Kolom Pembaca

Maling-Maling Kebijakan

Kenapa begitu, ya memang untuk mengakali dan membersihkan tangan agar tidak kotor harus dengan cara cara yang bersih dan bijaksana pula agar terlihat formal dan dianggap pemain kelas kakap , tidak seperti maling ayam, maling bahan elektronik maupun maling bank, beda kelas pencurian, beda juga lah cara nya, harus elit dan gagah sedikit agar bisa dipuji dan tidak terekam jejak, siapa sebenarnya orang orang kotor didalam ini, tetapi bersih diluar? .

Sepintas bukan hal yang tabu lagi ketika kita membicarakan korupsi, karna setiap manusia pasti pernah melakukan korupsi, baik korupsi waktu, baik korupsi janji dan lain sebagainya, namun ketika kita mendengar korupsi yang memang bukan menjadi bagian dari hak pribadi nya, lebih lebih itu hak orang banyak , maka seharusnya sikap kita harus selalu memantau kadang mengkritisi dan selalu konsisten terhadap penanggulangan korupsi terutama di negeri kita sendiri,

Namun seperti tidak ada kapok kapok nya dan tidak malu malu nya ketika seorang pejabat tertangkap basah melakukan penggelapan dana negara, atau penyelewengan , tetapi masih saja tidak jera jera, masih saja regenerasi korupsi itu ada dan tidak habis habisnya, apa sebenarnya yang menjadi dasar besar nya pengaruh korupsi pada manusia itu?

Ya salah satunya kebijakan yang mengharuskan suatu orang untuk melakukan korupsi itu sendiri, yang membuat kebijakan itu siapa, ya bapak bapak yang menjadi elit elit negara hari ini, kalau mereka mempunya pemikiran dan gagasan menyeluruh dan memang untuk kepentingan rakyat, maka kebijakan yang di buat itu tidak salah pilih dan tidak amburadul dan mengacak ngacak negara ini, karna salah pilihlah maka gagasan nya hanya tentang uang dan jabatan, maka selama itu pulalah korupsi makin meraja lela dan banyak di tataran pejabat yang kena.

Maka kalau dilihat dari sudut pandang kacamata penulis, selagi kesadaran pemerintah ditataran eksekutif, legislatif maupun yudikatif tidak bisa bekerja sama dalam pemberantasan korupsi secara optimal dan masih saja kadang mereka menggunakan hak progratif mereka sebagai pejabat yang disumpah jujur dan taat tidak kelakukan korupsi dan kerjasama, padahal kebanyak tidak serupa seperti janji yang diucapkan, maka selama itu pula dalam rentan yang sangat lama untuk memperbaiki mental korup ini akan hilang dan terhapus di tataran pemerintah, elit dan birokrasi mencakup semua,

Lalu yang bisa menjadi harapan merubah mental itu ialah dalam rentang waktu 20 sampai 30 tahun mendatang secara optimis, regenerasi 2020 hari ini harus mampu menentukan sikap, dan memang harus berkomitmen, untuk melakukan pergerakan mulai dari mengkritisi hingga turun langsung dalam pengambilan sikap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah, ketika saja ada yang salah sedikit maka wajib untuk dikoreksi dan diberi solusi, maka secara terus menerus hingga waktunya regenerasi akan mencapai masanya dan menggantikan orang orang lama yang ada di lembaga trias politika tersebut, mudah mudahan.

Oleh:

Muhammad Faiz

Tags
Show More
Kepriwebsite

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Close