Lihatkepri.com, Bintan – Sebagai mantan Aktivis, Remon mengaku prihatin saat Kampus dijadikan alat untuk membungkam kritisnya mahasiswa.
Menurut Remon, mereka yang dulunya juga adalah tukang kritik, sekarang menjadi lingkaran yang anti-kritik.
“Sejak kapan Presiden adalah Simbol Negara? UUD 1945 dan UU 24-2009 pasal 2, yang merupakan simbol negara adalah (1) Bendera Merah Putih, (2) Bahasa Indonesia (3) Burung Garuda dengan Semboyan Bhineka Tunggal Ika (4) Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,” ujarnya
Menurut Remon, simbol negara adalah simbol identitas wujud eksistensi bangsa dan NKRI yang menjadi identitas bangsa, sehingga tidak dapat digantikan.
“Sedangkan Presiden itu dapat berganti setiap periodenya,” ujarnya, Jumat (02/07/2021).
Setiap Presiden nantinya memiliki kebijakan publik yang secara sah dan dilindungi oleh aturan boleh masyarakat memberikan feedback berupa dukungan, masukan juga kritikan.
“Jadi jika sudah menjadi pejabat publik maka jangan hanya ingin dukungan, tetapi juga harus siap jika di kritik,” ujarnya.
Selain itu Remon juga mengatakan bahwa yang dikritik jangan baper, tapi intropeksi, evaluasi, proyeksi dan prove it.
“Respect untuk BEM UI yang berani berakata jujur disaat banyak orang ternina-bobokan dengan alasan c-19 serta trend “Berani Jujur, Pecat!”. Bersatu Kita Bangkit, Bersama Kita Kuat,” ujarnya.
