
Opini
[Part 14] MENGETUK LANGIT, Sebuah Catatan Perjalanan Spiritual 212 Batam-Jakarta
[Part 14] MENGETUK LANGIT, Sebuah Catatan Perjalanan Spiritual 212 Batam-Jakarta
MENGETUK LANGIT
(Sebuah Catatan Perjalanan Spiritual 212 Batam-Jakarta)
Oleh : Adri Wislawawan (Ketua Bidang PPD HMI Cabang Batam)
Menjelang pukul 12.00 WIB saya merapat ke warung pojok samping Plaza Indonesia di jalan kebon kacang 30, setelah makan siang disana sembari menunggu hujan reda, sekitar pukul 14.00 WIB saya segera kembali ke Sekretariat PB HMI untuk mengikuti konferensi pers PB HMI terkait 412.
Setelah sholat dzuhur, saya diskusi dengan teman-teman dari Cabang Jambi dan Kisaran Asahan di Musholla Sekretariat, sembari menunggu waktu sholat Ashar masuk. Tidak lama setelah sholat Ashar di ruangan Ketum PB HMI sudah ada bang Munarman, SH dan beberapa senior serta pengurus PB lainnya. Wartawan mulai berdatangan memenuhi ruangan konferensi pers di lantai 2.
Setelah ketum PB HMI hadir, dimulailah konferensi pers tersebut yang saya siarkan langsung juga melalui facebook. Intinya PB HMI menegaskan tidak ikut dan tidak ada instruksi apapun untuk 412, terkait adanya bendera HMI di 412 PB HMI akan mengusut tuntas siapa oknum yang memfitnah HMI dan akan memberi sanksi tegas terhadap oknum tersebut, dan terkahir PB HMI menegaskan bahwa akan tetap berada dalam barisan Aksi Bela Islam serta memohon maaf jika banyak pihak yang merasa terganggu dengan adanya bendera HMI di aksi 412. Selesai konferensi pers, sekretariat PB HMI sangat ramai akan diskusi sampai malam harinya.
Esok harinya saya bersiap-siap untuk kembali ke Batam, setelah berpamitan dengan teman-teman yang ada di sekretariat PB HMI pagi menjelang siang hari itu, sayapun berangkat ke Bandara Sukarno-Hatta memakai Gojek, yang ternyata memakan waktu sangat lama sampai ke Bandara, kurang lebih 1 jam 30 menit. Untung saja tidak ketinggalan pesawat meakipun telah berlari-lari mengejar panggilan terakhir boarding pesawat menuju Batam yang ternyata bukan pesawat saya.
Tiba di Bandara Hang Nadim Batam sekitar pukul 15.00 WIB, setelah sholat Ashar di Bandara keajaiban 212 masih saya rasakan, dalam kondisi logistik yang menipis, seorang senior alumni HMI memesankan ojek online khas Batam, yaitu WakJek. Selain saya diantar gratis, pelayanan si abang WakJekpun sangat ramah dan friendly. Meskipun tiba di kosan dalam kondisi pintu terkunci (kunci di dalam kos), segala penat dan letih tidak ada artinya dibanding pengalaman tak tergantikan di Jakarta dalam momen 212. Baik pra maupun pasca, kebesaran Allah SWT tak pernah berhenti saya rasakan.
Semakin teguh Iman Islam kini saya pegang, kecintaan kepada Al-qur’an dan ulama semakin menjadi-jadi, ghirah perjuangan semakin membara dan yang paling penting adalah segalanya terjadi atas Izin Allah SWT. Mari merawat keutuhan NKRI dengan menegakkan hukum seadil-adilnya, panjang umur perjuangan!
Yakin Usaha Sampai
Billahitaufiq Walhidayah
Wassalamu Alaikum Wr.Wb.
Batam, 9 Desember 2016