Kepulauan RiauLingga
Sebagai Mata Pencaharian Utama, Pemerintah Perlu Perhatikan Nelayan Wilayah Pesisir
Lihatkepri.com, Lingga – Pemerintah Kabupaten Lingga dinilai perlu perhatikan nasib nelayan di wilayah pesisir kabupaten yang berjuluk Negeri Bunda Tanah Melayu ini. Hal tersebut memandang Kabupaten Lingga yang sebagian besar wilayahnya adalah laut menjadikan nelayan sebagai mata pencaharian utama bagi masyarakat yang berada di wilayah pesisir.
Walaupun diketahui saat ini Bupati Lingga Alias Wello sedang semangatnya menggalakkan sektor pertanian guna menjadikan Lingga sebagai lumbung pangan di Provinsi Kepulauan Riau, bukan berarti Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lingga hanya duduk manis menjalankan apa yang hanya ada saat ini terutama dibidang perikanan.
Yiyandi salah seorang warga Daik Lingga menilai, seharusnya Dinas Perikanan juga dapat mencarikan program unggulan guna mensejahterakan nelayan yang ada di Kabupaten Lingga. Terlebih lagi, kondisi perairan Lingga juga memiliki segudang ikan segar yang bernilai ekonomis bagi masyarakat nelayan.
“DKP harus bisa kejar peluang dengan memperhatikan nasib nelayan pesisir kita. Sejauh ini kita tahu nelayan Lingga sangat jarang mendapatkan bantuan alat tangkap. Masih banyak nelayan yang mengeluh akan hal ini,” kata dia, Selasa (25/07).
Ia mengungkapkan, pekerjaan nelayan di wilayah pesisir Pulau Lingga cukup menjanjikan. Terlebih lagi ketika di wilayah tersebut tidak memiliki peluang besar untuk pengembangan sektor pertanian.
“Mereka (nelayan) ini mau mengajukan bantuan ke dinas terkait tidak mengetahui bagaimana caranya. Sehingga mereka hanya menanti dan menanti saja sampai kapan mereka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah,” katanya.
Sementara itu, Kipul salah seorang nelayan yang ada di Desa Duara membenarkan terkait apa yang dirasakan para nelayan sekarang. Terlebih lagi saat ini kondisi mereka semakin memprihatinkan. Sehingga, membutuhkan bantuan Pemkab Lingga melalui dinas terkait terutama penyediaan fasilitas penangkapan ikan di laut.
“Kalau hanya mengandalkan alat tangkap yang kami punya sendiri, rasanya kurang mungkin kami bisa bertahan seperti sekarang ini. Apalagi ketika angin sangat kencang, jadi kawan-kawan nelayan tidak berani turun ke laut atau sungai karena takut bahaya,” kata dia.
Ia mengakui, saat ini alat tangkap yang ada terbilang seadanya. Untuk itu, ia bersama nelayan lainnya mengharapkan adanya bantuan yang memadai mulai dari alat tangkap hingga perahu boat untuk dibawa ke laut.
“Kami mau mengajukan bantuan kepada dinas terkait, kami tidak tahu caranya bagaimana. Terlebih lagi kami tidak kenal seorangpun pejabat di dinas itu untuk mengajukan bantuan,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kabupaten Lingga yang merupakan 90 persen wilayahnya merupakan laut menjadikan penduduk pesisir pulau bekerja sebagai nelayan untuk bergantung hidup. (Wira)