percaya diri, perilaku yang tidak konvensional, dan energi dinamis sehingga para pengikut memujanya dan ingin seperti pemimpin tersebut.

Berkaitan dengan kondisi Indonesia saat ini, semenjak paska reformasi dan realiasasi 6 (enam) tuntutan reformasi tahun 1998, yaitu: 1) suksesi kepemimpinan nasional; 2) amendemen UUD 1945; 3) pemberantasan KKN; 4) penghapusan dwifungsi ABRI; 5) penegakan supremasi hukum; dan 6) pelaksanaan otonomi daerah, yang dirasa telah sebagian terwujud, namun ada beberapa hal yang hingga saat ini masih belum dapat secepatnya terselesaikan misalnya penegakan hukum terhadap permasalahan pemeberantasan KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) serta pemulihan perekonomian bangsa. Dua hal ini masih menjadi pekerjaan rumah terbesar bagi bangsa Indonesia hingga saat ini. Kemudian belum lagi dengan permasalahan konflik internal bangsa yang selalu membawa-bawa unsur suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).

Sebagaimana kita ketahui, di alam demokrasi yang kita nikmati saat ini ternyata pemulihan perekonomian serta penegakan supremasi hukum belumlah berjalan dengan
maksimal. Di samping kepentingan kelompok yang berbeda-beda membuat celah konflik terkadang mudah terjadi, apalagi dengan kondisi keragaman suku, agama, ras, budaya dan etnis di dalam masyarakat Indonesia. Konflik atas nama SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) sangat rentan dan mudah terjadi. Indonesia merupakan negara besar yang berpenduduk 250 juta orang, memiliki lebih dari 17 ribu pulau, 714 suku, dan lebih dari 1100 bahasa lokal serta seni budaya.

Krisis ekonomi yang berkepanjangan dan penegakan hukum yang pasang surut di Indonesia, membuat kondisi negara tetap berjalan di tempat. Dengan ini, demi mewujudkan seperti apa yang pernah dicita-citakan oleh Soerkano yang dikenal dengan TRISAKTI : 1) berdaulat dalam politik; 2) berdikari di bidang ekonomi; dan 3) berkepribadian dalam kebudayaan. Maka dari itu, pemimpin kharismatik adalah tipe pemimpin yang ideal dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini dalam hal menjalankan misi menuju cita-cita negara yang berpedoman kepada ideologi pemersatu yaitu Pancasila, sebagai rumusan kesepakatan atau perjanjian luhur yang ditorehkan oleh pejuang dan leluhur bangsa.

Saat ini kita dapat melihat bersama, bahwa Indonesia sedang sedikit mengalami krisis keteladanan kepemimpinan. Pemimpin-pemimpin teladan bangsa dapat dihitung dengan jari jumlahnya. Semestinya kita bangga, bahwa sederet pemimpin bangsa yang terdahulu dapat kita ambil contoh keteladannya. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Yudi Latif dalam karya buku yang berjudul “Mata Air Keteladanan: Pancasila dalam Perbuatan”, yang mana beliau telah memaparkan kisah-kisah teladan para tokoh perajut dan pendiri bangsa yang tentu saja harus diteladani oleh kita semua dan generasi penerus kita. Tokoh-tokoh yang ditampilkan antara lain: Soekarno, Moch. Hatta, Soekarni, Tan Malaka, Ki Hajar Dewantara, M. Natsir, Otto Iskandar Dinata, Djuanda Kartawidjaja, Oen Boen Ing, Johannes Leimena, Soerjopranoto (pembela wong cilik) dan lain-lain. Di era saat ini, sosok Joko Widodo Presiden RI mungkin patut juga kita banggakan yang sedikit banyak memberikan keteladanan kepada masyarakat Indonesia, sebagaimana Yudi Latif juga mengatakan bahwa Ir. Joko Widodo juga merupakan tokoh yang patut kita teladani.

Namun dengan kondisi bangsa saat ini, kita tetap mesti menciptakan sebanyak mungkin sosok pemimpin yang sebagaimana tersebut, yang memiliki watak wibawa dan berkharisma, sehingga segala permasalahan bangsa dapat diatasi, bahkan karena sosok pemimpin seperti ini yang dicintai oleh rakyat, maka pemimpin dengan tipe kharismatik ini bersama-sama rakyat dapat menyelesaikan permasalahan bangsa dengan lebih cepat. Maka dengan ini, Indonesia masih sangat membutuhkan lebih banyak lagi tipe pemimpin dan kepemimpinan yang kharismatik. Agar juga, penegakan hukum dapat ditegakkan dengan maksimal sebagai bentuk manifestasi dari ketegasan kepemimpinan yang kharismatik dan juga agar dapat memberikan keteladananya kepada rakyat.

Ditulis Oleh : Rico Lesmana (Mahasiswa Prodi Ilmu Hukum FISIP UMRAH)

Show More
Kepriwebsite

One Comment

  1. Simplky desire tto say your article iss as amazing. The clearness
    for your publish is just great aand that i can suppose you’re
    an expert on this subject. Fine with your
    permission allow me to snatch your feed to stay updated with imminent post.

    Thanks one million and please conttinue tthe enjoyable work.

    my blog post: chooserightcasino.widezone.net

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close