Kolom PembacaPendidikan

Pemuda Tanpa Ilmu Agama

Puslitbang kemensos RI pernah membuat sebuah laporan yang berjudul “Fenomena kenakalan remaja dan kriminalitas”. Dalam tulisan itu menyebutkan, tindak kriminalitas di berbagai daerah terutama perkotaan di lakukan oleh para pemuda, yang awalnya hanya kenakalan biasa saja, namun pada akhirnya berkembang menjadi tindak kriminalitas, seperti mencuri, tauran, membegal, memperkosa, bahkan sampai membunuh. Ini merupakan fenomena yang sangat tragis bagi para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa.

Pada awal tahun 2023, kita di kejutkan dengan berita ratusan pelajar di ponorogo jawa timur yang hamil di luar nikah, terungkap para pelajar itu berpacaran dan melakukan hubungan suami istri di hotel maupun dirumah orang tua mereka saat orang tua mereka berangkat kerja.

Kenapa anak-anak muda lari ke dosa? Free sex, narkoba, alkohol dan lain sebagainya kenapa?, Karena hati mereka hancur, mereka jauh dari tuhan, mereka jauh dari ilmu agama!  mereka cari suatu tempat untuk mereka bisa “hiling” disitu dan dosa tidak membuat kita hiling/sembuh, dosa tidak membawa kebaikan, melainkan menghancurkan kehidupan sekalipun terasa nikmat. Marilah kita para pemuda ambil langkah untuk merubah masa depan kita dan masa depn negri ini karena masa depan negri ini ada di tangan kita di tangan para pemuda-pemuda.

Para orang tua harus memasang pilter berlapis-lapis agar dapat melindungi anak-anaknya dari jaringan kejahatan tersebut. Hal yang paling urgen adalah dengan mengokohkan akidah mereka. Ilmu dan agama adalah hal yang tidak dapat berdiri sendiri, keduanya merupakan pitrah yang tidak terpisahkan dari sejak  Allah SWT menurunkan wahyu pertama kepada Rosulullah dalam surah Al-Alaq ayat 1-5 Allah SWT menyandikan keilmuan dan keagamaan itu dengan sangat harmonis.

Orang-orang yang berilmu dengan bismi robik akan melahirkan sosok yang memiliki pengetahuaan,keyakinan, dan tindakan yang benar. Sebaliknya menuntut ilmu tanpa bismi rabik hanya akan melahirkan manusia egois yang mempertahankan akal pikiran dan hawa nafsu. Allah SWT bahkan menyebutkan orang-orang beriman sebelum berilmu dalam surah Al-Mujadalah ayat 11, “Allah meningikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Mengapa Allah SWT mendahulukan iman sebelum ilmu? Di dalam kitab Mafaatih al-Gayb jilid 29 hal 271, Al-Razi menjelaskan Allah SWT mengangkat para mukmin itu di karenakan mereka telah mengikuti perintah Rosulullah. Di dalam fath al-Bari fii sharhi shahilh al-Bukhari dikatakan juga bahwa keutamaan derajat seorang mukmin yang berilmu dikarenakan banyaknya pahala. Pengangkatan derajat ini meliputi pertolongn di dunia dan di akhirat, artinya Allah SWT mengkonsepkan ilmu tidak hanya semata-mata untuk hiasan rasional nemun juga sebagai jalan kepadanya.

lmu ada untuk menguatkan iman, Jadi tidak benar jika seorang ilmuan, filsuf, ataupun saints yang menjadikan ilmunya sebagai jargon atau alasan untuk meningalkan tuhan dan agamanya. Dalam hadits Rosulullah menegaskan, “Barangsiapa bertambah ilmunya,dan tidak bertambah hidayahnya, ia hanya menambah jauh jarak dari Allah”.(Riwayah Abu Mansur ad- Dailami).

Agama bagi penuntut ilmu bagaikan kompas yang memberi arah, bagaikan peta yang menunjukan ke mana harus para penuntut ilmu itu melangkah hinga sampai pada tujuan yang sebenarnya. Jika tidak maka para penuntut ilmu itu akan tersesat dalam hutan rimba akal pikiran dan keserakahan hawa napsu mereka. Maka kita akan melihat orang-orang yang karena kecerdasanya, membodohi masyarakat, dan memanupulasi fakta dan data demi kepentingan peribadi, keluarga, dan golongan mereka sendiri.

Orang berilmu yang tidak paham agama salah satunya akan melahirkan para koruptor yang akan merugikan bangsa dan negara, dan salah satu lenbaga yang bertanggung jawab menciptakan manusia-manusia itu adalah lembaga pendidikan. Ilmu yang sudah di pelajari semestinya menjadi tanggung jawab akademis sebagai panduan moral. Artinya ketika seorang pelajar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah, dia tidak akan melakukan kejahatan karena dengan imanya.

Pemuda adalah aset yang sangat mahal, mutiara yang harus di jaga, generasi penerus bangsa yang perlu di matangkan. Perlu benteng yang kokoh untuk melindungi mutiara-mutiara itu dari kerusakan moral dan kejahatan seksual yang mengintai mereka.

Apalah guna jika pemuda-pemuda bangsa ini yang cerdas, tetapi mereka telah mencicipi bahkan terjerumus dalam lobang dosa. Mereka layu sebelum berkembang, mereka hidup tetapi jiwa mereka mati, jasat mereka tumbuh tapi jiwa mereka kerdil serta pisikologis yang bermasalah.

Oleh karena itu pemerintah sangat berperan penting tentang masalah ini dan perlu di perhatikan masalah ini, karena mengenai masa depan bangsa ini, karena pemuda sangat berperan penting bagi bengsa ini, karena dengan  pemuda bangsa ini bisa bangkit, dengan pemuda juga bangsa ini bisa hancur. Disini penulis mengajak pemuda-pemuda indonesia untuk lebih dekat lagi dengan tuhan dan mendalami lagi ilmu agamanya, agar kedepanya nanti kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, kita bisa merubah negri kita ini menjadi negri yang aman, makmur dan sentosa.

Oleh :

Sahrul Ramadhan
Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Abdullah Said Batam

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close