Opini
Revolusi Pendidikan Hari Ini Dengan Pendidikan Dahulu
Pendidikan saat sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran dan normatif. Tanpa pendidikan mustahil jika manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan hidup mereka. Proses perkembangan dan pendidikan manusia tak hanya dipengaruhi oleh proses pendidikan yang ada dalam system pendidikan formal saja, akan tetapi juga tergantung pada lingkungan pendidikan yang berada diluar lingkungan formal. Oleh karena itu pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan manusia.
Menurut Crow and crow, seperti yang dikutip oleh Fuad Ihsan dalam bukunya “Dasar-dasar Kependidikan”, mengatakan bahwa pendidikan adalah proses yang berisikan berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya serta kelembagaan social dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Kenapa demikian, karna pendikan upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
Semenjak covid 19 melanda seluruh dunia saat ini termasuk negara Indonesia sangat berdampak kepada seluruh sektor salah satunya pendidikan. Sebuah sistem baru yang bernama New Normal atau beradaptasi dengan kebiasaan baru membuat dunia pendidikan di Indonesia berubah drastis karena pendidikan hari ini berdampingan dengan wabah covid 19. Perbandingan pendidikan Saat ini dengan pendikan sebelum terjadinya wabah ini sangat jauh perbedaannya. Yang diketahui secara bersama dahulu sekolah maupun kampus dilaksanakan dengan komunikasi secara tatap muka, pembelajaran dilaksanakan di dalam ruang dengan adanya interaksi antara guru dengan murid, antara dosen dan mahasiswa.
Para siswa belajar mengggunakan buku cetak, ataupun LKS (Lembar Kerja Siswa) yang merupakan bahan ajar cetak yang berupa lembaran-lembaran berisikan tugas-tugas dengan langkah kerjanya sehingga siswa dapat belajar mandiri atau dengan pendamping (guru), Dimana mahasiswa pada mata kuliah yang diambil berinteraksi secara langsung dan ketika diskusi, pola diskusi yang dilakukan dengan pemaparan materi oleh kelompok diskusi dilakukan dengan sistem menyampaikan argumentasi secara langsung. Namun Hari ini kehadiran wabah Covid Sontak merubah sistem pendidikan yang lebih dominan menggunakan teknologi modern yang memanfaatkan dunia gital sebagai instrument media pembelajaran.
Sekolah hari ini kita ketahui bersama-sama ditutup atau diliburkan oleh pemerintah yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. dimana regulasi ini menegaskan peliburan sekolah dan tempat kerja untuk membatasi kegiatan. Para pelajar melaksanakan proses pembelajaran melalui via daring ( dalam jaringan). Muncul pertanyaan yang besar, apakah efektif metode pembelajaran seperti ini?. Efektif atau tidak masyarakat harus menerima kebijakan sesuai dengan keadaan yang terjadi saat ini. Bagaimana nasib pelajar hari ini?, hari ini para kaum milenial terkhusus pelajar yang sedang duduk bangku sekolah maupun perkuliahan akan berubah pola pikirnya.
Beberapa pelajar mungkin hari ada yang turut gembira ketika proses pembelajaran dilakukan dari rumah dengan kebijakan pemerintah meliburkan panjang dengan waktu tidak ditentukan kapan akan mulai kembali sekolah sampai wabah ini hilang. Dan ada pula pelajar yang kecewa karena uang jajan berkurang bahkan tidak ada. Namun bukan itu yang menjadi perbedaan pendidikan saat ini dengan dahulu sebelum wabah covid. Bisa di katakan Zona pembodohan lah yang akan hadir di sektor pendidikan. karena apa? hari ini pelajar lebih aktif di dunia gaming dan sosial media pasca pandemic.
Menurut data Newzoo pada 2019 silam, pengguna smartphone di Indonesia telah mencapai 82 juta lebih dan lebih dari 52 jutanya adalah pemain game mobile. Hal tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ke 17 dunia sebagai pengguna game mobile terbanyak dan menyumbang sebesar USD 624 juta atau setara Rp 8,7 triliun untuk mobile gaming sepanjang tahun 2019. Melihat dari data tersebut dunia pendidikan hari ini terkubur oleh tekonologi modern yang membuat pelajar tingkat minat belajar mengenai pembelajaran sekolah menurun. Hari ini semua masyarakat tidak bisa tanpa adanya gadget.
Bisa dilihat dengat mata sendiri bahwasanya 20% belajar 80% bermain game dan sosial media. Dillansir dari detiknews.com Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meresmikan kebijakan bantuan kuota internet untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh. Bantuan akan diberikan hingga Desember 2020. bantuan kuota bukan hanya peserta didik tapi juga pendidik. pemerintah telah mengalokasikan anggaran dan berjuang telah berhasil mengalokasikan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk dana bantuan dari bulan September sampai Desember 2020,” ujar Nadiem dalam Acara Peresmian Kebijakan Bantuan Kuota Dana Internet Tahun 2020 yang diselenggarakan secara virtual, Jumat (25/9/2020).
Kuota internet saat ini memang dibutuhkan oleh masyarakat. Fungsi kuota internet ini untuk meringankan beban orang tua dalam membeli kuota untuk anaknya sekolah, namun kuota internet yang di berikan terjdi disfungsi. Dimana semua kalangan pelajar memanfaatkan untuk eksis di dunia maya, digunakan untuk meonton youtube yang isinya serial drama. Pendidikan karakter era new normal sangat minim, bagaimana pula nasib pelajar yang berada di kawasan pesisir, atau terluar yang jauh dari daerah induk terkhusus yang tidak mempunyai smartphone, apakah pendidikan mereka juga ikut tersendat?, walaupun mayoritas anak negeri saat ini sudah mempunyai Handphone, bukan berarti orang yang berada didaerah timur sana juga mempunyai handphone. Pendidikan era new normal ini sangat jauh sekali dengan pendidikan sebelum wabah, isu dari pemerintah akan membuka kembali dunia pendidikan pada tahuhn 2021 ini, sudah pasti tatanan baru akan diterapkan pada pendidikan di seluruh Indonesia. Semoga pendidikan diindonesia membaik, daan menghasilkan pelajar yang berkualitas walaupun wabah sedang berdampingan saat ini.
Revolusi pendidikan perlu dibenahi terkhusus kepada tenaga pendidika dan orangtua, mampu mendampingi siswa atau anaknya untuk terus menanamkan giat belajar. Sehingga mampu bersainga didunia kerja dengan ide dan gagasan yang cerdas serta berkualitas.