KarimunKepulauan Riau
Perlu Solusi Untuk Para TKI Di Tengah Kondisi Force Major Ini
Lihatkepri.com, Karimun – Masuknya ribuan tenaga kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia yang hendak pulang ke kampung halaman mereka melalui pelabuhan Tanjung Balai Karimun di tengah mewabahnya virus C19, tentu membuat masyarakat Karimun makin was-was dan khawatir.
Apa lagi mengetahui ada di antara mereka tidak melanjutkan perjalanan mereka pulang ke daerah asal, melainkan memilik mengontrak rumah di Karimun, untuk menunggu situasi normal agar bisa kembali ke Malaysia.
Sementara status kesehatan mereka, Menurut Presidium Korps Alumni HMI (Kahmi) Karimun, Suhermita apakah bebas C19 atau sebaliknya belum di ketahui.
“Kondisi Karimun saat ini menurut pendapat saya belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk menampung atau mengisolasi ribuan TKI tersebut, Apa lagi untuk melakukan tes C-19 tersebut ,” ujarnya.
Menurut Suhermita, untuk pasien yang sudah di isoladi di RSUD Karimun beberapa minggu lalu saja, butuh waktu panjang untuk mengetahui apakah mereka terinfeksi C19 atau tidak karena harus mengirim sampel dulu ke rumah sakit yang memiliki alat tes.
“Ini artinya RSUD Karimun tidak memiliki laboratorium yang bisa mengetahui hasil dengan cepat,” ujarnya.
Selain itu, membludaknya WNI dari Malaysia pulang melalui Karimun, sebagai imbas dari penutupan sejumlah pelabuhan di Riau, mulai dari Pelabuhan Dumai, Bengkalis dan Selat Panjang.
“Saya berharap para pemimpin daerah perbatasan ini tentunya Pemrov Riau dan Pemrov Kepri harus mencari solusi, bagai mana agar saudara kita ini bisa pulang, di tengah kondisi waspada virus seperti ini ,” ujarnya.
Jika Riau menutup seluruh pelabuhan mereka dan Kepri juga ikut menutup pelabuhan, sementara informasinya masih banyak TKI yang hendak pulang.
“Ini tentu sangat mengusik rasa kemanusiaan kita, bagaimana pun mereka juga anak bangsa yang juga berhak kembali di daerah mereka di tengah situasi force major ini,” ujarnya
Jika ada daerah yang lebih lengkap Fasilitas, sarana dan prasarananya dalam penanganan wabah ini, sebaiknya kapal yang dari daerah tetangga dialihkan satu titik kepulangan saja, ini untuk mempermudah pengawasan dan mengurangi dampak penularan wabah ini..