
Opini
Lalu Bagaimana dengan Mereka yang Baru?
“An organization or organisation is an entity comprising multiple people, such as an institution or an association, that has a collective goal and is linked to an external environment.”_melansir dari en.wikipedia.org/organization_ Maksudnya disini adalah organisasi merupakan suatu kelompok orang yang memiliki tujuan yang sama.
William Schulze (1949) menyatakan Organisasi merupakan penggabungan dari orang-orang, benda-benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya, yang dikumpulkan dalam hubungan yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Organisasi bagi saya sendiri adalah rumah. Rumah dimana berisikan keluarga yang saling berhubungan dikarenakan satu rumah serta memiliki tujuan yang sama untuk dicapai. Orang orang yang berada di satu rumah itu adalah pondasi dari rumah itu sendiri. Dapat dibayangkan jika rumah tanpa pondasi yang kokoh maka rumah itu akan cepat roboh. Begitu juga dengan Organisasi, jika sekelompok orang itu mulai memasukkan urusan urusan diluar organisasi ke dalam organisasi dan tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang benar maka tujuan yang ingin dicapai tadi akan goyah.
Kampus merupakan rumah bagi mahasiswa dalam menuntut ilmu. Kehidupan organisasi dilingkungan kampus sangat menjadi sorotan bagi mahasiswa. Banyak tujuan dalam mengikuti organisasi. Ada yang mengatakan bahwa mengikuti organisasi untuk menyampaikan apresiasi dari mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi, ada yang mengatakan berorganisasi agar mendapatkan ilmu yang lebih, bahkan ada yang mengatakan berorganisasi hanya untuk ketenaran.
Mahasiswa dan organisasi memang tidak bisa dipisahkan. Banyak mahasiswa yang berlomba-lomba dalam berorganisasi. Lantas masih bisa dikatakan organisasikah jika salah satu diantara mereka saling menjelekkan dan bahkan menceritakan sesuatu yang seharusnya tidak diketahui oleh mereka yang diluar organisasi. Keluar masuk seenaknya dari organisasi tanpa alasan yang jelas mengakibatkan organisasi itu diambang batas perpecahan.
Masalah pribadi selalu dikaitkan dengan perihal organisasi. Sifat iri ketika belajar diluar organisasi menjadi permasalahan utama dalam mencapai tujuan didalam organisasi. Kedekatan mahasiswa pengurus organisasi dengan banyak senior,banyak alumni, bahkan juga dosen dijadikan ajang perebutan kekuasaan dalam berorganisasi. Bagaimana bisa semua dicampur adukkan ?. Masalah kecil diperbesarkan. Masalah besar diremehkan. Lalu bagaimana mereka mahasiswa yang baru memulai untuk berorganisasi? Mereka harus mencontoh siapa? Sedangkan yang mereka harapkan tidak sperti ini.
Mahasiswa yang baru mulai mengikuti organisasi banyak belajar dari mereka yang berpengalaman berorganisasi. Melihat dari semangat, hubungan keluarga yang terjalin, ilmu yang bertambah, suka duka yang dijalani membuat mereka yang baru ingin merasakannya. Permasalahan berorganisasi harusnya dapat dimusyawarahkan. Namun, salahkah mereka hanya diam ketika salah satu diantara mereka yang sudah berpengalaman diorganisasi memiliki masalah pribadi dihubungkan dengan organisasi? Apakah organisasi seperti ini ? apakah semua bisa dicampur adukkan ? lantas siapa yang bisa memperbaiki jika ego masih dijadikan prioritas dalam berorganisasi. Bisakah alumni membantu organisasi ini? Lalu bagaimana dengan alumni yang bukannya membantu memperbaiki keadaan tetapi malah memperburuk keadaan. Apa yang harus dilakukan jika provokasinya sendiri adalah alumni yang berpengalaman dalam berorganisasi.
Organisasi harusnya dijadikan tempat berkumpul, suka duka yang harus dijalani bersama. Keterbukaan dan kejujuran setiap anggota harus dipertanyakan. Perbedaan pendapat harus bisa diterima dan mampu dijadikan sasaran yang lebih bisa membantu untuk membuka pikiran. Jangan biarkan ego mengalahkan rasa peduli dalam berorganisasi bahkan sampai menjatuhkan nama organisasi. Banyak mahasiswa yang baru memulai organisasi tertarik berorganisasi karena melihat kekompakkan yang terjalin. Ayo..!! Jadikan organisasi sebagai tempat membangun kebersamaan, kekeluargaan. Jadikan organisasi sebagai wadah untuk meningkatkan prestasi, membawa nama kampus. Mulailah memprioritaskan kepentingan bersama. Lihat kembali tujuan awal dalam berorganisasi. Perlihatkan kepada mahasiswa lainnya bagaimana indahnya membangun kampus. Jangan biarkan organisasi sebagai wadah peningkatan konflik sosial dilingkungan kampus.