LINGGA – Bupati Kabupaten Lingga Muhammad Nizar mengukuhkan secara langsung Lembaga Adat Melayu (LAM) Desa Mepar Kecamatan Lingga di Panggung Seni Desa Mepar, Sabtu (29/01/2022)
Kegiatan tersebut dihadiri juga Ketua TP PKK Kabupaten Lingga, Anggota DPRD Lingga, Ketua LAM Kabupaten Lingga beserta anggota, Ketua LAM Kecamatan Lingga, Ketua MUI Lingga, Camat Lingga, serta Kepala Desa Mepar dan OPD.
“Selamat dan Tahniah atas terbentuknya kepengurusan Lembaga Adat Melayu (LAM) Desa Mepar masa khidmat 2022-2027,” ujar Nizar.
Nizar berharap semoga LAM Desa Mepar bisa menjadi teladan dan contoh bagi masyarakat, terutama bicara adat dan budaya melayu. Apalagi wacana besar pemerintah daerah hari ini, ingin sekali menjadikan Desa Mepar sebagai pusat tujuan wisata sejarah, budaya dan religi.
“Mepar dengan wisata yang terbilang cukup komplit. Pulau yang punya peranan penting di masa kesultanan Lingga-Riau-Johor-Pahang, banyak meninggalkan sejarahnya. Kearifan lokal yang masih dilestarikan ditengah hiruk pikuk modernisasi. Peringatan Maulid Nabi Muhammad dan Berzanji yang merupakan warisan budaya tak benda (WBTB) Indonesia, menjadi wisata religi,” ungkap Nizar.
Nizar menambahkan walaupun baru akan memulai untuk mempromosikan namun tidak ada kata terlambat. Semoga, dengan semangat bersama, tekad bersama, dan keinginan bersama membangun desa, perlahan-lahan rencana ini berhasil.
“Apalagi, alun-alun Tanjung Buton, wisata kuliner saat ini dengan view gunung Daik, menjadi pelengkap, paket destinasi wisata di Desa Mepar,” tutup Nizar.
Karyano
[Kepala Biro Lingga] Sumber: Diskominfo Lingga
