Tanjungpinang

Menggali Kearifan Kepemimpinan Rasulullah bersama pak Wawan Eka Zayu

Sosoknya yang jujur dan dapat dipercaya. Rasulullah selalu berbicara dengan kebenaran dan tidak pernah menyalahgunakan kekuasaannya. Ini adalah fondasi penting dalam kepemimpinan yang kuat.

Seusai menunaikan salat magrib, para jemaah melanjutkan salat bada magrib. Di dalam masjid, terlihat jemaah melanjutkan iktikaf dengan zikir, membaca Al quran dan sebagian lagi terlihat serius mendengarkan taklim.

Cahaya – cahaya dari lampu masjid menerangi seisi ruangan yang tenang. Tampak pula sekelompok pemuda berkumpul dan diskusi, seputar untuk memperdalam agama atau hanya membahas aktivitas keseharian mereka.

Sore ini saya berdiskusi untuk membahas kepemimpinan yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW bersama bapak Wawan Eka Zayu. Beliau Jemaah masjid yang sangat mengagumi akhlak serta kepemimpinan Rasulullah.

Diskusi dimulai dengan pertanyaan ke beliau, “Menurut bapak apa yang membuat kepemimpinan Rasulullah begitu unik dan dihormati oleh banyak orang?” tanya saya sebagai pembuka diskusi.

Pak Wawan Eka Zayu tersenyum dan menjawab, “Kepemimpinan Rasulullah memiliki beberapa aspek yang membuatnya luar biasa. Pertama, beliau adalah sosok yang jujur dan dapat dipercaya. Rasulullah selalu berbicara dengan kebenaran dan tidak pernah menyalahgunakan kekuasaannya. Ini adalah fondasi penting dalam kepemimpinan yang kuat.”

sambutan dari walikota atau yang mewakili
Sambutan dari walikota, sekaligus menyampaikan program – program walikota yang untuk masyarakat sumber: dokumen warga

Saya mulai mengangguk setuju. Kemudian saya bertanya lagi, “Bagaimana Rasulullah membangun hubungan yang baik dengan pengikutnya, karena kepemimpinan yang kuat tentu memiliki hubungan yang kuat dengan pengikutnya pak?”

Pak Wawan Eka Zayu menjelaskan, “Rasulullah adalah pemimpin yang peduli dan empati. Beliau selalu mendengarkan keluhan dan kebutuhan umatnya. Rasulullah juga memberikan solusi yang bijak dan adil. Dalam memimpin, beliau mampu menginspirasi dan memberikan motivasi kepada pengikutnya. Rasulullah adalah teladan dalam membangun kedekatan dan rasa kebersamaan dengan umatnya.”

Makin menarik. Sedang asyik berdiskusi ternyata ada yang jemaah yang menyapa pak wawan. “ Seru nih diskusi nya, sela beliau. Lanjutkan ya pak, diskusi nya saya pulang dahulu, Assalamualaikum”, katanya. “Wa’alaikum salam”, jawab saya dan pak wawan yang hampir bersamaan.

Kiat khusus yang bisa kita ambil dari kepemimpinan Rasulullah

Saya lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya, “Apakah ada kiat khusus yang bisa kita ambil dari kepemimpinan Rasulullah?”

Pak Wawan Eka Zayu menjawab, “Tentu. Salah satu kiat penting adalah keteladanan. Rasulullah adalah sosok yang hidup sesuai dengan ajaran agama yang beliau sampaikan. Pemimpin adalah contoh yang baik bagi yang dipimpin. Selain komunikasi yang baik dan transparan juga merupakan kunci penting dalam memimpin, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.”

Diskusi berlanjut dengan berbagi memberikan pandangan terkait kepemimpinan Rasulullah. Kami saling bertukar pemikiran dan menggali lebih dalam tentang berbagai aspek kepemimpinan ala Rasulullah. Sampai dengan kesimpulan bahwa prinsip kepemimpinan Rasulullah yang menginspirasi harus dibawa dalam perubahan positif pada kehidupan sehari-hari.

Dan seyogianya dengan berbekal kearaifan dan nilai-nilai kepemimpinan Rasulullah, umat saat ini harus bisa berkomitmen untuk mengamalkan ajaran dan teladan Rasulullah dalam memimpin, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, maupun tempat kerja. Kami yakin bahwa dengan mengikuti jejak kepemimpinan Rasulullah, dapat menciptakan dampak positif dan memberikan manfaat bagi orang-orang di sekitar mereka.

Pak Wawan juga berharap, nilai-nilai kepemimpinan Rasulullah, muncul dalam peran takmir masjid di Indonesia. Apalagi sebagai takmir (pengurus masjid), harus memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin dan mengelola tempat ibadah sebagai pusat kegiatan umat.

Menurut beliau, takmir masjid harus pemimpin yang jujur dan dapat dipercaya. Berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan integritas, mengelola dana masjid dengan transparan, dan memastikan bahwa keputusan yang diambil selalu berdasarkan kebenaran dan kepentingan umat.

Kedua, takmir masjid harus membangun hubungan yang baik dengan jemaah masjid. Memperhatikan keluhan dan kebutuhan jemaah, serta memberikan solusi yang bijak dan adil dalam menyelesaikan masalah yang muncul. Dalam menjalankan tugas, mereka akan berusaha mencontohkan yang baik dalam ibadah, akhlak, dan kepedulian terhadap sesame

Ketiga, takmir masjid harus meningkatkan komunikasi dengan jamaah. Mereka akan mengadakan pertemuan rutin untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari jamaah, serta menginformasikan kegiatan dan program yang akan dilaksanakan. Komunikasi yang transparan akan membantu membangun kepercayaan dan keterlibatan aktif dari jamaah dalam mengembangkan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.

Keempat, dalam mengelola dana masjid, takmir juga harus mengedepankan prinsip keadilan dalam penggunaan dan pendistribusiannya. Memastikan bahwa dana masjid digunakan secara efisien untuk kepentingan umat, seperti pemeliharaan masjid, kegiatan keagamaan, dan bantuan sosial kepada yang membutuhkan.

Kelima, Takmir masjid harus berkomitmen untuk menjalankan tugas dengan penuh kesabaran dan keteladanan, mengikuti teladan Rasulullah dalam menghadapi tantangan dan kesulitan. Terus membuat kajian kitab dan menghadirkan ceramah dari para ulama yang kompeten.

Dengan semangat yang baru, beliau yakin takmir masjid yang menerapkan kepemimpinan ala Rasulullah, dapat menciptakan lingkungan masjid yang harmonis, inklusif, dan memberikan manfaat bagi umat. Dengan semangat yang baru, beliau yakin takmir masjid yang menerapkan kepemimpinan ala Rasulullah, dapat menciptakan lingkungan masjid yang harmonis, inklusif, dan memberikan manfaat bagi umat.

Terakhir menurut beliau, takmir masjid beserta jemaah harus berjanji, itikad yang kuat, untuk saling mendukung dan mengingatkan satu sama lain dalam menjalankan tugas mereka. Karena kepemimpinan bukanlah beban yang harus ditanggung sendiri, tetapi sebuah tanggung jawab yang harus diemban bersama-sama.

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close