Opini

Asumsi Masyarakat Natuna, Natuna Sebagai Tempat Karantina

Kesehatan menurut kemenkes dalam UU No. 23 Tahun 1992 merupakan keadaan normal dan sejahtera anggota tubuh, sosial dan jiwa pada seseorang untuk dapat melakukan aktifitas tanpa gangguan yang berarti dimana ada kesinambungan antara kesehatan fisik, mental dan sosial seseorang termasuk dalam melakukan interaksi dengan lingkungan. Bisa dilihat dari penjelasan diatas bahwa kesehatan sangat penting bagi kondisi tubuh manusia, manusia perlu menjaga dan perduli terhadap kesehatan diri sendiri. Dengan terjaganya kesehatan maka tubuh bisa melakukan kegiatan dan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya kesehatan fisik yang kita jaga tetapi mental sangatlah penting bagaimana cara berfikir yang baik dan tidak kelelahan otak dalam berfikir. Dan akan lebih baik lagi jika mencegah sebelum terjadinya sakit.

Belum lama ini sebuah fenomena pada kesehatan manusia mengguncang dunia yang menyebabkan seluruh dunia menjadi resah dan membuat seluruh negara dunia berduka. Fenomena yang terjadi adalah sebuah wabah virus yang menular yang bisa merenggut nyawa manusia. Virus ini adalah Corona yaitu virus yang menyerang saluran pernapasan yang salah satunya gejalanya seperti flu.

Virus Corona ini muncul pertama kalinya di Negara China tepatnya wilayah Wuhan yang saat ini menjadi perbincangan dunia. Virus ini dilaporkan oleh WHO pada tanggal 31 Desember 2019. Kemudian pada tanggal 20 Januari 2020 Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengkonfirmasi bahwa virus corona Wuhan bisa menular antar manusia, virus ini dikabarkan bisa menular melalui hewan ke manusia dan juga manusia ke manusia. Laboratorium penelitian virus yang maju di China dikenal dengan Wuhan Institute of Virology. Dari indonews.id, Dany Showan menyebutkan bahwa Virus Corona berasal dari laboratorium Wuhan.

Negara china tepatnya di kota wuhan terdapat banyak warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di sana, baik sekedar jalan-jalan atau berliburan dan ada juga yang berkuliah di sana. Sehingga membuat pemerintah Indonesia juga menjadi khawatir akan masalah ini karena mereka masih tetap orang Indonesia dan sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk mengatasi atau melindungi WNI yang ada diwuhan. Dengan terjadinya wabah virus ini, pemerintah membuat kebijakan untuk WNI yang berada di Wuhan untuk dipulangkan ke Indonesia dan dikarantina di daerah Kepulauan Riau tepatnya di Natuna.

Dengan hadirnya sebuah ketetapan kebijakan dari pemerintah yang Natuna dijadikan sebagai tempat karantina WNI dari wuhan, masyarakat menolak kedatangan WNI tersebut karena berbagai spekulasi yang beredar didunia massa yang membuat kesalah pahaman dan membuat mis komunikasi antara pemerintah dan masyarakat Natuna. Karena kekhawatiran masyarakat dengan kedatangan WNI dari wuhan ini sebagaian besar masyarakat Natuna menolak dan memprotes karena takut terkena virus yang mematikan ini. Siapa sih yang tidak takut akan virus mematikan ini?

Kebijakan pemerintah sangat baik sekali dan itu tidak persalahkan. Namun, kebijakan yang di nilai mendadak ini memunculkan argument-agument dari warga natuna sendiri. kenapa harus di natuna? Apakah natuna sebagai tempat penampungan virus? Sebenarnya wajar warga natuna protes dan melakukan kegiatan aksi unjuk rasa penolakan. Ketika Aksi unjuk rasa untuk penolakan karantina di Natuna ini bukan hanya karena masyarakatnya yang takut terkena virus melainkan juga karena pemberitaan informasi mengenai virus Corona yang sangat menakutkan yang tersebar melalui media sosial dan televisi. Dari BBC NEWS, menurut Dafrizal Pemkab Natuna sama sekali tidak diberitahu dan dilibatkan mengenai lokasi observasi untuk mengkarantina WNI tersebut. Masyarakat mengetahui pusat karantina dilakukan ditempatnya karena berita dan informasi tersebut sudah beredar di media sosial, sehingga inilah yang membuat masyarakat unjuk rasa karena minimnya komunikasi antara pihak pemerintah dan masyarakat Natuna.

Simpangsiur informasi yang beredar membuat mayarakat Natuna menjadi khawatir akan hidup mereka belum tuntas perairan Natuna yang dimasuki kapal nelayan dari China, setelah itu Natuna kembali harus mengahadapi ketakutan terhadap wabah Virus Corona yang datangnya dari China juga. Masyarakat Natuna juga tidak ingin jika salah satu masyarakat dan anggota keluarga terinfeksi virus mematikan tersebut. Diharapkan pemerintah lebih dahulu mengkoordinasi daerah yang ingin dijadikan sebagai tempat Karantina WNI dari China agar diterima baik oleh masyarakat Natuna dan tidak terjadinya hal serupa didaerah yang lain jika terjadinya sesuatu hal yang kebijakan mendesak yang harus segera dilakukan. Karena komunikasi sangat penting dilakukan agar tidak terjadi selisih paham pemerintah dan mayarakat.

Setelah proses karantina selesai dijalankan yang berarti WNI dari China positif tidak terinfeksi Virus Corona, tetapi pemerintah juga harus lebih ditingkatkan lagi pengawasan terhadap warga negara Asing atau wisatawan yang masuk ke Indonesia agar tidak terjangkit virus ini ke warga negara Indonesia selain WNI dari China dan agar hal ini tidak terjadi kembali. Pemerintah pusat dan daerah harus meningkatkan komunikasi baik tulisan maupun lisan. Karena sinkronisasi komunikasi sangatlah penting terutama dalam mengatasi masalah besar.

 

Destia Kurnia Sari (NIM 17101016)
Mahasiswa Stisipol Raja Haji Tanjungpinang, Prodi Administrasi Publik

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close