NatunaWisata

Staf Dinas Pariwisata Natuna Jajaki Destimasi Air Terjun Gunung Ranai

Natuna – Staf Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna manfaatkan hari libur berwisata ke Air Terjun Gunung Ranai. Kegiatan ini dipimpin oleh Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Natuna Wan Abdul Halim, S.Sos, (Sabtu, 12 April 2025).

Air Terjun Gunung Ranai merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Natuna. Lokasinya tepat berada di tengah-tengah kawasan hutan lindung dan memiliki ketinggian sekitar 20 meter. Air Terjun ini berada di ketinggian sekitar 360 meter di atas permukaan laut.

Perjalanan dimulai pada pukul 08.00 WIB dan sampai dilokasi parkir sekitar jam 08.30 WIB. Parkir ini tersedia untuk kendaraan roda 2 dan roda 4. Disini juga sudah tersedia mushola dan MCK. Dari area parkir pengunjung dilanjutkan dengan menanjaki gunung sekitar 45 menit dengan berjalan kaki. Akses pedestarian (jalan kaki) menujun ke Air Terjun Gunung Ranai sudah tergolong sempurna karena sudah dipasang pavin block dan pegangan agar pengunjung tidak tergelincir.

Diperjalanan kita bisa menyaksikan pohon-pohon besar dan melewati celah-celah bebatuan granit. Kita juga akan disuguhkan dengan panorama alam Kota Ranai dari ketinggian. Sehingga bangunan-bangunan, rumah penduduk dan birunya laut menyatu dalam satu tatapan.

Setelah menempuh perjalanan selama 45 menit kita disambut dengan suara gemuruh air terjun yang begitu keras. Udara dingin juga mulai terasa menyelimuti kulit. Beberapa dari pengunjung ikut mandi untuk menikmati segarnya Air Terjun Gunung Ranai. Selain itu pengunjung juga tidak lupa mengabadikan panorama indah ini.

Perjalanan ini akan terasa lebih menarik dengan membawa bekal makanan dan minuman atau cemilan. Kita akan menikmati bekal tersebut sambil menyaksikan panorama Air Terjun Gunung Ranai.

Rombongan Dispar mulai bergerak turun sekitar pukul 10.30 WIB dan disarankan kepada pengunjung yang ingin menuju ke destinasi tersebut membawa teman yang tau lokasi atau guide yang mengerti kondisi alam. Untuk menghindari kejadian berbahaya seperti longsor atau banjir.

Yang tidak kalah penting adalah tidak meninggalkan sampah diarea tersebut. Bawa turun kembali sampah masing-masing, terutama sampah plastik bekas seperti botol minuman dan makanan ringan. Ada sebuah ungkapan yang menarik yakni “Jangan tinggalkan apapun selain jejak kaki”. (Amin)

Tags
Show More
Kepriwebsite
Close