Tarempa — Ikan tongkol asap khas Anambas kian dikenal luas sebagai salah satu oleh-oleh kuliner paling diminati dari wilayah perbatasan Indonesia. Hal ini tidak lepas dari peran pelaku usaha lokal seperti Suardi, pemilik usaha Ikan Tongkol Asap Suardi, yang terus mengembangkan bisnisnya dengan sentuhan inovasi tanpa menghilangkan cita rasa tradisional.
Dalam wawancara yang digelar di lokasi produksi miliknya, Suardi menyampaikan bahwa permintaan terhadap ikan tongkol asap sebagai oleh-oleh meningkat pesat dalam beberapa hari terakhir ini, terutama dari wisatawan dan pemesan luar daerah.
“Dulu hanya dijual di pasar lokal, sekarang pesanan datang dari Batam, Tanjungpinang, bahkan Jakarta. Ini menunjukkan bahwa tongkol asap bukan sekadar lauk, tapi sudah menjadi identitas kuliner Anambas,” ujar Suardi, Sabtu (12/7).
Menurutnya, kunci dari keberhasilan ini terletak pada konsistensi kualitas bahan baku dan teknik pengasapan yang masih mempertahankan cara tradisional menggunakan kayu tertentu untuk menghasilkan aroma khas yang menggugah selera.
“Kami menjaga prosesnya tetap alami. Tidak pakai bahan pengawet. Karena itu rasanya otentik dan sehat,” jelas Suardi.
Dalam upaya memperluas pasar, Suardi juga mulai berinovasi dengan kemasan vakum higienis, label branding, serta sistem pre-order melalui media sosial dan marketplace.
“Kalau dulu dibungkus daun, sekarang kami sudah pakai kemasan plastik vakum agar lebih awet dan mudah dibawa bepergian. Ini penting untuk oleh-oleh,” tambahnya.
Usaha yang baru dirintis Suardi sejak 2025 ini tentunya akan memberdayakan banyak warga sekitar nantinya, dalam proses produksi dan distribusi. Ia berharap produk tongkol asap tidak hanya dikenal di Kepri, tapi bisa menembus pasar nasional bahkan ekspor ke negara tetangga.
“Kami ingin menjadikan tongkol asap sebagai ikon kuliner Anambas. Dengan dukungan pemerintah dan promosi yang tepat, ini bisa menjadi produk ekspor andalan daerah perbatasan,” tegasnya.
Suardi juga mengajak generasi muda di Anambas untuk tidak malu menekuni usaha lokal yang berbasis potensi alam sendiri.
“Kita tidak perlu jauh-jauh cari ide bisnis. Ikan tongkol asap ini contoh nyata bahwa dari laut kita bisa bangkit. Tinggal kemauan, kreativitas, dan konsistensi,” pungkas Suardi.
