Pendidikan

Membangun Kesadaran Bela Negara Bagi Pemuda Indonesia

Di era globalisasi dan pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, Bela Negara tidak hanya dalam menghadapi ancaman militer tetapi juga ancaman yang bervariasi dan kompleks. Penanaman kesadaran bela negara terhadap setiap warga negara terutama para pemuda pemudi Indonesia sebagai agent of change dari kemajuan bangsa merupakan suatu hal yang wajib dilakukan. Generasi milenial saat ini hidup di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ilmu pengetahuan dapat dengan mudah diakses oleh siapapun dan dimanapun, sehingga karena hal itu, para pemuda lebih dapat leluasa mengakses informasi yang dapat memperkaya wawasan berpikir, bersikap, dan bertindak. Dalam hal ini, juga dapat mempengaruhi setiap tindakan dalam menghadapi suatu permasalahan, begitu pula juga dalam bentuk implementasi terhadap pemahaman mengenai bela negara.

Perbedaan latar belakang dan cara pandang antara generasi pendahulu dengan generasi saat ini mengenai bela negara akan mempengaruhi bentuk implementasi bela negara tersebut. Tantangan yang dihadapi para pemuda saat ini bukanlah dalam bentuk peperangan, namun ancaman seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, kelaparan, kriminalitas, disintegrasi nasional, SARA, dll. Selanjutnya, Indonesia akan ada di tangan para generasi muda. Para pemuda harus siap mempertanggungjawabkan hak serta kewajiban terhadap bela negara dari ancaman dalam negeri maupun luar negeri, dan ancaman militer maupun non militer dengan membangun kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia serta keyakinan pada Pancasila dan UUD 1945.

Setiap warga negara terutama para pemuda Indonesia berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan syarat-syarat mengenai pembelaan diatur dengan Undang-Undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara, sehingga bentuk bela negara dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari bentuk ancaman yang dihadapi. Dalam pelaksanaannya, bela negara dapat berupa melestarikan budaya asli Indonesia di tengah berkembangnya budaya global di dunia, belajar dengan rajin dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di generasi selanjutnya, menjadi generasi muda yang taat hukum dan aturan-aturan negara, dll.

Foto (Dio Hasbi Saniskoro)
Foto (Dio Hasbi Saniskoro)

 

Untuk melindungi diri dari kehancuran akibat pesatnya perkembangan teknologi dan upaya-upaya memecah belah bangsa serta menghilangkan budaya Indonesia, maka para pemuda Indonesia harus kembali kepada Pancasila. Nilai-nilai luhur Pancasila mengandung semangat bersatu, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, kebersamaan, hingga percaya pada diri sendiri. Sehingga Pancasila dapat menjadi bekal para pemuda untuk membangun kesadaran bela negara Indonesia, selain itu, UUD 1945 sebagai dasar negara Indonesia, bendera merah putih sebagai lambang perjuangan bangsa dan simbol kemerdekaan, burung garuda sebagai lambang negara Indonesia yaitu garuda Pancasila dengan semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’, lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai gambaran perjuangan rakyat Indonesia, serta bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa yang digunakan antarmasyarakat dari berbagai daerah di Indonesia yang dikukuhkan dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.

Generasi muda Indonesia harus dapat membentengi diri sendiri dan negara dari segala bentuk pengaruh negatif dari dalam negeri maupun luar negeri. Menyongsong masa depan Indonesia yang lebih maju dan berkembang digenggaman para pemuda yang berkualitas. Meningkatkan kualitas Indonesia dengan teknologi-teknologi ramah lingkungan dan masyarakat yang berkebudayaan nasional dengan berpijak pada Pancasila dan UUD 1945.

Oleh

Iwan Kesuma Putra, SH, MH
Program Studi Sosiologi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Raja Haji Tanjungpinang

Tags
Show More
Kepriwebsite

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close